SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

October 4, 2013

Ilmu yang Wajib diPelajari

Ilmu yang wajib dipelajari ada dua macam.  Pertama, ilmu yang wajib diketahui oleh setiap muslim. Ilmu ini terdiri atas empat macam:-

1.)  Ilmu pokok-pokok iman yang lima, iaitu iman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, rasul-Nya, dan hari akhir. Barangsiapa yang tidak beriman dengan lima pokok ini, ia tidak beriman dan tidak boleh dipanggil sebagai seorang Mukmin.

2.). Ilmu tentang shariat Islam, seperti ilmu berwudhu, shalat, puasa , haji, zakat, hal hal yang mengikutinya dan membatalkannya.

3.). Tentang lima hal yang diharamkan dan disepakati oleh para nabi, semua shariat, kitab-kitab samawi.."Katakanlah (Muhammad), 'Tuhanku hanya mengharamkan segala perbuatan keji yang terlihat dan tersembunyi, perbuatan dosa, perbuatan dzalim tanpa alasan yang benar, dan (mengharamkan) kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu, sedangkan Dia tidak menurunkan alasan untuk itu, dan (mengharamkan) kamu membicarakan tentang Allah apa yang kamu tidak ketahui." [QS. Al-A'raf;7:33] Itulah beberapa hal yang diharamkan bagi semua manusia di setiap tempat melalui lisan para utusan yang sama sekali tidak boleh dilanggar. Adapun mengenai hal-hal yang lain yang diharamkan dalam waktu luas, seperti makan bangkai, darah, danging babi, dan lainnya tidak termasuk sebab ia boleh dimakan dalam keadaan terpaksa.

4.). Ilmu tentang hukum berinteraksi yang terjadi antara manusia, khusus maupun umum, sesuai dengan perbedaan keadaan manusia dan tempat tinggal-nya. Kewajipan seorang imam tidak sama dengan seorang rakyat, kewajipan seorang lelaki terhadap keluarganya dan tentangganya, orang yang menjalankan jual beli [muamalah].  Adapun kewajipan untuk meninggalkan larangan adalah menyesuaikan amalan yang tidak dilakukan sesuai dengan perintah dan ridha Allah kerana yang diminta adalah tidak melakukannya, baik berusaha tidak mencari perbuatan yang dilarang maupun menahan diri untuk melakukannya. Termasuk dalam kewajipan ini adalah yang berhubung dengan perbuatan hati atau jasad.

Kedua; ilmu yang hukumnya fardhu kifayah (kewajipan yang gugur jika sudah ada yang menjalankan) mengenai kewajipan ini tidak ada aturan yang pasti.

Antara fardhu kifayah dan fardhu 'ain ada kesamaan dan perbedaan. Kesamaan adalah kewajiban itu berlaku untuk semua orang mukallaf, sedangkan perbedaannya adalah wajib 'ain untuk setiap orang. Adapun wajib kifayah gugur apabila ada orang yang melakukannya. Jadi maksud dari ungkapan Allah mewajibkan kepada manusia mempelajari cara memproduksi dan ilmu-ilmu terapan adalah mewajibkan sebagian orang bukan setiap orang.

Dari Kunci Shurga, mencari kebahgiaan dengan ilmu (Miftah Dar As-Sa'dah...)
Karya Ibnu Qayyim 

No comments:

Post a Comment