SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

October 13, 2014

Hewan disembelih cara Islam tidak merasa sakit.

Badan Penyembelihan Binatang di Amerika (United States Humane Slaughter Act) telah akui bahwa binatang yang disembelih secara syariat Islam adalah satu cara yang terbaik (berperikemanusiaan.) Penyembelihan yang dilakukan dengan pisau yang tajam, dengan memotong 3 saluran pada leher, yakni ; saluran makan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, arteri karotis dan vena jugularis ternyata tidak dirasakan sakit sama sekali oleh binatang yang di sembelih itu.

Pernyataan ini telah dibuat oleh penelitia Prof Wilhelm Schulze dan Dr. Hazim, dari jabatan penternakan Hannover universiti, di Jerman. Mereka membuat kajian dengan memasang elekroda (microchip) yakni Electro Encephalograph (EEG) yang di pasang di permukaan otak kecil sapi-sapi itu yang menyentuh titik (panel) rasa sakit, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit ketika disembelih.
Dijantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat keluarnya dara semasa disembelih.
Ternyata adanya penurunan grafik secara bertahap yang mirip dengan kejadian 'deep sleep' hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Graphik EEG tidak naik, malah turun sampai ke tahap 'zero', yang mana diterjemahkan oleh kedua ahli penelitia sebagai "No Feeling of Pain at all. " Oleh kerana darah yang melanjut keluar secara maksimal, maka daging sapi itu dikira sebagai "healthy meat" yakni danging sehat, yang mana ia sesuai dengan prinsip GMP (Good Manufacturing Practise

Namun fakta ini disembunyikan dan ada sebagian panel 'Animal Slaughter Act' yang mengklaim cara syariat Islam adalah satu cara yang 'menyakitkan' dan mereka merekomendasi cara 'stunning' pemingsanan binatang sebelum di sembelih. 

Tetapi dua ahli penelitia telah membuktikan dengan metode yang sama, bahwa cara penyembelihan begini membawa redaksi yang menunjukkan sapi-sapi itu mengalami kesakitan yang amat sangat.

No comments:

Post a Comment