Penafsiran alQur'an bukan di tentukan oleh kekuasaan atau perubahan sosial dalam konteks kehidupan sesuatu negara. Salangkan para sahabat seperti Abu Bakar ash-Shiddiq takut hendak menafsirkan alQur'an tanpa ilmu...
"Langit mana yang akan menaungi aku, dan bumi mana yang dapat kupijak, jika aku berkata tentang kitab Allah tanpa ilmu?!"
[Jaami' Bayanil 'Ilmi wa Fadhlih, 2/113]
Namun manusia zaman ini sangat berani membolak-balikkan fakta dengan alQur'an..
Allahul mustaan..
No comments:
Post a Comment