Ibnul Qayyim mengatakan,
"Termasuk adab kepada Rasulullah adalah tidak mempermasalahkan perkataannya, tapi yang justru di-permasalahkan adalah pemikiran. Hadis Nabi tidak di benturkan dengan qiyas. Justru qiyas-qiyas yang seharusnya diselaraskan dengan hadith-hadith. Juga tidak mentakwil (menyelewengkan ) maksud atau hakikat perkataan Nabi dikeranakan adanya penafsiran-penafsiran yang bersifat khayalan yang oleh pemiliknya di-istilahi sebagai logik. Betul, hal seperti ini justru memang tidak logik, selain itu juga keluar dari kebenaran (al-haq). Menerima apa yang datang dari beliau bukan kerana sesuai dengan pendapat seseorang.
Hal seperti ini justru tidak beradab kepada Nabi, bahkan itulah penganiayaan yang sebenarnya."
Madarij al-Salikin: 2/406
No comments:
Post a Comment