"Yaitu tegakkan lah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya."
[QS. Asy-Syuura:13].
Yaitu wasiat untuk menegakkan agama dan tidak berpecah belah didalamnya. Allah Ta'ala berfirman kepada umat ini yang ertinya;
"Dia telah mensyari'atkan bagimu tentang agama apa yang telah di wasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu." Dalam tafsir Ibnu Katsir rahimahullah beliau berkata; Allah menyebutkan Rasul pertama setelah Adam alaihissalam, yaitu Nuh alaihissalam dan Rasul terakhir, yaitu Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Di ayat yang lain Allah Ta'ala berfirman;
"Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelummu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: 'Bahwasanya tidak ada ilah (yang berhak di ibadahi) melainkan Aku, maka ibadahilah kamu sekalian akan Aku." [QS. Al-Anbiyaa':25].
Artinya, isi persamaan diantara mereka adalah beribadah kepada Allah Yang Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya, sekalipun syar'iat dan manhaj mereka berbeda-beda, "Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang." [QS. Al-Maa-idah:48].
Untuk itu didalam ayat ini Allah Ta'ala berfirman:
"Tegakkan lah agama dan janganlah kamu berpecah-belah tentangnya." Yakni Allah Ta'ala telah mewasiatkan kepada seluruh nabi ~semoga selawat dan salam di limpahkan kepada mereka~ agar bersatu dan berjama'ah serta melarang mereka berpecah belah dan bercerai berai.
Untuk itu juga Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah berpesan supaya berpegang teguh dengan Kitabullah (al-Quran) dan Sunnahnya dan sunnah Khulafa Rasyidin.
Dari itu apa alasan golongan yang maseh membuat ritual kebid'ahan yang bukan bersumber dari al-Quran dan As Sunnah, malah mereka menuduh orang-orang yang tidak membuatnya, sebagai kelompok yang memecah belah umat, tidak berlapang dada dengan khilaf.
Allahul Musta'an ..semoga Allah memberi mereka hidayah dan taufik...
Ref: tafsir Ibnu Katsir
No comments:
Post a Comment