Gejala baru yang sedang melanda jemaah haji hari ini ialah melakukan selfie. Yaitu aktiviti memotret gambar sendiri melalui smartphone atau semisalnya lalu dipunggah ke situs media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan lainnya.
Aktiviti yang meluas ini telah menarik perhatian ulama Saudi seperti Syaikh Abdul Razzaq Al-Badr, dan Syaikh Fauzan yang mengkritik para jamaah haji supaya tidak melakukan selfie untuk dipasang di jejaring sosial. Perbuatan itu mengandung unsur riya’ yang sangat membahayakan, kerana termasuk dosa besar, syirik yang dapat menghancurkan pahala amal. Sedangkan ibadah haji itu seharusnya hanya untuk Allah Ta’ala.
“Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tiba di miqat, beliau bersabda:” Allah memerintahkan ibadah haji dilakukan tanpa riya’ dan tidak ditunjukkan kepada khalayak ramai. ”
“Jemaah haji sekarang gemar mengambil gambar ketika tiba di miqat. Tidak hanya itu, mereka juga mengambil gambar saat melakukan tawaf, saat bermalam di Padang Arafah dan saat melempar jumrah,” kata mereka.
Tindakan itu nampaknya seperti tujuan mereka datang ke Mekah adalah untuk mengambil gambar dan bukan untuk beribadah.
Ulama terkemuka Sheikh Saleh Al-Fauzan menegaskan mengambil gambar ketika berada di dalam Masjidil Haram adalah perbuatan yang tidak dapat diterima. (MEKAH 30 Sept, al-faedah).
Di situlah letaknya, kenapa sampai ulama terkemuka pun angkat bicara untuk mengingatkan haji sedunia masalah selfie dalam berhaji ini. Karena selfie dalam berhaji dapat merusakkan amal seseorang sekaligus menjerumuskannya ke arah jalan-jalan syaitan. Sedangkan syaitan tidak akan menunjuki kecuali jalan ke neraka. Allahul Musta'an.
“Jemaah haji sekarang gemar mengambil gambar ketika tiba di miqat. Tidak hanya itu, mereka juga mengambil gambar saat melakukan tawaf, saat bermalam di Padang Arafah dan saat melempar jumrah,” kata mereka.
Tindakan itu nampaknya seperti tujuan mereka datang ke Mekah adalah untuk mengambil gambar dan bukan untuk beribadah.
Ulama terkemuka Sheikh Saleh Al-Fauzan menegaskan mengambil gambar ketika berada di dalam Masjidil Haram adalah perbuatan yang tidak dapat diterima. (MEKAH 30 Sept, al-faedah).
Di situlah letaknya, kenapa sampai ulama terkemuka pun angkat bicara untuk mengingatkan haji sedunia masalah selfie dalam berhaji ini. Karena selfie dalam berhaji dapat merusakkan amal seseorang sekaligus menjerumuskannya ke arah jalan-jalan syaitan. Sedangkan syaitan tidak akan menunjuki kecuali jalan ke neraka. Allahul Musta'an.
Supaya perkara ini dapat menjadi iktibar bagi mereka yang suka menggambar di masjid-masjid, di majlis-majlis agama.. Kerana kesibukan dari perbuatan ini akan mengurangi kekhusyukan seseorang.. lalu hilang keikhlasan nya.. Wallahu a'lam..
No comments:
Post a Comment