SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

January 8, 2013

Orang pertama yang mengadakan Maulid Nabi


Abad pertama, kedua, ketiga Hijriyah telah berlalu. Tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan bahwa salah seorang Sahabat, Tabi'in, Tabi'ut Tabi'in maupun para ulama yg datang sesudah generasi mereka mengadakan perayaan maulid Nabi Shallallahu alaihiwassalam. Padahal, mereka sangat mencintai Nabi, paling tahu tentang Sunnahnya, dan paling komited mengikuti syari'atnya.

Orang yang pertama kali mengada-adakan bid'ah ini adalah Bani Ubaid al-Qaddah. Mereka menisbatkan diri kepada anak keturunan Ali bin Abi Thalib ra, padahal sebenarnya mereka adalah pendiri dakwah Bathiniyyah. Mereka juga menyebutkan diri mereka Fathimiyyin. Al-Qadhi al-Baqilani, wafat tahun 403 di Baghdad menulis sebuah buku , Kasyful Asrar wa Hatkul Astaar, membantah pemikiran kaum Ubaidiyun. Beliau menjelaskan kerusakan-kerusakan dan keburukan keburukan mereka. Al- Baqilani mengatakan : " Mereka adalah kaum yang menampakkan faham Rafidhah dan menyembunyikan kekafiran yang mutlak."

Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, " Sungguh mereka itu termasuk golongan manusia yg paling fasik dan paling kafir. Siapa saja yg bersaksi  tentang keimanan dan ketakwaan mereka, atau kebenaran nasab mereka sebagai Ahlul Bait, maka sesungguhnya ia telah bersaksi atas sesuatu yg tidak diketahui."

Para ulama umat ini, para imam dan jumhur kaum Muslimin telah bersaksi bahwa kaum Ubaidiyun adalah kaum munafik yang zindik. Mereka pura pura menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekufuran. Sebenarnya mereka adalah keturunan Majusi dan Yahudi. Hal yg sama juga disebutkan al-Ghazzali dalam kitabnya yg berkumpul Fadhaa-ilul Mustazhhiriyah wa Fadhaa-ihil Baathiniyah. Dia mengatakan bahwa lahiriah madzab mereka adalah Rafidhah.

Kelompok Ubaidiyun masuk ke Mesir pada hari Kamis bulan Ramadhan tahun 362H. Inilah awal pemerintahan mereka di Mesir. Para khalifah yg memimpin Dinasti Fathimiyah memiliki beberapa  hari raya dan beberapa hari peringatan dalam setahun yaitu:
Perayaan Tahun baru dan awal tahun; perayaan hari Asyura; perayaan Maulid Nabi; maulid Ali bin Abi Thalib; maulid Hassan; maulid Hussain; maulid Fathimah az Zahra; maulid Khalifah yg sedang berkuasa; perayaan awal Rajab; malam Nisfu Sha'ban; perayaan awal,tengah dan akhir Ramadhan; perayaan Eidul Fitri dan Eidul Adhah; perayaan upacara kematian; menyambut musim hujan dan musim kemarau; Penaklukan Teluk Arab; perayaan hari raya Nairuz,(tahun baru Iran) perayaan hari Ghuthas (06Jan) perayaan hari ulang tahun dan seterusnya.

Tujuan mereka yg sebenarnya adalah untuk menyebarluaskan faham-faham Isma'iliyah Bathiniyah yg mereka anut dan menyerukan aqidah mereka yg rusak serta menjauhkan orang orang dari agama yg benar dan aqidah yg murni dgn mengadakan upacara upacara semacam itu, bukanlah kerana kecintaan mereka kepada Rasulullah shallallahu alaihiwassalam dan keluarga beliau seperti yg mereka ungkapkan.

Sila rujuk keterangan yg lebih detail dan terperinci oleh Abdullah bin Abdul Aziz at- Tuwaijiri, dalam tesis bidang aqidah, dengan predikat "Cum Laude". Buku rujukan : Menyoal Rutinas Perayaan Bid'ah sepanjang tahun. 

No comments:

Post a Comment