"Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa Kitab (wahyu) yang bercahaya." [QS. Al-Hajj: 8]
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, inilah keadaan para penyeru kesesatan di kalangan para pemimpin kekafiran dan bid'ah, yaitu tanpa rasionaliti yang benar dan penukilan yang jelas, bahkan hanya semata-mata menggunakan ra'yu dan fikiran (pendapat) yang menyimpang.
Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan kondisi sesat nya orang-orang yang bodoh yang taqlid dalam firman-Nya;
"Dan di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap syaitan yang jahat." [QS. Al-Hajj : 3].
Mereka sombong terhadap kebenaran yang diserukan kepadanya, "dengan memalingkan lambungnya.." [QS. Al-Hajj : 9].
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, inilah keadaan para penyeru kesesatan di kalangan para pemimpin kekafiran dan bid'ah, yaitu tanpa rasionaliti yang benar dan penukilan yang jelas, bahkan hanya semata-mata menggunakan ra'yu dan fikiran (pendapat) yang menyimpang.
Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan kondisi sesat nya orang-orang yang bodoh yang taqlid dalam firman-Nya;
"Dan di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap syaitan yang jahat." [QS. Al-Hajj : 3].
Mereka sombong terhadap kebenaran yang diserukan kepadanya, "dengan memalingkan lambungnya.." [QS. Al-Hajj : 9].
~Tafsir Ibnu Katsir ~
No comments:
Post a Comment