SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

July 26, 2019

Empat sebab yg dapat mendatangkan rezki

*Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :*

*4 sebab yang dapat mendatangkan rezeki :*

1⃣Qiyamul lail

2⃣Banyak beristghfar di waktu sahur.

3⃣Membiasakan bersedekah.

4⃣Berdzikir pada awal dan akhir siang.

📕Zadul Ma'ad Jilid 4 / 378

Majmu'ah
📲@Alhaqqu_Ahabbu_Ilaina
https://t.me/InginKenalSunnah

July 22, 2019

Kisah keberanian Hasan Al Bashri

Ketika Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsagafi berkuasa di Irak dan bertindak kejam diwilayahnya, Hasan Al-Bashri adalah termasuk dalam sedikit orang yang berani menentang dan mengecam keras akan kezaliman peguasa itu secara terang-terangan.

Suatu hari Hajjaj membangun sebuah gedung mewah dikota Basit. Ia pun mengundang orang-orang melihat dan mendoakannya. Hasan Al-Bashri mengambil peluang itu dan memberi ceramah, mengingatkan mereka agar bersikap zuhud dan mengejar apa yang ada disisi Allah. Dia berkata, “Kita mengetahui apa yang dibangunkan oleh manusia yang paling kejam dan Fir’aun yang membangun istana yang lebih besar dan megah daripada bangunan ini, namun kemudian Allah membinasakan Fir’aun berserta apa yang dia bangun. Andai saja Hajjaj sadar bahwa penghuni langit telah membenci nya dan penghuni bumi telah memperdayakannya...”
Beberapa orang yang mengkhawatirkan keselamatannya memintanya berhenti..

Namun dia berkata, “Wahai saudaraku, Allah telah mengambil sumpah dari ulama agar menyampaikan kepada khalayak dan tak boleh menyembunyikan kebenaran.”

Keesokan harinya Hajjaj  menghadiri pertemuan dengan para pejabatnya penuh amarah,kerana tak seorang pun yang berani menentang Hasan.

Kemudian Hajjaj memerintahkan supaya Hasan Al-Bashri ditangkap. Ketika dia tiba, semua mata mengarah kepadanya dan hati mula berdebar-debar.

Ketika Hasan Al-Bashri melihat algojo dan pedangnya yang terhunus dekat tempat hukuman mati, beliau menggerakkan bibir membaca sesuatu, lalu berjalan mendekati Hajjaj, dengan ketabahan seorang Mukmin, kewibawaan seorang muslim, dan kehormatan seorang da’i di jalan Allah. Demi melihat ketegaran yang demikian, Hajjaj ternyata menjadi gentar. Terpengaruh oleh wibawa Hasan Al-Bashri, dia berkata ramah, “Duduklah disini wahai Abu Sa’id, silahkan....”

Segenap yang hadir tercengang keheranan, mereka merasa bingung....

Pendekkan cerita, bila dintanya pada Hasan Al-Bashri, apa yang dia baca ketika menghadap Hajjaj, beliau menjawab, 

“Wahai Yang Maha Melindungi dan tempatku bersandar dalam kesulitan, jadikanlah amarahnya dingin dan menjadi keselamatan bagiku sebagaimana Engkau jadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Ibrahim.”

Petikan dari “Sirah Para Tabi’in” oleh Dr. Abdurrahman Ra’fat Al Basya.

Hati hati


Shaykh Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
"Jika hati tidak memiliki kebencian kepada perkara-perkara mungkar yang dibenci Allah, maka ia kehilangan Iman. Benci dan cinta termasuk perbuatan hati."  {1}

"Terkadang hati mengetahui kebenaran dan membenarkannya, hanya saja kerana hasad dan kesombongan yang juga ada didalam hati membuatnya menolak berserah diri, tunduk dan cinta." {2}

{1} Majmu' al-Fatawa, 7/557,529,541,397
{2} Majmu' al-Fatawa, 7/535. Al-Muwaqat, asy-Syatibi, 1/166.
Pembatal Keislaman oleh Dr.Abdul Aziz bin Muhammad bin Ali Al-Abdul Latif.

Sukar dan terasa berat menyelisihi manusia

Al-imam Al-mujaddid Muhammad Bin Abdul Wahhab rahimahullah:

إنصعبعليكمخالفةالناس،ففكرفيقولاللهتعالى: {ثمجعلناكعلىشريعةمنالأمرفاتبعهاولاتتبعأهواءالذينلايعلمونإنهملنيغنواعنكمناللهشيئا}

Jika susah atasmu menyelisihi manusia maka pikirkanlah (renungilah) firman Allah ta'ala: 

ثمجعلناكعلىشريعةمنالأمرفاتبعهاولاتتبعأهواءالذينلايعلمونإنهملنيغنواعنكمناللهشيئا

kemudian Kami menjadikanmu diatas sebuah syariat dari perkara ini maka ikutilah dan janganlah mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui (orang bodoh) sesungguhnya mereka tidak akan memberikan manfaat kepadamu dari Allah sedikitpun

📚ar-rasail asy-syahkshiyah (256)
https://t.me/InginKenalSunnah

July 5, 2019

Siapakah saudara yang sebenarnya?

*Al-Imam Ibnu Hibban rahimahullah berkata :*

"Saudara yang sebenarnya diketahui di saat memerlukan, kerana semua orang berteman hanya ketika dalam keadaan senang dan seburuk-buruk saudara adalah yang menelantarkan saudaranya ketika susah dan memerlukan."

Raudhatul Uqala', hlm. 221
Majmu'ah
https://t.me/InginKenalSunnah