Ketahuilah bahwa amarah merupakan bara dari api Neraka. Sifat keadaan api membara, menyala, bergerak-gerak dan meliuk-liuk. Selagi manusia disusupi amarah, berarti dia disusupi syaitan, yang pernah berkata,
"Engkau ciptakan saya dari api sedang Engkau ciptakan dia dari tanah." [Al-A'raf :12]
Jika amarah itu datang dari musuhnya yang seimbang dan dia ragu-ragu menghadapinya, maka keadaan darah berubah-ubah, terkadang memancar keseluruh tubuh dan kadang memusat dihati, sehingga se sekali wajahnya memerah dan sesekali wajahnya memucat. Sementara membalas dendam merupakan santapan untuk menguatkan amarah. Dia akan mencari-cari helah menindas, menzalimi orang yang dianggap musuhnya. [Al Fawa'id ; Ibnu Qayyim]
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa seorang berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam;
"Berilah aku wasiat." Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Engkau jangan marah." Orang tersebut mengulangi permintaannya hingga beberapa kali, sedang Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Engkau jangan marah."
[HR. Al-Bukhari no.6116 / Imam Ahmad 2/362 dan 466]
No comments:
Post a Comment