SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

January 20, 2013

Makhluk pertama yang berdalil dengan qiyas ialah....

Ibnul Qayyim menegaskan, "Para Ulama telah menegaskan bahwa makhluk pertama yang berdalil dengan qiyas ialah Iblis. Tidaklah matahari dan bulan di sembah  melainkan kerana qiyas yang tidak kena pada tempatnya, qiyas semacam ini lah yang diakui oleh para penghuni Neraka setelah mereka masuk kedalamnya sebagai kesalahan.  Mereka berkata:

"Sungguh kami dahulu benar-benar dalam kesesatan yang nyata, kerana kami telah menyamakan kalian dengan  Rabb Penguasa semesta alam. (QS. As-Syu'ara :97-98)

Maksudnya mereka menganologikan Rabb dengan yg lain, menyamakan-Nya dengan yang lain dalam hal peribadahan ......." Tidaklah terjadi kerusakan dan kebinasaan dimuka bumi, melainkan akibat dari penggunaan qiyas (anologi) yg salah. Bahkan dosa pertama yang dilakukan kepada Allah hasil dari qiyas yang salah. " (I'ilamul Muwaqqi'in, 2/29).

Ibnu Katsir ra menjelaskan qiyas yang dilakukan Iblis ini dengan mengatakan, "aku lebih baik darinya(Adam)" adalah alasan yang lebih buruk dibanding kesalahannya.....Iblis terkutuk memandang asal usul penciptaan  dan melalaikan penghargaan besar yang diterima oleh Adam. Allah Azzawajalla telah menciptakan Adam langsung dengan tanganNya dan meniupkan ruh ke jasadnya. Iblis telah salah dalam menerapkan qiyas, kerana ia menggunakan qiyas guna menentang dalil."  (Tafsir Ibnu Katsir 2/248)

Iblis menganologikan dirinya dan asal usul ciptaannya, yaitu api, dengan Adam yang dari tanah, lalu dari qiyas ini Iblis menarik kesimpulan bahwa dirinya lebih mulia dibanding Adam alaihissalam. Iblis bersandarkan kepada qiyas padahal ia mendapatkan (mengetahui) dalil yang tegas yang memerintahkannya untuk sujud kepada Adam alaihissalam.

Menurut ulama ahli usul fiqh, qiyas semacam ini di sebut dengan  qiyas fasid i'itibar (tidak pada tempatnya) . ( Adhwa'ul Bayan, 1/33)

Dari itu hari ini kita lihat ramai orang yang menggunakan akal fikirannya untuk mencampur adukkan kebaikan dengan keburukan serta mencampur adukkan sesuatu yang berguna dengan  yang merbahaya. Mereka dengan sengaja dan penuh sedar menyamakan antara yang hina dengan yang mulia dan kebenaran dengan kebatilan. Sehingga perkara perkara yang munkar yang jauh dari keagamaan di buat anologi di dalam rumah Allah.

Waspada lah hai orang orang yang mengedepankan akalnya akan firman Allah Subhanahuwataala;   

"Sungguh telah Kami campakkan ke dalam Neraka kebanyakkan dari Jin dan manusia. Mereka memiliki hati tetapi mereka tidak berfikir dengannya, mereka memiliki mata, akan tetapi mereka tidak melihat dengannya, dan mereka memiliki pendengaran, sedangkan mereka tidak mendengarkan dengannya. Mereka itu seperti hewan ternak, bahkan mereka lebih sesat. Mereka itulah orang yang lalai. " (QS al-A'raf : 179)

Ringkasan dari majalah As-Sunnah no. 08/Dec2010, oleh Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri, MA
dgn sedikit penambahan.

No comments:

Post a Comment