Nanti di akhirat orang-orang musyrik akan berdalil dengan takdir, mereka berkata;
"Jika Allah mengkehendaki,niscaya kita tidak akan menyembah sesuatu apa pun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatu pun tanpa (izin)-Nya." [QS. An-Nahl : 35].
Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman menolak tuduhan mereka;
"Maka tidak ada kewajipan para Rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap ummat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu," [QS.An-Nahl :36].
"...kerana sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja..." [QS. Ar-Ra'ad: 40].
Maka Allah tidak henti-henti mengutus para Rasul-Nya kepada manusia dengan tujuan yang sama, sejak terjadi kemusyrikan pada anak Adam dizaman Nabi Nuh alaihissalam hingga kezaman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam ... ~Tafsir Ibnu Katsir ~
Dan manusia juga tidak henti-henti membuat kesyirikan hingga saat ini... Kemusyrikan dalam berbagai bentuk dan dihiasi dengan beraneka ragam sehingga terselubung kesyirikannya..
Allahul mustaan ..
Jalan Kebenaran Hanya Satu. “Kebenaran itu adalah dari Rabbmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.” (Al-Baqarah: 147) "Barangsiapa yang mengajak orang lain kepada kebaikan maka baginya pahala semua orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun." (HR Muslim)
SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....
September 30, 2015
Orang kafir akan Menginginkan jadi Muslim nanti..
Sungguh aneh, ada orang muslim yang kagum pada cara pemikiran, pencapaian orang-orang kafir, (barat), dan malu jadi orang Muslim,
Walhal...
"Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang Muslim." [QS. Al-Hijr :2]
Walhal...
"Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang Muslim." [QS. Al-Hijr :2]
September 29, 2015
Jalan yang Bengkok.
"Dan diantara jalan-jalan ada yang bengkok." [QS. An-Nahl : 9]
Ibnu Abbas berkata: "Jalan-jalan yang bermacam-macam, seperti pendapat-pendapat, dan hawa Nafsu yang bermacam-macam seperti pemahaman Yahudi, Nasrani dan Majusi.
Hanya ada satu jalan sahaja yang menuju kepada-Nya, yaitu jalan yang haq, jalan yang Allah Azza wa Jall syari'atkan dan meridhainya. Jalan selainnya adalah menyimpang, melenceng, dari kebenaran dan amal perbuatan yang dilakukan didalamnya ditolak. ~Tafsir Ibnu Katsir~
"Sesiapa yang mengada-adakan yang baru (bid'ah) dalam urusan (agama) kami ini, amalan yang bukan bagian daripadanya, dia tertolak." (HR. Bukhari 2550, Muslim 4586, Abu Daud 4608)
Ibnu Abbas berkata: "Jalan-jalan yang bermacam-macam, seperti pendapat-pendapat, dan hawa Nafsu yang bermacam-macam seperti pemahaman Yahudi, Nasrani dan Majusi.
Hanya ada satu jalan sahaja yang menuju kepada-Nya, yaitu jalan yang haq, jalan yang Allah Azza wa Jall syari'atkan dan meridhainya. Jalan selainnya adalah menyimpang, melenceng, dari kebenaran dan amal perbuatan yang dilakukan didalamnya ditolak. ~Tafsir Ibnu Katsir~
"Sesiapa yang mengada-adakan yang baru (bid'ah) dalam urusan (agama) kami ini, amalan yang bukan bagian daripadanya, dia tertolak." (HR. Bukhari 2550, Muslim 4586, Abu Daud 4608)
September 28, 2015
Amalan yang hancur seperti debu...
"Orang-orang yang kafir kepada Rabb-nya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikit pun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh." [QS. Ibrahim: 18].
Ini adalah perumpamaan yang dibuat oleh Allah Azza wa Jalla bagi amal perbuatan orang-orang kafir yang beribadah kepada Allah dan juga beribadah kepada yang lain (musyrik) mendustakan para Rasul utusan Allah dan membangun amal perbuatan mereka diatas dasar yang tidak benar, maka pasti hancur dan hilang pada waktu dimana mereka sangat memerlukan nya.
~Tafsir Ibnu Katsir ~
Ini adalah perumpamaan yang dibuat oleh Allah Azza wa Jalla bagi amal perbuatan orang-orang kafir yang beribadah kepada Allah dan juga beribadah kepada yang lain (musyrik) mendustakan para Rasul utusan Allah dan membangun amal perbuatan mereka diatas dasar yang tidak benar, maka pasti hancur dan hilang pada waktu dimana mereka sangat memerlukan nya.
~Tafsir Ibnu Katsir ~
September 26, 2015
Sebagaimana yang dikatakan oleh orang musyrikin dahulu...
Sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang musyrikin penyembah berhala dahulu, sa'at ini orang-orang yang menyeru-nyeru Syaikh fulan bin fulan, juga mengatakan;
"Kami tidak menyembah mereka, melainkan agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya." [QS. Az-Zumar: 3]
~Tafsir Ibnu Katsir ~
"Kami tidak menyembah mereka, melainkan agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya." [QS. Az-Zumar: 3]
~Tafsir Ibnu Katsir ~
Mereka yang dapat petunjuk ke jalan yang lurus..
Pada setiap rakaat kira membaca, "Tunjuki kami kejalan yang lurus," untuk mendapat petunjuk meniti jalan yang lurus.... Allah Subhanahu wata'ala berfirman;
“Barang siapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali Imran: 101). Yaitu mereka yang mengikuti Rasul-Nya;
“(Orang) yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Az-Zumar: 18).
Mengambil pelajaran dari alQur'an dengan mentadaburinya, memahaminya;
“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57).
Dan juga orang-orang bertaubat nasuha, melepaskan diri dari perbuatan dosa yang pernah dilakukan, menyesalinya, dan bertekad kuat untuk tidak mengulanginya, niscaya Allah akan memberinya hidayah. Allah berfirman,
“Dan Dia menunjuki orang-orang yang bertobat kepada-Nya.” (QS. Ar-Ra’d: 27)
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut: 69)
Dan berusaha meneladani para Salaful Shalih, membaca sirah (perjalanan hidup) mereka.
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk serta rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS. Yusuf: 111)..
Banyak berdoa' meminta hidayah...
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon petunjuk, ketakwaaan, kesucian, dan kecukupan.” Allahumma inni, asalukalhuda, wattuqa, wal'afafa, walghrina.
(HR.Muslim no.2721, at-Tirmidzi no.3489, Ibnu Majah no.3832, dan Ahmad I/416, 437. Dari 'Abdullah bin Mas'ud).
Semoga Allah Subhanahuwata'ala senantiasa beri kita hidayah kepada yang Dia cintai dan ridhai.
September 25, 2015
Bukti keimanan..
Bukti keimanan seseorang kepada Allah dan hari akhir, dapat dilihat ketika terjadi perbezaan. Apabila kita berupaya mengembalikannya kepada alQur'an dan Sunnah, orang yang ikhlas akan tunduk pada nas dan dalil yang jelas, tetapi Ahlu hawa akan mempertahankan pendapatnya dengan alasan disana ada khilaf di kalangan ulama..
Yakin lah kamu akan ditanya nanti mengapa kamu mengambil pendapat itu dan semua orang mempunyai tanggung jawab tersendiri, baik ulama atau pengikutnya.
'Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan dimintai pertanggung jawabannya." [QS. Al-Israa' :36]
Ingatlah ulama tidak dapat menyelamatkan kita dihadapan pengadilan Allah nanti, sebab itu semua ulama dan empat imam besar telah berlepas diri setelah jelas ada nas atau dalil yang bertentangan dengan pendapat mereka...Allahul Musta'an...
Yakin lah kamu akan ditanya nanti mengapa kamu mengambil pendapat itu dan semua orang mempunyai tanggung jawab tersendiri, baik ulama atau pengikutnya.
'Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan dimintai pertanggung jawabannya." [QS. Al-Israa' :36]
Ingatlah ulama tidak dapat menyelamatkan kita dihadapan pengadilan Allah nanti, sebab itu semua ulama dan empat imam besar telah berlepas diri setelah jelas ada nas atau dalil yang bertentangan dengan pendapat mereka...Allahul Musta'an...
Enam sifat orang munafik yang dinampakkan jika ada dukungan..
Abul 'Aliyah menyebutkan bahwa orang-orang Munafik jika mereka mempunyai pendukung ditengah-tengah mereka, akan menampakkan 6 sifat yang ada pada meraka, yaitu;
1) jika berbicara maka ia berbohong, 2) jika berjanji mereka tidak menepati nya, 3) jika dipercayai ia berkhianat, 4) mereka melanggar janji Allah setelah dikukuhkan, 5) memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan agar dihubungkan dan 6) berbuat kerusakan dimuka bumi.
"Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan dimuka bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahanam). ". [QS. Ar-Ra'd: 25]
~ Lihat Tafsir Ibnu Katsir ; 13:25-~
1) jika berbicara maka ia berbohong, 2) jika berjanji mereka tidak menepati nya, 3) jika dipercayai ia berkhianat, 4) mereka melanggar janji Allah setelah dikukuhkan, 5) memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan agar dihubungkan dan 6) berbuat kerusakan dimuka bumi.
"Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan dimuka bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahanam). ". [QS. Ar-Ra'd: 25]
~ Lihat Tafsir Ibnu Katsir ; 13:25-~
September 23, 2015
Walaupun alQur'an sudah jelas, tetapi kebanyakan tidak beriman..
"Dan kitab yang diturunkan kepadamu daripada Rabb-mu adalah haq (benar), akan tetapi kebanyakkan manusia tidak beriman (kepadanya)." [QS. Ar-Ra'd: 1]
AlQur'an yang diturunkan dari Allah Ta'ala adalah benar, tidak perlu diragukan sedikit pun. Akan tetapi walaupun sudah jelas, sudah terang, dan sudah gamblang, kebanyakan manusia tidak beriman disebabkan oleh perpecahan, keras kepala dan kemunafikan.
AlQur'an yang diturunkan dari Allah Ta'ala adalah benar, tidak perlu diragukan sedikit pun. Akan tetapi walaupun sudah jelas, sudah terang, dan sudah gamblang, kebanyakan manusia tidak beriman disebabkan oleh perpecahan, keras kepala dan kemunafikan.
~Tafsir Ibnu Katsir ~
Bagaimana mungkin orang berakal meminta pada mereka?
Orang yang sudah mati, tidak bisa menguasai diri mereka sendiri. Bagaimana mungkin orang berakal meminta pada mereka?
"Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri.?" [Ar-Ra'd:16].
"Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) do'a yang benar." [QS. Ar-Ra'd : 14]
"Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri.?" [Ar-Ra'd:16].
"Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) do'a yang benar." [QS. Ar-Ra'd : 14]
September 22, 2015
Jika dikalangan ilmuan sudah di jangkiti virus ini..
Ramai orang jika ditanya siapa yang menciptakannya dan alam semesta, siapa yang memberi rezki, pasti ia akan berkata, bahwa Allah adalah Tuhannya yang menciptakan dan memberi rezki. Namun ia musyrik dalam menyembah-Nya! ~Ibnu Jauzi dalam Zad Al Masir (4/294)~
"Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain.) " [QS. Yusuf : 106]
"Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, 'Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?' Tentu mereka akan menjawab, 'Allah'." [QS. Luqmaan: 25]
~ Tafsir Ath-Thabari~
Sebab itu tidak ada suatu penyimpangan pada umat ini kecuali telah diperingatkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, supaya tidak menjadikan kuburnya sebagai berhala yang disembah, tempat meminta-minta...
"Dan janganlah kalian jadikan kuburku sebagai Eid." ~HR. Abu Daud no.2042, di shahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam shahih Abi Daud~
Saat ini virus quburiyyah telah menjalar merambat banyak kaum muslimin yang menisbatkan kepada ilmu. Jika di kalangan ilmuan telah di jangkiti dengan virus ini, bagaimana lagi dengan orang awam? Allahul mustaan..
"Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain.) " [QS. Yusuf : 106]
"Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, 'Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?' Tentu mereka akan menjawab, 'Allah'." [QS. Luqmaan: 25]
~ Tafsir Ath-Thabari~
Sebab itu tidak ada suatu penyimpangan pada umat ini kecuali telah diperingatkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, supaya tidak menjadikan kuburnya sebagai berhala yang disembah, tempat meminta-minta...
"Dan janganlah kalian jadikan kuburku sebagai Eid." ~HR. Abu Daud no.2042, di shahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam shahih Abi Daud~
Saat ini virus quburiyyah telah menjalar merambat banyak kaum muslimin yang menisbatkan kepada ilmu. Jika di kalangan ilmuan telah di jangkiti dengan virus ini, bagaimana lagi dengan orang awam? Allahul mustaan..
Mana yang lebih utama, dzikir atau membaca alQur'an?
Syaikh Ibn Utsaimin rahimahullah ditanya: Manakah yang lebih utama, dzikir atau membaca alQur'an?
Beliau menjawab:
Perbandingan keutamaan antara dzikir dengan al-Quran:
Al-Qur’an secara mutlak (secara umum) lebih utama dari dzikir. Tapi dzikir ketika ada penyebab-penyebabnya lebih utama dibandingkan membaca (al-Quran). Contohnya: dzikir (yang sesuai sunnah) setelah selesai sholat, lebih utama di waktunya dibandingkan membaca al-Quran. Demikian juga menjawab seruan muadzin lebih utama pada waktunya dibandingkan membaca al-Quran. Demikian (seterusnya). Adapun jika pada dzikir itu tidak ada penyebabnya, maka membaca al-Quran adalah lebih utama.
(Majmu’ Fataawa wa Rosaail Ibn Utsamin (14/242))
Sumber: Salafy.or.id
September 21, 2015
Hidayah atas hidayah..
Orang-orang yang mengikuti jalan hidayah dan jalan para Rasul serta orang yang berpaling dari jalan orang-orang yang sesat, Allah pasti memberikan hidayah kepada hatinya dan mengajari apa yang tidak diketahuinya, lalu menjadikannya pemimpin yang diikuti dalam berbuat kebaikan dan berdakwah kejalan yang benar.
..."Sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (mena'birkan mimpi." [QS. Yusuf: 36].
..."Sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (mena'birkan mimpi." [QS. Yusuf: 36].
~Tafsir Ibnu Katsir ~
Muka pemesanan..
Jika seseorang ingin melakukan sesuatu perjalanan jauh, ia akan membuat muka pemesanan atau tempahan tiket berbulan sebelumnya. Maka mengapa tidak membuat tempahan 'Babur Rayyan'...
Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat pintu yang bernama Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk lewat pintu itu pada hari Kiamat. Tidak ada orang selain mereka yang masuk bersama mereka. Ditanyakan: Di mana orang-orang yang berpuasa? Kemudian mereka masuk lewat pintu tersebut dan ketika orang yang terakhir dari mereka sudah masuk, maka pintu itu ditutup kembali dan tidak ada orang yang akan masuk lewat pintu itu.” (HR. Muslim)
“Puasa satu hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya. Puasa hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya.” (HR. Muslim, no 1162, dari Abu Qatadah).
Semoga Allah Ta'ala memudahkan kita semua membuat tempahan pintu Rayyan, dengan RahmatNya..beramal shalih sesuai dengan syaratnya...amiin..
September 20, 2015
Apa yang tinggal?
Apabila Shalawat sudah dilagukan, Do'a di nyanyikan, Dzikir di tarikan.......
Ya, lalu dibuat seperti pesta..apa yang tinggal pada agama kita?
Allahul mustaan...
Nafsu selalu menyuruh kepada kejahatan..
Do'a itu ibadah. Bagaimana mungkin jika ada orang yang menyeru kepada mayit, meminta tolong, lalu mendakwa mereka tidak beribadah kepada selain Allah?
"Allah telah memerintahkan agar kamu tidak beribadah kepada selain Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." [QS. Yusuf : 40].
'Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabb-ku." [QS. Yusuf: 53]
"Allah telah memerintahkan agar kamu tidak beribadah kepada selain Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." [QS. Yusuf : 40].
'Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabb-ku." [QS. Yusuf: 53]
September 19, 2015
"Dan do'a orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka."
Seorang Muslim yang cerdik dan berakal tidak akan berdo'a bersama-sama dengan orang-orang musyrik..
"Dan do'a (ibadah) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka." [QS. Ar-Ra'd: 14]
'Dan kamu akan bersama dengan orang-orang yang kamu cintai.'
"Dan do'a (ibadah) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka." [QS. Ar-Ra'd: 14]
'Dan kamu akan bersama dengan orang-orang yang kamu cintai.'
Tiga orang yang tajam firasat nya.
'Abdullah bin Mas'ud berkata:
"Ada tiga orang yang paling tajam firasatnya, yaitu 1) orang mulia Mesir yang mengatakan kepada istrinya; 'Berikan kepadanya (Nabi Yusuf) tempat (dan layanan) yang baik.' 2) Dan wanita (puteri Syu'aib,) yang berkata kepada ayahnya; 'Wahai ayah, pekerjaan lah dia (Musa) ~Al-Qashash:26~, 3) serta Abu Bakar ash-Shiddiq ketika ia menunjuk 'Umar bin Khathab sebagai pengganti nya." [lihat Tafsir Ibnu Katsir ;12:22, Abu Ishaq meriwayatkan dari 'Abdullah bin Mas'ud].
"Ada tiga orang yang paling tajam firasatnya, yaitu 1) orang mulia Mesir yang mengatakan kepada istrinya; 'Berikan kepadanya (Nabi Yusuf) tempat (dan layanan) yang baik.' 2) Dan wanita (puteri Syu'aib,) yang berkata kepada ayahnya; 'Wahai ayah, pekerjaan lah dia (Musa) ~Al-Qashash:26~, 3) serta Abu Bakar ash-Shiddiq ketika ia menunjuk 'Umar bin Khathab sebagai pengganti nya." [lihat Tafsir Ibnu Katsir ;12:22, Abu Ishaq meriwayatkan dari 'Abdullah bin Mas'ud].
September 18, 2015
Jika tarian sebagai suatu sarana mendekatkan diri pada Allah..
Jika tarian itu sebagai suatu sarana taqarrub (mendekatkan diri) pada Allah, tidaklah diibaratkan burung-burung bisa bertenggek diatas kepala para Sahabat tatkala mereka bertaqarrub dengan Rabbnya..
Wasiat Umar kepada Sa'ad bin Abi Waqqash.
Ketika Sa'ad bin Abi Waqqash, yang diangkat sebagai panglima tertinggi akan pergi berjihad di Irak tahun 14H, Umar bin Khathab memberi wasiat kepadanya;
"Engkau akan menghadapi suatu perkara yang sangat berat, bersabarlah terhadap apa pun yang menimpamu, maka akan terkumpul dalam dirimu rasa takut kepada Allah, dan ketahuilah, sesungguhnya takut (khasyyah) kepada Allah akan dapat melekat dengan dua perkara; yaitu dengan mena'atiNya dan menjuahi segala yang dilarangNya. Sesungguhnya barangsiapa yang dapat selalu patuh dan tunduk kepadaNya adalah orang-orang yang membenci dunia dan mencintai akhirat.
Sebaliknya orang-orang yang bermaksiat dan melanggar perintahNya adalah orang-orang yang mencintai dunia dan membenci akhirat.
"Engkau akan menghadapi suatu perkara yang sangat berat, bersabarlah terhadap apa pun yang menimpamu, maka akan terkumpul dalam dirimu rasa takut kepada Allah, dan ketahuilah, sesungguhnya takut (khasyyah) kepada Allah akan dapat melekat dengan dua perkara; yaitu dengan mena'atiNya dan menjuahi segala yang dilarangNya. Sesungguhnya barangsiapa yang dapat selalu patuh dan tunduk kepadaNya adalah orang-orang yang membenci dunia dan mencintai akhirat.
Sebaliknya orang-orang yang bermaksiat dan melanggar perintahNya adalah orang-orang yang mencintai dunia dan membenci akhirat.
Sesungguhnya hati itu diciptakan Allah memiliki hakikat, ada yang bersifat rahsia dan ada yang terang-terangan. Hakikat hati yang terang-terangan yaitu jika dia merasa bahwa orang yang memujinya dan menghinanya sama saja baginya, tidak dapat mempengaruhinya dalam berbuat kebaikan. Adapun hakikat hati yang rahsia dapat diketahui dengan munculnya hikmah dari dalam hatinya melalui ungkapan lidahnya, dan kecintaan manusia terhadap dirinya. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai seseorang, Allah akan menjadikan orang tersebut dicintai makhlukNya. Sebaliknya jika Allah membenci seseorang hamba Dia akan menjadikan hamba tersebut dibenci oleh makhlukNya. Maka ukurlah di mana kedudukan dirimu disisi Allah dengan kedudukanmu disisi manusia." [Lihat wasiat Umar dalam Tarikh ath-Thabari, 3/483 dari jalan Saif bin Umar dari para syaikhnya.]
Petikan dari "Perjalanan Hidup 4 Khalifah Rasul yang Agung" oleh Ibnu Katsir.
September 17, 2015
Siapakah yang lebih zalim?
Mereka yang membuat makar terhadap Ahlus Sunnah, menyempitkan dakwahnya, menghalang-halang manusia daripada mempelajari ilmu syar'i, berhati-hatilah akan ancaman Allah Subhanahu wa Ta'ala. "Siksaan itu dilipatgandakan kepada mereka." [QS. Huud: 20]
(Yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan mengkehendaki (supaya) jalan itu bengkok." [QS. Huud: 19].
Mereka mencegah manusia mengikuti kebenaran dan menempuh jalan petunjuk Nabi-Nya dan para Sahabatnya, dengan mempersulitkan para dai' nya dengan berbagai kriteria supaya tidak memungkinkan dapat kelulusan mengajarkan ilmu syar'i (Sunnah) dimasjid-masjid. Sementara banyak acara di masjid diganti kan dengan bid'ah beragam. Mereka ingin agar jalan manusia menyimpang dari jalan Sunnah ke jalan bid'ah.
Mereka mencegah manusia mengikuti kebenaran dan menempuh jalan petunjuk Nabi-Nya dan para Sahabatnya, dengan mempersulitkan para dai' nya dengan berbagai kriteria supaya tidak memungkinkan dapat kelulusan mengajarkan ilmu syar'i (Sunnah) dimasjid-masjid. Sementara banyak acara di masjid diganti kan dengan bid'ah beragam. Mereka ingin agar jalan manusia menyimpang dari jalan Sunnah ke jalan bid'ah.
"Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Rabb mereka." "Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah?" [QS. Huud: 18].
Allahul mustaan..
September 16, 2015
Berpaling dari ibadah yang bukan dari Sunnah
Siapa yang cinta Sunnah, maka dia akan menolak bid'ah. Siapa yang takut amalannya tertolak, maka dia akan berpaling dari ibadah yang bukan dari Sunnah.
Di antara banyak shalawat..
Orang yang cinta Nabi bukanlah orang yang banyak bershalawat dan berdzikir, namun orang yang cinta Nabi adalah orang yang tahu mana shalawat yang Sunnah diantara banyak banyak shalawat dan mana dzikir yang afdal (yang Nabi ajarkan) diantara banyak banyak dzikir (yang direka-reka).
Jalan menuju Allah semuanya tertutup kecuali mengikuti jejak RasulNya.
"Jalan-jalan menuju Allah semuanya tertutup kecuali bagi orang yang mengikuti jejak Rasulullah dan Sunnahnya. Dan untuknya jalan-jalan kebaikan menjadi terbuka semuanya." ~al-Junaid bin Muhammad~
Allah Ta'ala berfirman yang ertinya;
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah." [QS. Al- Ahzab: 2]
Maka pegang teguhlah pada kebenaran walau engkau hanya sendiri dan banyaknya gangguan didalam perjalanan yang panjang. Matlamatnya bukan sampai ke penghujung jalan, tapi engkau mati diatas titian Sunnahnya. (Mati dalam Islam) .. Wabillahittaufiq wahidayah.
~ 'Ittiba' Rasulullah, bagaimana mengikuti Nabi dengan cara benar? ~ oleh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan.
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah." [QS. Al- Ahzab: 2]
Maka pegang teguhlah pada kebenaran walau engkau hanya sendiri dan banyaknya gangguan didalam perjalanan yang panjang. Matlamatnya bukan sampai ke penghujung jalan, tapi engkau mati diatas titian Sunnahnya. (Mati dalam Islam) .. Wabillahittaufiq wahidayah.
~ 'Ittiba' Rasulullah, bagaimana mengikuti Nabi dengan cara benar? ~ oleh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan.
September 15, 2015
Dua bulan yang pahala amalnya tidak akan berkurang.
Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak akan berkurang. Keduanya dua bulan Hari Raya: Bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.
~ HR. Bukhari 1912 dan HR. Muslim 1089~
~ HR. Bukhari 1912 dan HR. Muslim 1089~
Orang yang berbahagia adalah orang-orang yang memfaatkan musim-musim, bulan-bulan, hari-hari dan waktu-waktu itu dan digunakan untuk mendekatkan dirinya kepada Rabbnya, Subhanahu wa Ta'ala dengan apa yang ada didalamnya dengan tugas-tugas keta'atan.
Semoga kita dapat manfaatkan saat saat yang baik ini bersama dengan keluarga kita.
September 14, 2015
Cinta yang tertancap kuat...
Jika rasa cinta pada Nabi-Nya tertancap kuat dalam hati, anggota badan tidak akan bergerak menuju lambaian bid'ah.
Bukan suatu aib jika pengikut kebenaran hanya sedikit....
Bukan suatu aib bagi kebenaran jika yang mengikutinya hanya sedikit atau orang-orang yang hina, kerana kebenaran itu sendiri tetap benar baik ia diikuti oleh ramai orang, yang terhormat ataupun yang hina.
Bahkan yang sebenarnya para pengikut kebenaran itulah orang-orang yang terhormat meskipun mereka miskin, sedangkan yang menolak kebenaran itulah justru yang hina-dina, meskipun mereka kaya raya atau berpangkat.
Sebagaimana dakwah Nuh alaihissalam mendapat tentangan "dari pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, '..dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina-dina diantara kami yang lekas percaya saja...'" [QS. Huud: 27].
Didalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan; 'Yang lekas percaya saja' bukanlah satu hal yang tercela dan hina jika kebenaran itu sudah benar-benar jelas, maka tidak perlu lagi memikirkannya dan merenungkannya, tetapi hanya perlu diikuti dan ditaati. Orang yang memikirkan kembali untuk mengikuti kebenaran tersebut merupakan orang yang bodoh dan tidak berfikiran.
Allahul Musta'an...
Bahkan yang sebenarnya para pengikut kebenaran itulah orang-orang yang terhormat meskipun mereka miskin, sedangkan yang menolak kebenaran itulah justru yang hina-dina, meskipun mereka kaya raya atau berpangkat.
Sebagaimana dakwah Nuh alaihissalam mendapat tentangan "dari pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, '..dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina-dina diantara kami yang lekas percaya saja...'" [QS. Huud: 27].
Didalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan; 'Yang lekas percaya saja' bukanlah satu hal yang tercela dan hina jika kebenaran itu sudah benar-benar jelas, maka tidak perlu lagi memikirkannya dan merenungkannya, tetapi hanya perlu diikuti dan ditaati. Orang yang memikirkan kembali untuk mengikuti kebenaran tersebut merupakan orang yang bodoh dan tidak berfikiran.
Allahul Musta'an...
Kebanyakan pembesar itulah yang menentang kebenaran.
Kenyataan yang dominan sejak dahulu, adalah, para pengikut kebenaran itu berasal dari kaum dhu'afa. Mereka yang mengikuti kebenaran juga sedikit. Kebanyakan para pemuka dan pembesar itulah yang menentang kebenaran. ~Tafsir Ibnu Katsir~
"Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelummu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri melainkan orang-orang yang hidup mewah dinegeri itu berkata: 'Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka." [QS. Az-Zukhruf :23].
Penentang dakwah Nabi Nuh juga terdiri dari pemuka kaum kafir. "Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya....." [QS. Huud: 27].
Ketika raja Romawi, Heraculis bertanya kepada Abu Sufyan; "Apakah yang mengikutinya itu dari kalangan orang-orang terhormat, ataukah dari kalangan mereka yang lemah?" Apabila dijawab bahwa pengikut Nabi-Nya dari kalangan orang-orang lemah, Heraculis pun berkata; "Orang-orang lemah itu memang pengikut para Rasul." ~Tafsir Ibnu Katsir~
Sebagaimana 'pewaris Nabi' dahulu seperti Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim, Imam Ahmad,dan ramai lagi dipenjarakan dan disiksa oleh para pembesar yang menyelisihi mereka.
Beginilah fenomena hari ini .. Mereka yang benar-benar tegar diatas titian Sunnah Nabi-Nya, mengibarkan ajaran syar'i, di persulitkan dakwahnya, penuntut ilmu syar'i dilabel pengikut 'Wahhabi' oleh pihak berwenang ... Allahul mustaan...
Semoga Allah Tabaraka wa Ta'ala memberi mereka yang menentang Manhaj Salaf, hidayah dan taufikNya. Amiin.
"Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelummu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri melainkan orang-orang yang hidup mewah dinegeri itu berkata: 'Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka." [QS. Az-Zukhruf :23].
Penentang dakwah Nabi Nuh juga terdiri dari pemuka kaum kafir. "Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya....." [QS. Huud: 27].
Ketika raja Romawi, Heraculis bertanya kepada Abu Sufyan; "Apakah yang mengikutinya itu dari kalangan orang-orang terhormat, ataukah dari kalangan mereka yang lemah?" Apabila dijawab bahwa pengikut Nabi-Nya dari kalangan orang-orang lemah, Heraculis pun berkata; "Orang-orang lemah itu memang pengikut para Rasul." ~Tafsir Ibnu Katsir~
Sebagaimana 'pewaris Nabi' dahulu seperti Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim, Imam Ahmad,dan ramai lagi dipenjarakan dan disiksa oleh para pembesar yang menyelisihi mereka.
Beginilah fenomena hari ini .. Mereka yang benar-benar tegar diatas titian Sunnah Nabi-Nya, mengibarkan ajaran syar'i, di persulitkan dakwahnya, penuntut ilmu syar'i dilabel pengikut 'Wahhabi' oleh pihak berwenang ... Allahul mustaan...
Semoga Allah Tabaraka wa Ta'ala memberi mereka yang menentang Manhaj Salaf, hidayah dan taufikNya. Amiin.
September 13, 2015
Adakah kedua golongan itu sama?
Perbandingan Allah Azza wa Jalla sangat jelas tentang perbedaan antara orang kafir dengan orang Mukmin; seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar.
"Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang Mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya?" [QS. Huud: 24].
Dari itu bagaimana mungkin, atas konsep 'Keharmonian' mereka menganggap orang-orang kafir itu sama dengan orang-orang muslim? Konsep al wala' wal bara' sudah tidak sesuai lagi dizaman ini. Allahul mustaan.
"Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)? " [QS. Huud: 24]
"Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang Mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya?" [QS. Huud: 24].
Dari itu bagaimana mungkin, atas konsep 'Keharmonian' mereka menganggap orang-orang kafir itu sama dengan orang-orang muslim? Konsep al wala' wal bara' sudah tidak sesuai lagi dizaman ini. Allahul mustaan.
"Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)? " [QS. Huud: 24]
September 11, 2015
Akal dan Nafsu; antara Mukmin dan orang munafik.
Akal dan nafsu seorang Mukmin akan tunduk pada wahyu, adapun wahyu dipaksa tunduk pada akal dan nafsunya orang Munafik!
Amal tidak diukur dengan berapa banyaknya.
Amal seseorang itu tidak diukur dengan berapa banyaknya, tetapi yang dikira adalah 'yang lebih baik amalnya.' Allah berfirman yang ertinya;
"...Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya...." [QS. Huud: 7]
Didalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan; 'Allah memberikan ujian dan cobaan kepada kalian, "Siapakah di antara kamu yang lebih bail amalnya.." Allah Ta'ala tidak menyebutkan: "Yang lebih banyak amalnya," tetapi Allah menyebutkan, "Yang lebih baik amalnya."
Dan tidaklah amal itu baik sehingga amal itu didasari dengan ketulusan (ikhlas) kerana Allah Azza wa Jalla dan sesuai dengan syari'at Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Jika ada salah satu syarat dari dua syarat ini tidak terpenuhi, maka suatu amal akan sia-sia dan tidak memberi manfaat. ~Lihat Tafsir Ibnu Katsir ~
Sebab itu jika diperhatikan doa, wirid, yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, tidak ditetapkan lebih dari 100kali, ada 3, 10, 25, 33 atau sebanyak kemampuan. * Bukan seperti apa yang diada-adakan oleh mereka yang mengada-ada, dan dibuat-buat oleh mereka yang membebani diri. Dan meninggalkan zikir-zikir yang disyariatkan dan doa-doa yang dinukil dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, lalu mereka jadikan sebagai wirid-wirid.
Tidak diragukan lagi ini adalah perkara baru dalam agama, menyelisihi petunjuk Nabi-Nya.
"...Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya...." [QS. Huud: 7]
Didalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan; 'Allah memberikan ujian dan cobaan kepada kalian, "Siapakah di antara kamu yang lebih bail amalnya.." Allah Ta'ala tidak menyebutkan: "Yang lebih banyak amalnya," tetapi Allah menyebutkan, "Yang lebih baik amalnya."
Dan tidaklah amal itu baik sehingga amal itu didasari dengan ketulusan (ikhlas) kerana Allah Azza wa Jalla dan sesuai dengan syari'at Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Jika ada salah satu syarat dari dua syarat ini tidak terpenuhi, maka suatu amal akan sia-sia dan tidak memberi manfaat. ~Lihat Tafsir Ibnu Katsir ~
Sebab itu jika diperhatikan doa, wirid, yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, tidak ditetapkan lebih dari 100kali, ada 3, 10, 25, 33 atau sebanyak kemampuan. * Bukan seperti apa yang diada-adakan oleh mereka yang mengada-ada, dan dibuat-buat oleh mereka yang membebani diri. Dan meninggalkan zikir-zikir yang disyariatkan dan doa-doa yang dinukil dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, lalu mereka jadikan sebagai wirid-wirid.
Tidak diragukan lagi ini adalah perkara baru dalam agama, menyelisihi petunjuk Nabi-Nya.
~ Fiqih Do'a Dan Dzikir, oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr.~
September 10, 2015
Korban Syaitan
Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan, orang yang menjadi korban syaitan dan tersesat kerananya, adalah orang yang enggan mengikuti petunjuk yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya. Maka, Allah Subhanahu wa Ta'ala menghukum orang yang enggan mengikuti petunjuk-Nya tersebut dengan menentukan syaitan yang selalu mengikutinya, yang akan menghalanginya dari jalan Allah dan jalan kebahgiaan. Manakala orang tersebut mengira dirinya dapat petunjuk dari Tuhannya.
"Sesiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (alQur'an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan), maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka membawa petunjuk." [QS. Az-Zukhruf :36-37].
~Berbahagialah! Allah Maha Pemurah~ Ibnu Qayyim.
"Sesiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (alQur'an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan), maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka membawa petunjuk." [QS. Az-Zukhruf :36-37].
~Berbahagialah! Allah Maha Pemurah~ Ibnu Qayyim.
Hakikat Dunia
Sesungguhnya dunia itu lari dari orang yang mencarinya dan ia mencari orang yang lari darinya.
Menggenggam dunia bak menggenggam air, ia lari dari celah-celah jari.
Menggenggam dunia bak menggenggam air, ia lari dari celah-celah jari.
Kiamat pasti terjadi, tanpa diragui, tetapi sayang, kita tidak mempersiapkan diri kerana dunia telah mengelaburi...
September 9, 2015
Mereka yang mengikuti prasangka dan hawa nafsu
Setiap orang yang mengikuti prasangka dan hawa nafsu lalu meninggalkan meniti jalan petunjuk dan agama yang benar, maka hakikatnya dia menjadi pengikut iblis.
Dia telah mengambil bagian firman Allah ta'ala
لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنكَ وَمِمَّن تَبِعَكَ مِنْهُمْ أَجْمَعِينَ
Artinya : “Sesungguhnya aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.” (Shaad : 85)
-Ibnu Taimiyyah~
@aboali1406 - Dr Abdullah al Ju'aitsin Dosen ilmu hadits di Universitas Ibnu Su'ud, da'I di kementrian agama Saudi Arabia. 3/6/2015. Twit ulama.
Apa yang menyesatkan manusia?
Tidak ada yang menyesatkan manusia kecuali kecenderungan hawa nafsu. Allah Azza wa Jalla berfirman yang ertinya;
"Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun." [QS. Al-Qashash : 50]. Allah juga berfirman;
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya." [QS. Al-Jatsiyah: 23].
Maka hawa nafsu sangat-sangat berbahaya. Maka hendaklah seseorang memohon kepada Allah keselamatan dari kecenderungan hawa nafsu, dan Allah memberinya hidayah kepada kebenaran sekalipun bertentangan dengan desakan hawa nafsunya. Allah berfirman tentang kaum Yahudi,
"Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lainnya) kamu bunuh?" [QS. Al-Baqarah: 87].
Ramai manusia hari ini enggan menerima kebenaran, walaupun sudah terang nas-nas dari Kitabullah dan hadith-hadith Shahih, kerana itu tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka.. Allahul mustaan..
Sumber: 'Penjelasan Matan al-Aqidah Ath-Thahawiyah' oleh Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan
"Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun." [QS. Al-Qashash : 50]. Allah juga berfirman;
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya." [QS. Al-Jatsiyah: 23].
Maka hawa nafsu sangat-sangat berbahaya. Maka hendaklah seseorang memohon kepada Allah keselamatan dari kecenderungan hawa nafsu, dan Allah memberinya hidayah kepada kebenaran sekalipun bertentangan dengan desakan hawa nafsunya. Allah berfirman tentang kaum Yahudi,
"Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lainnya) kamu bunuh?" [QS. Al-Baqarah: 87].
Ramai manusia hari ini enggan menerima kebenaran, walaupun sudah terang nas-nas dari Kitabullah dan hadith-hadith Shahih, kerana itu tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka.. Allahul mustaan..
Sumber: 'Penjelasan Matan al-Aqidah Ath-Thahawiyah' oleh Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan
Di antara do'a nabi-nabi terhadap kaum mereka...
'Musa berkata: "Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Rabb kami, akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Rabb kami, binasakan lah harta benda mereka kunci-matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih."' [QS. Yunus :88]
Nuh berdo'a : "Ya Rabb-ku janganlah Engkau biarkan seorang pun diantara orang-orang kafir tinggal diatas bumi." [QS. Nuh :26].
'Luth berdo'a : "Ya Rabb-ku, tolonglah aku (dengan menimpakan adzab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu." [QS. Al-Ankabuut: 30]
'Maka Syu'aib meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Rabbku dan aku telah memberi nasehat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir."' [QS. Al A'raaf: 93]
'Huud menjawab: "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikan lah olehmu sekalian, bahwa sesungguhnya aku berlepas-diri dari apa yang kamu persekutukan, "' [QS. Huud: 54]
"Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu." [QS. Huud: 57].
Ref: Tafsir Ibnu Katsir
Nuh berdo'a : "Ya Rabb-ku janganlah Engkau biarkan seorang pun diantara orang-orang kafir tinggal diatas bumi." [QS. Nuh :26].
'Luth berdo'a : "Ya Rabb-ku, tolonglah aku (dengan menimpakan adzab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu." [QS. Al-Ankabuut: 30]
'Maka Syu'aib meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Rabbku dan aku telah memberi nasehat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir."' [QS. Al A'raaf: 93]
'Huud menjawab: "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikan lah olehmu sekalian, bahwa sesungguhnya aku berlepas-diri dari apa yang kamu persekutukan, "' [QS. Huud: 54]
"Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu." [QS. Huud: 57].
Ref: Tafsir Ibnu Katsir
September 8, 2015
Bagaimana Mengikuti Nabi Dengan Benar?
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS. Ali Imran: 31[
"Aku tidak akan mengikuti (ittiba') hawa nafsu kalian, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk."
[QS. Al An'am: 56]
"Sesungguhnya aku hanya mengikuti (ittiba') apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku, alQur'an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." [QS. Al A'raf:203].
Jika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam hanya mengikuti apa yang diwahyukan oleh Tuhannya, tidak ittiba' hawa nafsunya, pendapat, perasaannya, bagaimana kita hari ini dengan berbagai ragam amalan, ritual yang diada-adakan.....
Bukalah hatimu untuk merenungi ayat-ayat ini. Jika kamu benar-benar mencintai Nabimu ikutilah dia, apa yang diajari amalkan, apa yang dilarang tinggalkan. Nanti "Engkau akan bersama orang yang engkau cintai." ~HR. Bukhari, no.6167: Muslim, no.2639~
Ref: Tafsir Ibnu Katsir, 'Ittiba' Rasulullah,' oleh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan..
"Aku tidak akan mengikuti (ittiba') hawa nafsu kalian, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk."
[QS. Al An'am: 56]
"Sesungguhnya aku hanya mengikuti (ittiba') apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku, alQur'an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." [QS. Al A'raf:203].
Jika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam hanya mengikuti apa yang diwahyukan oleh Tuhannya, tidak ittiba' hawa nafsunya, pendapat, perasaannya, bagaimana kita hari ini dengan berbagai ragam amalan, ritual yang diada-adakan.....
Bukalah hatimu untuk merenungi ayat-ayat ini. Jika kamu benar-benar mencintai Nabimu ikutilah dia, apa yang diajari amalkan, apa yang dilarang tinggalkan. Nanti "Engkau akan bersama orang yang engkau cintai." ~HR. Bukhari, no.6167: Muslim, no.2639~
Ref: Tafsir Ibnu Katsir, 'Ittiba' Rasulullah,' oleh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan..
Nabi-nabi berlepas diri dari orang musyrikin,
Disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir, Allah Azza wa Jalla berfirman kepada Nabi-Nya jika orang-orang musyrik itu mendustakannya, maka berlepas dirilah dari mereka dan amal mereka.
"Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: 'Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan.'" [QS. Yunus: 41].
Sebagaimana firman-Nya dalam ayat yang lain;
"Katakanlah: 'Hai orang-orang kafir, aku tidak akan beribadah kepada apa yang kamu ibadahi,'" (hingga akhir.) [QS. Al-Kaafiruun: 1-2]
Begitu juga Nabi Ibrahim alaihissalam dan pengikutnya berkata kepada kaumnya yang musyrikin; "Sesungguhnya kami berlepas diri darimu dan dari apa yang kamu ibadahi selain Allah (dan seterusnya)." [QS. Al-Mumtahanah: 4].
Jika nabi-nabi diingatkan supaya berlepas diri dari orang-orang musyrikin dan amal mereka, bagaimanakah kita hari ini?
Hanya sedikit sahaja orang-orang yang mempunyai pandangan dan akal yang mendengar, melihat;
"Dan diantara mereka ada orang yang melihat kepadamu." [QS. Yunus: 43].
Re:Tafsir Ibnu Katsir.
"Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: 'Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan.'" [QS. Yunus: 41].
Sebagaimana firman-Nya dalam ayat yang lain;
"Katakanlah: 'Hai orang-orang kafir, aku tidak akan beribadah kepada apa yang kamu ibadahi,'" (hingga akhir.) [QS. Al-Kaafiruun: 1-2]
Begitu juga Nabi Ibrahim alaihissalam dan pengikutnya berkata kepada kaumnya yang musyrikin; "Sesungguhnya kami berlepas diri darimu dan dari apa yang kamu ibadahi selain Allah (dan seterusnya)." [QS. Al-Mumtahanah: 4].
Jika nabi-nabi diingatkan supaya berlepas diri dari orang-orang musyrikin dan amal mereka, bagaimanakah kita hari ini?
Hanya sedikit sahaja orang-orang yang mempunyai pandangan dan akal yang mendengar, melihat;
"Dan diantara mereka ada orang yang melihat kepadamu." [QS. Yunus: 43].
Re:Tafsir Ibnu Katsir.
September 7, 2015
KeCintaan tidak diberi pada musuh Allah
Ibnu Abbas radiyallahanhu berkata; "Cintailah kerana Allah, berikanlah wala (loyalitas) kerana Allah dan musuhilah kerana Allah, kerana perlindungan Allah hanya diperoleh dengan hal ini. Seseorang tidak akan mendapatkan manisnya keimanan ~ walaupun shalat dan puasanya banyak~ hingga ia cinta, benci dan memberikan wala hanya kepada Allah." [Lihat Syarhu Aqidah ath-Thahawiyyah, hal 369].
Allah Azza wa Jalla melarang memberikan loyalitas kepada mereka, kerana mereka adalah golongan syaitan,
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), kerana rasa kaseh sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu...." [QS. Al-Mumtahanah :1]
Siapa lagi musuh Allah jika bukan orang-orang yang kafir terhadapNya, pelaku Syirik yang menduakan Allah... Allahul mustaan
~ Syarah Aqidah Ash-Shahihah~ oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz.
Allah Azza wa Jalla melarang memberikan loyalitas kepada mereka, kerana mereka adalah golongan syaitan,
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), kerana rasa kaseh sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu...." [QS. Al-Mumtahanah :1]
Siapa lagi musuh Allah jika bukan orang-orang yang kafir terhadapNya, pelaku Syirik yang menduakan Allah... Allahul mustaan
~ Syarah Aqidah Ash-Shahihah~ oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz.
September 6, 2015
Besi Sejuk
Ibn Mas'ud ~radiyallahuanhu ~ berkata; "Nyanyian menumbuhkan kemunafikan didalam hari sebagaimana hujan menumbuhkan rumput-rampai."
Uthman ~radiyallahuanhu ~ berkata; "Sejak aku ber-bai'at kepada Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam, aku tidak pernah lagi berkhayal, bernyanyi dan menyentuh kemaluanku dengan tangan kanan." Sejak sa'at itu beliau tidak pernah bernyanyi dan beliau sangat bangga dengan tekad itu.
Dhahak berkata;n"Nyanyian dapat merusakkan hati dan dapat mengundang kemarahan Tuhan."
Imam Malik berkata; "Nyanyian adalah perbuatan kaum fasik."
Imam Syafi'i berkata; "Taghbir (lantunan kepada Allah yang disertai dengan tarian) dibuat-buat oleh kalangan zindiq untuk menghalangi manusia dari membaca Al-Qur'an."
Al-Baihaqi berkata, "Ada orang yang menyanyi dan mengambil nyanyian sebagai komodoti baginya dan dia menjadi masyhur dan dikenali."
Imam Ahmad berkata; "Taghbir adalah perbuatan bid'ah yang diada-adakan (muhdats). Nyanyian itu dapat menumbuhkan kemunafikan didalam hati dan aku tidak menyukainya."
Abu Hanifah berkata; "Mendengar nyanyian adalah termasuk hal yang akan menyebabkan manusia diseksa."
Abdullah bin Daud berkata; "Aku berpendapat mereka yang melakukan Taghbir (nyanyian) harus dipukul."
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata 'ulama' yang membolehkan nyanyian terdiri dari 2 golongan;
1) Kerana mereka gemar terhadap perbuatan main-main [la'ib] dan perilaku sia-sia [lahw].
2) Kerana mereka menganggap nyanyian adalah sarana untuk mendekatkan diri dan beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Hari ini hampir ramai manusia, kecuali sedikit sahaja yang hati nuraninya dijernihkan oleh cahaya imam, telah tenggelam dipukul badai musik dari semua penjuru.
Ibn Qayyim mengatakan menyampaikan kebenaran kepada mereka ibarat memanggil orang dari tempat yang sangat jauh. Seperti BESI SEJUK yang sangat sukar dibentuk, nasihat apa pun disampaikan, tetap tidak akan dihiraukan. Mereka menolak kebenaran dan orang-orang yang mengikutinya. Mereka tidak lagi dapat mengenal kebaikan dan menyerah nafsunya kepada kebatilan, bergabung dan berkawan dengan golongan yang menyukai kebatilan. Mereka meremehkan para ulama pewaris Rasulullah sallallahu alaihi wasallam dan pengikutnya dengan hati dan lisan. Mereka minum dengan lahapnya daripada kebatilan dan kesesatan mereka....
Sumber bacaan: ~ Menyingkap Hukum Nyanyian~ Ibn Qayyim.
Uthman ~radiyallahuanhu ~ berkata; "Sejak aku ber-bai'at kepada Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam, aku tidak pernah lagi berkhayal, bernyanyi dan menyentuh kemaluanku dengan tangan kanan." Sejak sa'at itu beliau tidak pernah bernyanyi dan beliau sangat bangga dengan tekad itu.
Dhahak berkata;n"Nyanyian dapat merusakkan hati dan dapat mengundang kemarahan Tuhan."
Imam Malik berkata; "Nyanyian adalah perbuatan kaum fasik."
Imam Syafi'i berkata; "Taghbir (lantunan kepada Allah yang disertai dengan tarian) dibuat-buat oleh kalangan zindiq untuk menghalangi manusia dari membaca Al-Qur'an."
Al-Baihaqi berkata, "Ada orang yang menyanyi dan mengambil nyanyian sebagai komodoti baginya dan dia menjadi masyhur dan dikenali."
Imam Ahmad berkata; "Taghbir adalah perbuatan bid'ah yang diada-adakan (muhdats). Nyanyian itu dapat menumbuhkan kemunafikan didalam hati dan aku tidak menyukainya."
Abu Hanifah berkata; "Mendengar nyanyian adalah termasuk hal yang akan menyebabkan manusia diseksa."
Abdullah bin Daud berkata; "Aku berpendapat mereka yang melakukan Taghbir (nyanyian) harus dipukul."
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata 'ulama' yang membolehkan nyanyian terdiri dari 2 golongan;
1) Kerana mereka gemar terhadap perbuatan main-main [la'ib] dan perilaku sia-sia [lahw].
2) Kerana mereka menganggap nyanyian adalah sarana untuk mendekatkan diri dan beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Hari ini hampir ramai manusia, kecuali sedikit sahaja yang hati nuraninya dijernihkan oleh cahaya imam, telah tenggelam dipukul badai musik dari semua penjuru.
Ibn Qayyim mengatakan menyampaikan kebenaran kepada mereka ibarat memanggil orang dari tempat yang sangat jauh. Seperti BESI SEJUK yang sangat sukar dibentuk, nasihat apa pun disampaikan, tetap tidak akan dihiraukan. Mereka menolak kebenaran dan orang-orang yang mengikutinya. Mereka tidak lagi dapat mengenal kebaikan dan menyerah nafsunya kepada kebatilan, bergabung dan berkawan dengan golongan yang menyukai kebatilan. Mereka meremehkan para ulama pewaris Rasulullah sallallahu alaihi wasallam dan pengikutnya dengan hati dan lisan. Mereka minum dengan lahapnya daripada kebatilan dan kesesatan mereka....
Sumber bacaan: ~ Menyingkap Hukum Nyanyian~ Ibn Qayyim.
September 5, 2015
"Jangan sekali-kali jadi pengikut ahlul bid'ah ..."
Fudhail bin 'Iyaad (rahimahullah) berkata;
"Jika Allah mengetahui bahwa seseorang membenci ahlul bid'ah, DIA akan mengampuninya walaupun kebaikannya sedikit. Orang yang diatas Sunnah tidak akan mendukung (menyokong) ahlu bid'ah kecuali ia seorang munafik dan sesiapa yang berpaling daripada Ahlu bid'ah, Allah akan memenuhi hatinya dengan iman. Dan sesiapa yang menyanggah (menegur) ahlu bid'ah, Allah akan menjadikan dia selamat dihari yang paling mengerikan. Dan sesiapa yang menghina kebid'ahan Allah akan mengangkatnya beberapa darjat di Surga kelak.
Dari itu jangan sekali-kali jadi pengikut ahli bid'ah, demi Allah, selama-lamanya."
[Di riwayatkan oleh Ibn Battah dalam Al-Ibaanah no.443, Abu Nu'aym dalam al-Hilyah 8/193]
Sumber: Syarah As-Sunnah oleh Imam al-Barbahaaree rahimahullah di syarahkan oleh Shaykh, Dr Saalih al-Fawzaan ( Jil.2, hal333.
"Jika Allah mengetahui bahwa seseorang membenci ahlul bid'ah, DIA akan mengampuninya walaupun kebaikannya sedikit. Orang yang diatas Sunnah tidak akan mendukung (menyokong) ahlu bid'ah kecuali ia seorang munafik dan sesiapa yang berpaling daripada Ahlu bid'ah, Allah akan memenuhi hatinya dengan iman. Dan sesiapa yang menyanggah (menegur) ahlu bid'ah, Allah akan menjadikan dia selamat dihari yang paling mengerikan. Dan sesiapa yang menghina kebid'ahan Allah akan mengangkatnya beberapa darjat di Surga kelak.
Dari itu jangan sekali-kali jadi pengikut ahli bid'ah, demi Allah, selama-lamanya."
[Di riwayatkan oleh Ibn Battah dalam Al-Ibaanah no.443, Abu Nu'aym dalam al-Hilyah 8/193]
Sumber: Syarah As-Sunnah oleh Imam al-Barbahaaree rahimahullah di syarahkan oleh Shaykh, Dr Saalih al-Fawzaan ( Jil.2, hal333.
Mukmin yang sempurna.
Seorang Mukmin yang sempurna adalah yang lemah lembut kepada sesama saudaranya seagama dan keras lagi kasar kepada musuhnya yang kafir. Yang demikian adalah seperti firman Allah Ta'ala;
"Muhammad itu adalah Rasul Allah, dan orang-orang yang bersama dengannya adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka." [QA. Al-Fath: 29].
~Tafsir Ibnu Katsir~
"Muhammad itu adalah Rasul Allah, dan orang-orang yang bersama dengannya adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka." [QA. Al-Fath: 29].
~Tafsir Ibnu Katsir~
September 3, 2015
Anasir dalam menafsir..
"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni Neraka Jahanam." [QS. At-Taubah : 113]
Mengenai ayat ini, Allah Azza wa Jalla melarang Nabi shallallahu alaihi wa sallam mendo'akan, meminta ampun untuk orang-orang kafir, musyrik yang jelas mati dalam kekafirannya, tetapi boleh mendo'akan, memohon ampunan untuk mereka selagi hidupnya. Supaya mereka ditunjuki jalan yang lurus, mendapat hidayah. ~Tafsir Ibnu Katsir~
Namun hari ini kita berhadapan dengan segolongan manusia yang mentakwilkan (menafsirkan) AlQur'an dengan membentuknya sesuai mengikut syahwat mereka didorong oleh berbagai dorongan, agenda-agenda yang berbeza, sehingga agama yang suci di politikkan.
Dari itu tidak hairanlah jika ramai orang yang bukan saja mendo'akan, tetapi memberi eulogy (pujian, sanjungang) kepada orang kafir yang jelas mati dalam kekafirannya. Menurut pendapat mereka ayat ini turun untuk Nabi (khususnya) dan tidak lagi sesuai dalam konteks kehidupan masyarakat majmuk hari ini.
SubhanaAllah, ini ayat PERINGATAN untuk Nabi-Nya dan juga "orang-orang beriman." Jika gunakan logik sekalipun, Allah telah menerangkan orang-orang musyrik itu adalah penghuni Neraka Jahanam, tidak berguna lagi meminta ampun untuk mereka. Bahkan lebih patut kita minta ampunan untuk ibu bapa yang sudah meninggal, dan juga seluruh kaum Muslimin dan Muslimat.. Allahul mustaan..
Mengenai ayat ini, Allah Azza wa Jalla melarang Nabi shallallahu alaihi wa sallam mendo'akan, meminta ampun untuk orang-orang kafir, musyrik yang jelas mati dalam kekafirannya, tetapi boleh mendo'akan, memohon ampunan untuk mereka selagi hidupnya. Supaya mereka ditunjuki jalan yang lurus, mendapat hidayah. ~Tafsir Ibnu Katsir~
Namun hari ini kita berhadapan dengan segolongan manusia yang mentakwilkan (menafsirkan) AlQur'an dengan membentuknya sesuai mengikut syahwat mereka didorong oleh berbagai dorongan, agenda-agenda yang berbeza, sehingga agama yang suci di politikkan.
Dari itu tidak hairanlah jika ramai orang yang bukan saja mendo'akan, tetapi memberi eulogy (pujian, sanjungang) kepada orang kafir yang jelas mati dalam kekafirannya. Menurut pendapat mereka ayat ini turun untuk Nabi (khususnya) dan tidak lagi sesuai dalam konteks kehidupan masyarakat majmuk hari ini.
SubhanaAllah, ini ayat PERINGATAN untuk Nabi-Nya dan juga "orang-orang beriman." Jika gunakan logik sekalipun, Allah telah menerangkan orang-orang musyrik itu adalah penghuni Neraka Jahanam, tidak berguna lagi meminta ampun untuk mereka. Bahkan lebih patut kita minta ampunan untuk ibu bapa yang sudah meninggal, dan juga seluruh kaum Muslimin dan Muslimat.. Allahul mustaan..
Siapakah orang-orang yang mendapatkan bimbingan?
Mereka itu adalah orang-orang yang cinta kepada keimanan, penyerahan total kepada Allah Subhanahu wa Taala dengan tauhid, ketundukan pada-Nya dengan keta'atan, berlepas dari syirik dan para ahlinya. Sementara mereka benci pada kekufuran, kefasikan, kedurhakaan..
"....tetapi Allah menjadikanmu cinta kepada keimanan dan menjadikan Iman itu indah dalam hatimu serta menjadikanmu benci kepada kekufuran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, sebagai karunia dan nikmat dari Allah. "
[QS. Al-Hujuraat: 7]
Re: Tafsir Ibnu Katsir
"....tetapi Allah menjadikanmu cinta kepada keimanan dan menjadikan Iman itu indah dalam hatimu serta menjadikanmu benci kepada kekufuran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, sebagai karunia dan nikmat dari Allah. "
[QS. Al-Hujuraat: 7]
Re: Tafsir Ibnu Katsir
September 2, 2015
"Al-Jama'ah itu ialah apa yang menepati kebenaran, sekalipun engkau bersendirian."
"Al-Haq (kebenaran) itu adalah daripada Tuhanmu. Maka janganlah engkau termasuk orang-orang yang meragu tentang kebenaran itu." [QS. Al-Baqarah: 147]
Kebenaran sebenarnya adalah daripada Allah Azza wa Jalla sepertimana firman-Nya. Dari itu kebenaran tidak diukur berdasarkan ramai orang yang melakukannya, tetapi kebenaran diukur berdasarkan ketetapan syara'.
Amalan yang benar itu ialah amalan yang menepati syara' sekalipun jumlah orang yang mengamalkannya sedikit.
Abdullah bin Mas'ud radiyallahuanhu pernah berkata:
"Al-Jama'ah itu ialah apa yang menepati kebenaran, sekalipun engkau bersendirian." ~Syarah Usul Iktikad Ahli Sunnah wal-Jama'ah oleh Al-Lalaka'ie, 1/122, no.160~
"Dan jika kamu menuruti kebanyakkan orang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti perangsangka belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). [QS. Al-An'am:116].
Kebenaran sebenarnya adalah daripada Allah Azza wa Jalla sepertimana firman-Nya. Dari itu kebenaran tidak diukur berdasarkan ramai orang yang melakukannya, tetapi kebenaran diukur berdasarkan ketetapan syara'.
Amalan yang benar itu ialah amalan yang menepati syara' sekalipun jumlah orang yang mengamalkannya sedikit.
Abdullah bin Mas'ud radiyallahuanhu pernah berkata:
"Al-Jama'ah itu ialah apa yang menepati kebenaran, sekalipun engkau bersendirian." ~Syarah Usul Iktikad Ahli Sunnah wal-Jama'ah oleh Al-Lalaka'ie, 1/122, no.160~
"Dan jika kamu menuruti kebanyakkan orang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti perangsangka belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). [QS. Al-An'am:116].
Bersabar dan Berbahagialah Ahli Ghuraba'
"Sesungguhnya Islam bermula asing, dan ia akan kembali menjadi asing sepertimana ia bermula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (Ghuraba') itu."
~Hadith Abu Hurairah radiyallahu anh, Muslim, kitabul-iman: Bab, Bada al Islam ghariba, 2/354, no. 370, Ibnu Majah no. 3986-3988, Ahmad, 2/389... dan lain lagi.~
Al-Ghuraba' ialah:-
Orang-orang yang melakukan kebaikan ketika manusia dalam keadaan rosak.
Orang-orang soleh yang berada ditengah-tengah orang-orang yang buruk agamanya. Yang berpaling dari mereka lebih ramai daripada yang mengikuti mereka.
Allahul Musta'an...
Sumber: 'Membela Sunnah Nabawiyah' oleh Abdul Wahab bin Bustami.
~Hadith Abu Hurairah radiyallahu anh, Muslim, kitabul-iman: Bab, Bada al Islam ghariba, 2/354, no. 370, Ibnu Majah no. 3986-3988, Ahmad, 2/389... dan lain lagi.~
Al-Ghuraba' ialah:-
Orang-orang yang melakukan kebaikan ketika manusia dalam keadaan rosak.
Orang-orang soleh yang berada ditengah-tengah orang-orang yang buruk agamanya. Yang berpaling dari mereka lebih ramai daripada yang mengikuti mereka.
Allahul Musta'an...
Sumber: 'Membela Sunnah Nabawiyah' oleh Abdul Wahab bin Bustami.
September 1, 2015
Sangat sedikit yang mengikuti Sunnahnya...
Al-Hassan al-Basri rahimahullah berkata;
"Al-Sunnah dan demi yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, bahwa Sunnah berada diantara orang yang berlebih-lebihan dan orang yang kaku (lalai). Maka bersabarlah kamu diatas Sunnah~ Barakallahufeekum~. Sesungguhnya Ahli Sunnah, mereka adalah manusia yang sedikit jumlah pada zaman-zaman yang telah lalu, dan mereka juga sedikit jumlah pada masa yang akan datang. Mereka ialah orang-orang yang tidak pergi bersama-sama dengan golongan yang mewah dalam kemewahan mereka. Dan tidak pula pergi bersama-sama dengan ahli bid'ah dalam melakukan bid'ah-bid'ah mereka. Mereka tetap bersabar diatas Sunnah mereka sehingga mereka menemui Tuhan mereka. Maka begitulah keadaan Ahli Sunnah, in sya Allah. Maka hendaklah kamu seperti mereka." (Ilmu Usul-Bida' m/s: 274).
"Al-Sunnah dan demi yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, bahwa Sunnah berada diantara orang yang berlebih-lebihan dan orang yang kaku (lalai). Maka bersabarlah kamu diatas Sunnah~ Barakallahufeekum~. Sesungguhnya Ahli Sunnah, mereka adalah manusia yang sedikit jumlah pada zaman-zaman yang telah lalu, dan mereka juga sedikit jumlah pada masa yang akan datang. Mereka ialah orang-orang yang tidak pergi bersama-sama dengan golongan yang mewah dalam kemewahan mereka. Dan tidak pula pergi bersama-sama dengan ahli bid'ah dalam melakukan bid'ah-bid'ah mereka. Mereka tetap bersabar diatas Sunnah mereka sehingga mereka menemui Tuhan mereka. Maka begitulah keadaan Ahli Sunnah, in sya Allah. Maka hendaklah kamu seperti mereka." (Ilmu Usul-Bida' m/s: 274).
** jika pada zaman al-Hassan al-Basri, golongan Ahli Sunnah sudah sedikit, bagaimana pula keadaan hari ini? Semakin sedikit dan terkucil. Dari itu jumlah yang banyak bukan berarti benar.
Sumber: 'Membela Sunnah Nabawiyah' oleh Abdul Wahab bin Bustami.
Amar ma'ruf nahi Munkar, antara ciri-ciri orang Mukmin.
Allah Tabaraka wa Ta'ala menerangkan sifat-sifat orang-orang yang beriman,yang jiwa dan hartanya telah dibeli oleh Allah, dengan sifat-sifat yang mulia. Yakni 'orang-orang yang bertaubat' dari segala macam dosa dan meninggalkan perbuatan keji.
Orang yang sentiasa beribadah kepada Rabb mereka dan selalu memeliharanya. Ibadah tersebut terdiri dari perbuatan dan juga ucapan, dan termasuk ucapan yang paling khusus adalah pujian kepada (Allah), (Ibadah yang Ikhlas, sesuai dengan Sunnah Nabi-Nya). Adapun ibadah yang berbentuk perbuatan (diantaranya) adalah puasa, meninggalkan segala kenikmatan, berupa makanan dan minuman maupun hubungan badan.
Ruku' dan sujud, ungkapan dari ibadah shalat, yang dengan ibadah tersebut, mereka memberi manfaat kepada makhluk Allah dan menunjukkan jalan keta'atan kepada-Nya. Yaitu dengan menyuruh manusia berbuat baik dan mencegah berbuat mungkar dengan di sertai pengetahuan perkara manakah yang sepatutnya dikerjakan dan ditinggalkan.
Ia pun selalu, mengingati manusia tentang perkara yang haram dan halal, baik menurut pengetahuan (keilmuan) maupun pengalaman, mana yang harus dikerjakan dan mana yang harus ditinggalkan. Mereka ini beribadah kepada Rabb yang haq dan memberi nasehat kepada sesama makhluk-Nya.
"(Mereka itu adalah) adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadah, yang memuji (Allah), yang melawat, yang rukuk', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah perbuatan munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang Mukmin itu." [QS. At-Taubah: 112].
Kita bermohon kepada Allah Azza wa Jall supaya di golongkan dalam orang-orang Mukmin itu. Amiin...
Re: Tafsir Ibnu Katsir
Orang yang sentiasa beribadah kepada Rabb mereka dan selalu memeliharanya. Ibadah tersebut terdiri dari perbuatan dan juga ucapan, dan termasuk ucapan yang paling khusus adalah pujian kepada (Allah), (Ibadah yang Ikhlas, sesuai dengan Sunnah Nabi-Nya). Adapun ibadah yang berbentuk perbuatan (diantaranya) adalah puasa, meninggalkan segala kenikmatan, berupa makanan dan minuman maupun hubungan badan.
Ruku' dan sujud, ungkapan dari ibadah shalat, yang dengan ibadah tersebut, mereka memberi manfaat kepada makhluk Allah dan menunjukkan jalan keta'atan kepada-Nya. Yaitu dengan menyuruh manusia berbuat baik dan mencegah berbuat mungkar dengan di sertai pengetahuan perkara manakah yang sepatutnya dikerjakan dan ditinggalkan.
Ia pun selalu, mengingati manusia tentang perkara yang haram dan halal, baik menurut pengetahuan (keilmuan) maupun pengalaman, mana yang harus dikerjakan dan mana yang harus ditinggalkan. Mereka ini beribadah kepada Rabb yang haq dan memberi nasehat kepada sesama makhluk-Nya.
"(Mereka itu adalah) adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadah, yang memuji (Allah), yang melawat, yang rukuk', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah perbuatan munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang Mukmin itu." [QS. At-Taubah: 112].
Kita bermohon kepada Allah Azza wa Jall supaya di golongkan dalam orang-orang Mukmin itu. Amiin...
Re: Tafsir Ibnu Katsir
Subscribe to:
Posts (Atom)