SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

March 13, 2014

Belumkah datang waktunya?

"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan al-Kitab kepadanya, kemudian berlalu masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakkan diantara mereka adalah orang-orang yang fasik."  [QS. Al-Hadid; 57:16]

Di dalam tafsir Ath-Thabari rahimahullah, Abu Ja'afar berkata; makna ayat ini adalah, belum tibakah saatnya bagi orang-orang beriman dari umat Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk mewaspadai agar tidak melakukan hal yang sama seperti orang-orang terdahulu dari bani Israil yang diturunkan kepada mereka Kitab Taurat dan Injil. [1]

Inilah teguran Allah Subhanahu wa Ta'ala pada orang-orang Mukmin mempunyai hati yang khusyu' untuk berzikir kapada-Nya. Dengan kata lain, telah tiba saat hati mereka menjadi lunak ketika berdzikir, mendapatkan nasihat, dan mendengar al-Quran, lalu memahaminya dan tunduk patuh kepadanya. [2]

Allah Ta'ala melarang orang-orang Mukmin menyerupai orang-orang sebelum mereka yang telah diberi al-Kitab dari kalangan kaum Yahudi dan Nasrani. Dimana setelah beberapa waktu berlalu mereka merubah Kitab Allah yang berada ditangannya dan menjualnya dengan harga yang sangat murah dan melemparkannya dibelakang punggung mereka.
Selanjutnya, mereka menghadapkan diri pada pendapat-pendapat yang beragam dan membingungkan. Mereka bertaqlid kepada beberapa orang dalam urusan agama Allah, dan menjadikan para pendeta dan pemuka agama mereka sebagai ilah-ilah selain Allah. Pada saat itulah hati mereka mengeras sehingga mereka tidak lagi mau menerima nasehat.[2]

Hati mereka pun tidak mahu melunak oleh janji dan juga ancaman Allah. "Dan kebanyakkan diantara mereka adalah orang-orang yang fasik." Yakni, dalam amal perbuatan mereka. Dengan demikian, hati mereka menjadi rusak hingga mengeras dan jadilah watak mereka suka merubah, dan meninggalkan amal perbuatan yang telah diperintahkan dan mengerjakan apa yang dilarang oleh-Nya. [2]
Itulah sebab Allah Ta'ala melarang orang-orang Mukmin untuk menyerupai orang-orang Yahudi dan Nasrani, dalam suatu hal, baik dalam masalah-masalah ushul (pokok) atau maupun furu' (cabang). Agama Islam adalah hak Allah Subhanahu wa Ta'ala, manusia tidak ada hak untuk mencipta, mereka-reka atau mengada-adakan peribadahan selain yang sudah di syariatkan.
Tidak ada alasan apapun untuk mengadakan peribadahan selain apa yang telah disyariatkan oleh baginda, shallallahu alaihi wa sallam, walaupun 'logik akal' mengatakan itu baik, apa salahnya, mana tahu mungkin Nabi atau para sahabat pernah membuatnya tapi tak di sampaikan pada kita. Tidak mungkin mereka mengkhianati umat akhir zaman daripada meraihkan pahala yang banyak yang mereka sudah raih kan....
Wallahu 'alam wa Allahul Musta'an.
[1] rujukan Tafsir Ath Thabari
[2] rujukan Tafsir Ibnu Katsir.

1 comment: