SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

May 26, 2014

Orang Islam Bagaimanakah yang Paling Afdal?


Dari Abu Musa rahimahumullah, ia berkata: "Para sahabat bertanya: 'Wahai Rasulullah, orang Islam bagaimanakah yang paling afdhal?' Beliau menjawab: 'Orang yang orang-orang Muslim lain merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya."
[HR. Shahih Bukhari no.11]

Pada hari ini kita lihat fenomena kafir mengkafirkan, sesat menyesatkan antara para dai', para ustadz, para 'penceramah'. Ulama-ulama terdahulu, yang diakui keilmuan, kewara'an mereka juga tidak terlepas dari fitnah ini.

Misalnya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah,di tuduh kafir dan sesiapa yang menggelarnya  'Syaikhul Islam' dianggap kufur, dan muridnya Ibnu Qayyim pula dikatakan buku-bukunya sesat. Syaikh Muhammad Abdul Wahab, diberi label syaikh 'Wahhabi'.

Dan setiap dai' yang mendakwahkan manhaj Salaf tidak terlepas dari 3 'stigma' iaitu Wahabi, Salafi  dan golongan ultra konsevertif, (radical / ekstrim) sebab 'tidak fleksibal', tidak dapat menerima perbedaan pendapat walaupun perkara yang diperselisihkan sudah terang nas dan dalil-dalilnya.

Mana mungkin yang bathil bersatu dengan yang Haq. Bid'ah di satukan dengan sunnah, syirik bersama dengan tauhid, keta'atan bersama dengan maksiat, yang haram dicampuradukkan dengan yang halal, keyakinan dengan shubahat...

Dalam situasi yang keterbalikkan pula apabila ada pihak yang menjalankan amar ma'ruf nahi munkar (pada tempatnya,) mereka dituduh membuat fitnah, menghukum, menghina, membuka aib, menggibah.

Sangat disayangkan golongan yang menyeleweng lah yang lebih mendapat sokongan, pembelaan, pengiktirafan dari berbagai pihak, sehingga perkara-perkara bid'ah berleluasa, menjadi sebagai satu "sunnah". Mereka lebih kedepan, lebih berani dan menonjol dalam ber acara yang beraneka ragam, seolah-olah mencabar orang-orang yang memperingatkan, menasehati akan kebid'ahan yang dibuat itu.

"Dan hanya kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi. Dan pada hari terjadinya kebangkitan,akan rugilah pada hari itu orang-orang mengerjakan kebathilan.....". [QS. Al-Jaatsiyah :27-28].

Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata :  “ Bagaimana jawabanmu terhadap seruan para Rasul?”  (QS al Qashash: 65)

Apakah kita ittiba’ (mengikuti/ meneladani) Rasulullah shallallahu alaihi wassalam ataukah tidak?  Hal ini merupakan pertanyaan besar yang akan ditanyakan Allah Ta’ala kepada seluruh hambaNya pada Hari Kiamat. Oleh kerananya, wajib bagi kita untuk ittiba’ kepada Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. [lihat tafsir Ibnu Katsir]
Wallahu 'alam wa Allahul Musta'an...

No comments:

Post a Comment