SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

April 11, 2014

Bagaimana ulama salaf menasihati para penguasa

Ketika Ar-Rasyid menunaikan haji, ada seseorang yang melaporkan kepadanya, "Wahai Amirul Mukminin, saat ini Syaiban juga sedang menunaikan haji." 
"Cari dia dan bawa kemari !" kata Ar-Rasyid.
Maka pegawainya mencari Syaiban, dan setelah bertemu membawanya kehadapan Ar-Rasyid, lalu beliau berkata, " Wahai Syaiban, berilah aku nasihat."

Syaiban berkata, "Wahai Amirul Mukminin, aku adalah orang yang suka bicara gagap dan tidak fasih bahasa Arab. Maka carilah orang yang dapat memahami perkataan ku, setelah itu akan ku beri nasehat."
Maka mereka pun mencari orang yang dapat memahami perkataan Syaiban bernama An-Nabthiyah. Setelah itu Syaiban pun berkata; "Katakan kepadanya, 'Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya orang yang membuat Tuan takut sebelum tibanya ditempat yang aman, justru orang yang nasehatnya lebih bermanfaat bagi Tuan, daripada orang yang membuat Tuan aman sebelum Tuan merasa takut." 

Ar-Rasyid bertanya, "Bagaimana penafsirannya? "

"Orang yang berkata kepada Tuan, 'bertakwalah kepada Allah kerana Tuan adalah orang yang bertanggung jawab terhadap umat ini. Allah telah menjadikan Tuan sebagai pemimpin umat, menjadikan Tuan sebagai panutan dalam segala urusannya dan Tuan bertanggung jawab terhadapnya. Kerana itu berbuatlah adil dalam urusan yang Tuan pimpin dan bagi lah harta secara merata. Bertakwa lah kepada Allah dengan urusan diri Tuan. Inilah yang akan membuat Tuan merasa takut . Jika Tuan sudah tiba ditempat yang aman, maka Tuan pun merasa aman. Nasihat ini lebih bermanfaat bagi Tuan daripada orang yang berkata, 'Kalian adalah anggota-anggota keluarga yang dosanya pasti diampuni! kalian adalah kaum kerabat Nabi dan berada dalam syafa'at beliau.' Orang itu akan membuat Tuan merasa aman, hingga ketika Tuan merasakan suatu ketakutan, maka Tuan akan mencaci-maki." 

Setelah mendengarnya Ar-Rasyid menangis, hingga orang-orang yang ada disekitar nya merasa hiba kepadanya. Kemudia dia berkata, 'Berilah aku nasihat lagi."
Syaiban menjawab, "Sudah cukup itu saja. "
Allahul Musta'an 
Dipetik dari Minhajul Qashidin (jalan orang-orang yang mendapat petunjuk) oleh Ibnu Qudamah.
Didalam kitabnya beliau berkata cerita sepenuhnya boleh dibaca dari kitab Al-Mishabul-Mudhi.

No comments:

Post a Comment