SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

January 27, 2013

Kenapa Pengikut Sunnah Berbeda dengan Ahlu Bid'ah


Ketika terjadi perpecahan dan perselisihan di kalangan umat Islam, ahlu bid'ah terpecah menjadi beberapa golongan. Pada hakikatnya sandaran mereka bukan al-Qur'an dan iman, tetapi prinsip-prinsip yang diciptakan oleh tokoh-tokoh mereka. Inilah pijakan mereka dalam masa'alah tauhid, sifat sifat Allah, takdir, iman kepada Rasul dan lain lain. Ayat ayat al-Quran yang sesuai dengan prinsip mereka, dijadikan sebagai pijakan. Adapun yang menyalahinya, mereka takwilkan pengertiannya. 

Oleh kerana itu, Anda akan dapati mereka tidak memperhatikan dalalah (apa yang di kehendaki) al-Quran dan hadits saat berhujah dengan keduanya. Mereka tidak memperdulikan makna-makna yang ditunjukkan al-Quran.  MENGAPA?

Kerana sebenarnya pijakan mereka saat itu bukan al-Quran. Mereka berusaha seboleh-boleh menakwilkan ayat ayat yang menyeselisihi paham mereka, tak ubah orang yang bermaksud menolak al-Quran. Mereka tidak ingin memahami apa yang di maksudkan oleh sabda Rasul, melainkan justru hendak menolak berhujah dengannya. Mereka beranggapan mungkin Allah menurunkan suatu ayat dan mengkehendaki suatu makna darinya yang tidak di fahami oleh para sahabat dan Tabi'in. 

Banyak orang belakangan yang menyelisihi para salaf dalam beragama, yang tidak berpegang pada al-Quran dan keimanan kepada berita berita yang dibawa oleh Rasul. Kerana itu, ilmu dan keimanan kaum salaf lebih sempurna, kesalahan mereka lebih ringan dan kebenaran mereka lebih banyak. Mereka berpegang erat pada suatu prinsip yang diperintahkan oleh Allah dalam firman-Nya.

"Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."  QS al Hujurat /49:1

Ini perintah kepada orang orang beriman dengan apa yang telah disifatkan kepada para malaikat. Dalam surah al- Anbiya' ayat 26-29, Allah azzawajalla menyifati para malaikat sebagai hamba hamba yang tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan sentiasa mengerjakan perintah-perintah-Nya. Mereka (para malaikat) tidak mengkabarkan tentang sesuatu kecuali setelah Allah sendiri mengkabarkannya, sehingga kabar dan ucapan yang mereka sampaikan mengikuti informasi dan firman Allah. Seperti firman- Nya, " mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan." 

Allah telah memerintahkan orang orang beriman agar mengikuti Allah dan Rasul-Nya pula. Kerana manusia tidak mendengar firman Allah langsung dari- Nya, tetapi antara mereka dengan Allah terdapat perantara seorang Rasul dari kalangan manusia. Kerana itu hendaklah mereka tidak mengucapkan suatu perkataan sehingga Rasul mengucapkan apa yang disampaikannya kepada ,mereka dari Allah dan hendaklah mereka TIDAK MELAKUKAN AMAL KECUALI YANG DIPERINTAHKAN kepada mereka.... Sebagaima firman-Nya dalam surah al Hujurat di atas. 

Kerana itu, tidak ada seorang pun sahabat, Tabi'in dan imam umat Islam menolak nash dengan penalarannya atau mendasarkan agama kecuali dengan apa yang dibawa oleh Rasul. Jika ingin mengetahui atau berbicara tentang satu persoalan agama, ia melihat kepada firman Allah dan sabda Rasul . 

Sedangkan Ahlul Bid'ah, secara batin tidak mendasarkan persoalan agama pada apa yang mereka terima dari Rasul, melainkan pada pandangan dan perasaan mereka sendiri. Kemudian jika mereka menemukan sunnah itu cocok dengan pandangan dan perasaan tersebut, mereka memakainya dan jika tidak demikian, maka mereka tidak meperdulikannya. Jika mereka menemukannya tidak cocok, mereka berpaling darinya dengan melakukan tafwidh, tahrif (penyimpangan) atau ta'wil. 

Ini lah Furqan yang membezakan antara orang orang beriman pengikut Sunnah dengan orang orang munafik pencipta bid'ah.

Ringkasan dari kitab " Membedah Firqoh Sesat" oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah

No comments:

Post a Comment