SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

May 9, 2014

Bagaimana sikap sahabat dalam menyikapi 'perselisihan' .

Di antara jasa Utsman bin Affan radiyallahanhu, yang besar dan kebaikan beliau yang agung adalah beliau telah menyatukan kaum Muslimin pada satu qira'ah dan dituliskannya bacaan al-Quran terakhir yang diajarkan oleh Jibril kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pada tahun terakhir masa hidup beliau. 

Setelah selesai penulisan mushaf itu, Utsman pun mengumpulkan semua mushaf-mushaf yang beredar di kalangan masyarakat yang berbeda dengan mushaf tersebut lalu membakarnya agar tidak timbul perselisihan. Diceritakan dari Suwaid bin Ghaflah ia berkata, 'Ali bin Abi Thalib berkata, "Wahai hadirin sekelian! Janganlah kalian berlebihan dalam menyikapi Utsman, kalian katakan dia telah membakar mushaf-mushaf. Demi Allah, dia tidak membakarnya melainkan dihadapan sekumpulan sahabat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Jikalau aku yang ditugaskan, tentunya akan aku lakukan sebagaimana yang dia telah lakukan."(1)

Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa dia mencela ketika mushaf yang ditangannya diambil dan dibakar, dan mengatakan bahwa dia lebih dulu masuk Islam daripada Zaid bin Tsabit, dia pun menyuruh murid-muridnya untuk menyembunyikan mushaf-mushaf mereka dengan membacakan firman Allah Ta'ala;
"Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada Hari Kiamat dia akan datang membawa apa yang dia khianatkannya itu." [QS. Ali Imran :161] 

Mendengar berita ini, Utsman bin Affan radiyallahanhu mengirim sepucuk surat kepada Ibnu Mas'ud mengajaknya supaya mengikuti para sahabat yang telah sepakat atas suatu kemaslahatan serta mengajaknya agar bersatu dan jangan berselisih. Maka Ibnu Mas'ud rujuk dan menyambut ajakan tersebut serta meninggalkan perselisihan. (2) Ibnu Mas'ud pernah berkata, ketika beliau ditanya mengenai suatu permasalahan shalat qasar', "Perselisihan itu jelek." 
**Beginilah sikap para sahabat apabila mereka berbeda pendapat, mereka akan rujuk kepada pendapat yang paling rajih mengikuti nas atau sepekatan semuanya untuk kemaslahatan. Mereka tidak membiarkan perbedaan yang akan lambat laun mencetuskan perselisihan dan pertengkahan, sebab perselisihan bukanlah satu perkara yang baik dan mendapat rahmah.
Wallahul 'alam. 
Petikan dari 'Perjalanan Hidup 4 Khalifah Rasul yang Agung' oleh Ibnu Katsir, terbitan DarulHaq.
(1) al-Hafizh Ibnu Hajar telah menshahihkan sanadnya didalam Fath al-Bari, 9/18.
(2) al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fath al-Bari, 9/19, "Udzur Utsman dalam masalah tersebut bahwa dia melakukannya (penulisan mushaf) di Madinah, sementara Abdullah bin Mas'ud berada di Kufah. Utsman tidak menunda tekad tersebut hingga dia mengirim surat kepada Ibnu Mas'ud dan menyuruhnya untuk hadir. Dan maksud Utsman dengan penghapusan mushaf itu adalah agar mushaf yang dikumpulkan pada zaman pemerintahan Abu Bakar menjadi satu mushaf saja. Dan yang menulis mushaf pada masa Abu Bakar ialah Zaid bin Tsabit.

No comments:

Post a Comment