SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

June 30, 2015

Allah mengingkari keimanan yang tidak mengikuti Sunnah Nabi-Nya.

Allah Azza wa Jalla mengingkari keimanan seseorang yang tidak mengikuti Sunnah Nabi-Nya. Allah berfirman; 
"Maka demi Rabb-mu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka jadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam mereka terhadap keputusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."  [QS. An-Nisaa': 65] **
Bagaimana boleh dikatakan, mengikuti arus zaman, ajaran Islam seharusnya di renovasi supaya lebih 'praktikal' dalam bermasyarakat berbilang agama dan bangsa? Walhal Allah sudah menetapkan;
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang Mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah sesat, sesat yang nyata."  [QS. Al-Ahzaab: 36]

Jalan yang selamat menuju Allah Tabaraka wa Ta'ala hanyalah satu, agama yang benar hanyalah satu. Janganlah kamu ragu-ragu. "Maka bersabar lah kamu seperti sabar nya orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul."  [QS. Al- Ahqaf: 35]
** Pelajaran Tauhid tingkat lanjutan oleh Dr Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

June 29, 2015

Ahlus Sunnah sebenarnya

Imam As-Sam'ani rahimahullah mengatakan, "Ciri-ciri Ahlus Sunnah adalah mereka mengikuti generasi Salafush shalih, meninggalkan setiap perkara bid'ah dan yang baru dalam agama." 
(Al-Intishaar li Ash'haabil Hadith, hal. 31)

Imam Ibnul Jauzi rahimahullah mengatakan, "Tidak ragu lagi bahwasanya Ahli naql dan ahli hadith yang mengikuti Atsar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan atsar para Sahabat radiyallahu ajma'in, mereka adalah Ahlus Sunnah"
(Muntaqaa Talbis Iblis hal. 38)
Petikan dari: "Tegar di atas Sunnah ibarat menggenggam Bara Api" Kompilasi para ulama.

Buhul Iman yang Paling Kuat.

Dari Ibnu Abbas, ia bertutur bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bertanya kepada Abu Dzar : "Buhul iman apakah yang paling kuat? Abu Dzar menjawab; "Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui." Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Yaitu wala' (memberi loyalitas) kerana Allah, bermusuhan kerana Allah, mencintai kerana Allah, dan memberi kerana Allah."  [no. 998]
(Silsilah Hadith Shahih oleh Syaikh al-Albani no. 1121)

June 27, 2015

Dalil yang membolehkan sujud hanya kepada Allah!

Setiap ucapan atau perbuatan yang dicintai Allah Subhanahu wa Ta'ala jika ditujukan kepadaNya adalah tauhid dan imam, sedangkan jika dipalingkan kepada selain-Nya ia berarti syirik dan kekufuran. Maka jika seseorang memalingkan salah satu bentuk Ibadah kepada selain Allah, itu adalah Syirik besar.
Contoh syirik yaitu meminta rezki atau kesehatan kepada selain Allah, atau menggantungkan diri dan bersujud kepada selain Allah. Allah berfirman;
"Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdo'alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." [QS. Al-Mu'min:60]
"Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, (bergantung) jika kamu benar-benar orang-orang yang beriman." [QS. Al-Ma'idah: 23]

"Maka, BERSUJUDLAH  kepada Allah dan ibadahilah (Dia)."  [QS. An-Najm: 62]

Jika doa, tawakkal dan sujud termasuk ibadah yang diperintahkan Allah, maka barangsiapa yang menujukannya kepada Allah berarti ia seorang muwahhid dan Mukmin. Sebaliknya barang siapa yang memalingkannya kepada selain Allah berarti ia seorang musyrik dan kafir. 
Wallahu 'alam waAllahul mustaan..
Dari; "Pelajaran Tauhid" Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif 

Kecemburuan pada agama ...

Kecemburuan yang benar dapat memotivasi seseorang untuk menggapai berbagai keutamaan, membangkitkan mentalitasnya (mentality) untuk memerangi segala bentuk kerusakan. Selain itu, kecemburuan yang benar akan membimbing tangannya untuk melawan para pengusung kebathilan dan kerusakan, serta menggerakkan hatinya untuk meluruskan yang bengkok dengan penuh keteguhan dan ketegasan.
Adapun yang lemah atau sudah pupus nya kecemburuan untuk membela Kebenaran pada diri seseorang, maka hal itu merupakan aib yang bisa menjerumuskannya kepada kehinaan.
Petikan dari: "Mental Juara" 50 Faktor pendukung mentalitas muslim juara. Judul asli: Al-Himmah Al-Aliyah: Mu'awwiqatuha wa Muqawwimatuha. Oleh Dr. Muhammad Ibrahim Al-Hamad

Zuhudnya al-Hasan Basri

Al-Hasan Basri bila ditanya apa rahsianya Zuhud di dunia ini. Beliau menjawab:- 
Aku tahu yang rezkiku tidak akan diambil orang lain, kerana itu hatiku selalu tenang.
Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan oleh orang lain, kerana itu aku sibuk beramal shalih.
Aku tahu Allah Ta'ala selalu memerhatimu, kerana itulah aku malu jika Allah melihat ku sedang dalam maksiat. Dan aku tahu kematian itu sudah menungguku, kerana itulah aku selalu menambah bekal untuk hari pertemuan ku dengan Allah.....
Hilyatul Aulia 6/13, Siyar ‘Alaamun An-Nubala 7/259]

June 26, 2015

Manusia yang paling banyak ibadahnya.

Dari Abud Darda', ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Nabi Dawud 'alaihissalam adalah manusia yang paling banyak ibadahnya kepada Allah."  [no. 707].
{Silsilah Hadith Shahih Syaikh al-Albani no.3167}

Kitab-kitab yang diturunkan pada bulan Ramadhan.

Dari Watsilah, secara marfu': "Shuhuf Nabi Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan. Taurat (Nabi Musa) diturunkan pada makam keenam bulan Ramadhan. Injil (Nabi 'Isa) diturunkan pada malam ketiga belas bulan Ramadhan. Zabur (Nabi Dawud) diturunkan pada malam kegelapan belas Ramadhan. Dan, Al-Qur'an (Nabi Muhammad) diturunkan pada malam kedua puluh empat Ramadhan."  [no. 1575]
(Silsilah Hadith Shahih Syaikh al-Albani, no.2830).

Dari itu keyakinan ramai manusia bahwa Nuzul Al-Qur'an itu berlaku pada malam 17 Ramadhan itu tidak tepat. Ia juga bercanggah dengan firman Allah Tabaraka wa Ta'ala dalam surah al-Qadr ayat 1-5,
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebh baik dari seribu bulan."
Ramai ulama tafsir mengatakan malam yang dimaksudkan itu ialah malam Lailatul Qadar... Wallahu 'alam.

Inilah sebabnya al-Qur'an tidak terbakar

Sering kita dengar berita kebakaran yang mana terdapat (mushaf) al-Qur'an itu tidak terbakar, walaupun mungkin hanya kulitnya yang terkena api. Ini tidaklah menghairankan sebab al-Qur'an itu terjaga. Dalam sebuah hadith Shahih ; Dari 'Uqbah bin 'Amir, ia bertutur: 
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda: 'Seandainya al-Qur'an dimasukkan ke dalam kantong kulit, kemudian dilemparkan kedalam Neraka, niscaya al-Qur'an itu tidak akan terbakar." [no.3562] Allahu Akbar
{Silsilah Hadith Shahih oleh Syaikh al-Albani no. 2923}

June 25, 2015

Zaman yang penceramahnya banyak dan sedikit ulama!

Dari Abu Dzar, secara marfu' hadith:
"Sungguh, hari ini kalian berada pada zaman yang banyak ulamanya dan sedikit penceramahnya.  Kerana itu, barangsiapa yang meninggalkan sepersepuluh dari yang diketahuinya maka dia akan binasa. Dan sungguh, kelak akan tiba suatu zaman yang banyak penceramahnya dan sedikit ulamanya. Pada waktu itu, barangsiapa yang berpegang teguh kepada sepersepuluh dari yang diketahuinya maka dia akan selamat." [2510]
(Sisilah Hadith Shahih oleh Syaikh Al-Albani no.2570.)
Sungguh benar sabda baginda shallallahu alaihi wa sallam, zaman ini sangat ramai penceramah tapi sangat sedikit ulamanya.. Allahul Musta'an..

Dengki yang diperbolehkan.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa ia berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Tidak diperbolehkan dengki kecuali terhadap dua orang: Seorang yang diberi harta kekayaan oleh Allah, lalu ia menghabiskan nya di jalan yang benar, dan seorang yang diberikan Hikmah oleh Allah, lalu ia memutuskan perkara (urusan) berdasarkan hikmah itu dan ia mengajarkannya."
(HR. Ahmad)
Hadith tersebut juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah melalui beberapa jalan, dari Ismail bin Abi Khalid. 

'Ibadah itu didasarkan pada adanya dalil'

Suatu ketika, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berwudhu' kemudian beliau bersabda:
"Ini adalah (tata-cara) wudhu' ku dan wudhu'nya para Nabi sebelumku, Barangsiapa yang menambahi dan menguranginya, maka ia telah berbuat buruk dan berbuat zhalim." 

Kemudian beliau shalat, lalu bersabda, "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat."

Beliau juga bersabda: "Tebarkan salam diantara kalian, berilah makan, dan shalatlah Diwaktu malam sedangkan manusia dalam keadaan tidur, niscaya kalian akan masuk Surga Rabb kalian dengan selamat."


Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, "Oleh kerana itu, para ulama fiqih mengatakan, 'Ibadah itu di-dasarkan pada adanya dalil." Seperti yang telah diriwayatkan dalam Shahihain dari 'Umar Radiyallahuanhu bahwa saat mencium Hajar Aswad, ia berkata: "Demi Allah, aku tahu bahwa engkau itu adalah batu yang tidak bisa memberikan bahaya dan tidak pula mampu memberikan manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah menciummu niscaya aku tidak akan menciummu!"
(Jika menambah dan mengurangi tata wudhu' saja dikira perbuatan buruk dan zhalim, bagaimana pula penambahan dalam perkara peribadahan?) Dan Umar mencium batu Hajar Aswad hanya kerana melihat Nabi shallallahu alaihi wa sallam menciumnya.
Nukilan dari: 'Tegar di Atas Sunnah Ibarat menggenggam Bara Api' kompilasi para Ulama.

June 24, 2015

Kaedah Rasulullah menegur kesilapan

Satu daripada cara Nabi shallallahu alaihi wa sallam menegur kesalahan seseorang adalah dengan meminta si pelaku itu berhenti melakukan kesalahan itu. Kerana adalah sangat penting untuk membuat orang yang melakukan kesalahan itu berhenti daripada melakukan perbuatan salah itu supaya ia tidak menjadi lebih buruk lagi dan tidak ada penundaan dalam hukuman terhadap kemungkaran.

Umar radiyallahanhu melapurkan bahwa dia bersumpah, "Tidak, demi bapaku.' Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun bersabda;
"Berhenti! Barang siapa yang bersumpah selain dengan nama Allah maka dia telah melakukan kesyirikan." (HR. Ahmad, 1/47. Ahmad Shakir berkata isnadnya Shahih, hadith no.329)

Abu Dawud melapurkan dalam Sunannya bahwa Abdullah bin Busr berkata: "Seorang lelaki telah datang dan melangkahi tengkuk-tengkuk manusia pada hari Juma'at semasa Nabi shallallahu alaihi wa sallam sedang berkhutbah. Lantas Nabi bersabda kepadanya;
"Duduklah! Sesungguhnya engkau telah mengganggu (jema'ah lain)."

At-Tirmidzi melapurkan Ibnu Umar berkata: "Pernah seorang lelaki bersendawa (burp) di samping Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu baginda bersabda;
"Janganlah anda memperdengarkan sendawa kamu pada kami! Kerana orang yang paling lama rasa kenyang di dunia ialah orang yang paling lama lapar pada hari Kiamat."  
(HR. Sunan At-Tirmidzi no.2478' as Silsilah as-Shahihah, no.343. Abu Isa berkata hadith gharib hasan dengan isnadnya.) 

Hadith-hadith ini menunjukkan satu permintaan langsung kepada si pelaku berhenti daripada melakukan kesalahan itu.
Sebab itu saat ini kita lihat kemungkaran, kemaksiatan sudah ketahap kritis sebab tiada teguran dari pihak berwenang dari awal kesalahan atau kemungkaran yang diperbuat oleh ramai pelakunya.  Allahul Musta'an. 
Petikan dari: "Kaedah Rasulullah Menegur Kesilapan" oleh Muhammad Salih al-Munajjid. Original 'Prophetic Methods of Correcting People's Mistakes' 

Cara bijak Nabi Sulaiman menyelesaikan masa'alah!

Muhammad ibn Ka'ab al-Qiradhy menceritakan:
Seorang lelaki mengadu kepada Nabi Sulaiman alaihissalam. "Ya Nabi Allah, seorang tetanggaku telah mencuri angsaku."
Lalu, Nabi Sulaiman pun menyeru, "Wahai orang-orang, marilah kita shalat berjemaah!"
Seusai shalat, Nabi Sulaiman pun menyampaikan khutbah kepada mereka. Kemudian ditengah-tengah Khutbahnya itu ia berkata, "Salah seorang diantara Kalian telah mencuri angsa tetangganya dan kemudian masuk ke masjid ini dengan bulu angsa itu diatas kepalanya!
Serentak itu juga seorang lelaki langsung mengusap kepalanya (hendak membuang bulu itu). Begitu melihatnya, Nabi Sulaiman berkata, "Tangkap dia, dialah teman kalian yang mencuri itu!"
Petikan dari: "Humor Cerdas ala Orang-Orang Cerdek" oleh Ibnu al-Jauzi. Judul asli; 'Ahla al-Hikayat min Kitabi al-Adzkiya'.

Kecerdikan Nabi Isa.

Ibnu Jauzi rahimahullah menceritakan tentang kecerdikan Nabi Isa alaihissalam berhujjah dengan Iblis.
Suatu hari, iblis datang menemuinya dan bertanya, "Bukankah kamu meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi padamu adalah hanya yang telah ditetapkan Allah bagimu?" Lantas Iblis berkata, "Kalau begitu, jatuhkanlah dirimu dari atas gunung ini. Sebab, jika Allah menakdirkanmu selamat, pastilah Engkau akan selamat."
Maka Isa alaihissalam pun menjawab, "Wahai makhluk terlaknat, sesungguhnya  hanya Allah Subhanahu wa Taala saja yang berhak menguji hamba-hamba-Nya. Sementara hamba-hamba-Nya tidak berhak sama sekali untuk menguji Tuhannya."

Petikan dari: "Humor Cerdas ala Orang-Orang Cerdek" oleh Ibnu al-Jauzi. Judul asli; 'Ahla al-Hikayat min Kitabi al-Adzkiya'.

June 23, 2015

Diberi kenikmatan dunia seisinya.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa di antara kalian yang mendapati pagi dengan rasa aman di dalam dirinya, kesehatan pada badannya, dan kepemilikan makanan pokok untuk harinya itu, maka seolah-olah ia telah diberi kenikmatan dunia seisinya." 2318
(Diriwayatkan dari Hadith 'Ubaidullah bin Mihshan al-Anshari, Abud Darda', Ibnu Umar dan Ali.)
[Di Shahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah Hadith Shahih no.1400].

Imam Salaf terkemuka yang mendapat petunjuk langsung dari Allah!

As-Salaf ash-Shaalih adalah generasi pertama dari Ummat ini dari kalangan para Sahabat dan para Tabi'in yang mengikuti mereka dengan baik. Imamnya generasi Salaf tiada lain adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Beliau pernah berkata kepada putrinya, Fathimah yang sedang sakit:
"Bertakwalah kepada Allah dan bersabar lah! Kerana sesungguhnya sebaik-baik Salaf untuk dirimu adalah aku." (Shahih HR. Muslim no.2450).

Maka, orang yang mengikuti jejak generasi As-Salaf Ash-Shalih disebut dengan Salafy. Sedangkan orang yang menyelisihi jejak As-Salaf, maka ia adalah pengekor hawa nafsu.  Sebagaimana Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahumullah mengatakan, 
"Sesungguhnya ciri ahli bid'ah adalah tidak mengikuti generasi Salaf." Beliau juga mengatakan, "SELURUH kesesatan yang terjadi disebabkan oleh orang yang tidak berpegang dengan alQur'an dan As-Sunnah."  (Majmuu'ul Fataawaa IV/155).
Petikan dari: "Tegar di Atas Sunnah Ibarat Menggenggam Bara Api" kompilasi para ulama. Syaikh al-Albani, Syaikh Abdul Aziz bin Baaz, Syaikh al-Utsaimin, Syaikh Rabi', Syaikh Abdul Muhsin Al-Badr, Syaikh Dr. Said bin Ali Al-Qahthani, Shaikh Dr. Muhd Umar Bazmul dan lain-lain lagi.

3 Perkara yang membinasakan dan 3 perkara yang menyelamatkan.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Ada tiga perkara yang membinasakan dan ada tiga perkara pula yang menyelamatkan. Adapun tiga perkara yang membinasakan adalah: 
(1) ketamakan yang dituruti (2) hawa nafsu yang diikuti, dan (3) merasa bangga terhadap diri sendiri. 
Sedangkan tiga perkara yang menyelamatkan adalah: (1) takut kepada Allah, baik ketika bersendirian {sembunyi-sembunyi} ataupun terang-terangan {bersama orang lain} (2) bersikap sederhana {hemat} dalam keadaan miskin ataupun kaya, serta (3) bersikap adil ketika marah dan senang."  
(Hadith ini diriwayatkan dari Anas bin Malik, Abdullah bin Abbas, Abu Hurairah, Abdullah bin Abu Aufa dan Abdullah bin Umar [no.1802]
[Silsilah Hadith Shahih oleh Syaikh al-Albani no.1355].

June 22, 2015

Orang yang paling dibenci Allah

"Sesungguhnya orang yang paling dibenci Allah adalah penentang yang paling keras menentang kebenaran." (3970)
(HR. Bukhari dari 'Aisyah).
Sisilah Hadith Shahih; Syaikh al-Albani no.4

Diwaktu yang Sangat Genting Nasehat untuk Ahlus Sunnah!

Berbagai fitnah telah merata, keburukannya telah merajalela di berbagai tempat hampir di seluruh lapisan masyarakat Muslimin. Ditengah gelombang samudera fitnah itu telah banyak manusia yang jatuh berguguran, terseret oleh derasnya arus, terombang-ambing di permainkan ombak, banyak pula yang terdampar ditepi yang tidak dikenali. Tidak akan selamat darinya selain orang-orang yang dikehendaki oleh Allah keselamatannya.

'Sesungguhnya keadaan kaum muslimin telah sampai kepada keadaan kritis yang sangat menyedihkan saat ini, semua masyarakat yang kita hidup ditengah-tengahnya telah hilang meleleh. Mereka tidak membantu kita dalam kebaikan. Oleh kerana itu, hendaknya kita antusias memelihara waktu kita agar tidak hilang sia-sia bersama semua masyarakat itu.' (Ghaarutul Asyrithah I/275)

Diwaktu yang sangat genting ini dimana seluruh kejahatan bersatupadu untuk membinasakan Ahlus Sunnah berserta da'wahnya, sebab ia satu-satunya yang menghadang angkara murka dan menghilangkannya dengan hujjah yang nyata.

Setelah seorang Muslim dikaruniai hidayah Islam, ia maseh butuh atas hidayah kedua, Yaitu Sunnah. Betapa banyak dari umat ini yang menyimpang disebabkan tidak meniti jalan as-Sunnah seperti cara beragamanya para Sahabat radiyallahu ajma'in. Dan kerananya, ramai dari mereka yang beragama dan beramal tidak sesuai Sunnah, alias beramal Bid'ah.

Dari itu ditengah derasnya gelombang fitnah akhir zaman yang ditandai dengan kemunculan nya Jama'ah jama'ah yang mengklaim diatas fondasi Islam,maka "Tegar di Atas Manhaj Salaf" adalah suatu kemestian. Allahul mustaan .
Sumber bacaan: "Tegar di Atas Sunnah, Ibarat Menggenggam Bara Api" kompilisi para ulama, dan "Nasehatku untuk Ahlus Sunnah" oleh Asy- Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i .

Mutiara Hikmah Salafush Shalih.

Abdullah bin Mas'ud rahimahullah berkata;
"Barangsiapa yang ingin mengambil teladan, maka jadikanlah para Sahabat Nabi sebagai teladan. Kerana mereka adalah orang-orang yang paling baik hatinya, paling dalam ilmunya, paling sedikit pembebanan diri, paling lurus dalam meniti hidayah, dan paling baik keadaannya. Mereka adalah sekelompok kaum yang telah Allah pilih untuk mendampingi Nabi-Nya. Maka kenalilah keutamaan mereka, ikutilah atsar-atsar mereka kerana sesungguhnya mereka berada dalam petunjuk yang lurus."  (Jami' Bayanil 'ilmi wa Fadhlih no.1810, oleh Ibnu Abdil Barr).

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata;
"Pokok ajaran Sunnah menurut kami adalah:- Berpegang teguh dengan apa-apa yang telah ditempuh oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, meneladani beliau, serta meninggalkan bid'ah. Dan setiap bid'ah adalah kesesatan." (Ushuulus Sunnah hal.19)

Imam Asy-Syathibi rahimahullah berkata:
"Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, 'Setiap apa-apa yang datang menyelisihi petunjuk para As-Salafush Shalih, maka itu adalah kesesatan yang nyata." (Al-Muwafaqaat~III/284).
Petikan dari: 'Tegar di Atas Sunnah' Kompilasi para Ulama ; penerbit: Media Tarbiyah, Bogor.

June 21, 2015

Berbahagialah Mukmin yang beruban!

Dari Fadhalah bin 'Ubaid; Bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Barangsiapa yang beruban dijalan Allah (dalam riwayat lain: dalam islam) maka uban itu akan menjadi cahaya baginya pada hari Kiamat." Mendengar ucapan beliau, seorang laki-laki berkata. "Sesungguhnya ada beberapa orang mencabut uban mereka." Beliau berkata: "Siapa saja yang ingin, silahkan ia mencabut cahayanya."   (3371)
[Sisilah Hadith Shahih; Syaikh al-Albani no.179]

Perilaku yang paling dibenci Nabi

Dari 'Aisyah radiyallahanha, ia berkata: "Perilaku yang paling dibenci Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah kebohongan. Tidaklah ada kebohongan dalam suatu hal yang tampak dari salah seorang Sahabat beliau, melainkan ada sesuatu (yang mengganjal) di hati beliau terhadapnya. Hingga beliau mengetahui bahwa Sahabatnya itu (telah) bertaubat!" (2052)
[Sisilah Hadith Shahih oleh Syaikh al-Albani no.166]

Tulisan yang terdapat di gagang pedang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam

Dari 'Ali radiyallahanhu ia bertutur "Ketika pedang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam didekatkan kepadaku, aku melihat tulisan di gagang pedangnya yang berbunyi: 'Sambunglah tali silaturrahim kepada orang yang memutusnya, berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu, dan ucapkanlah kebenaran meskipun merugikan dirimu sendiri." (no. 1911)
Sisilah Hadith Shahih oleh Syaikh al-Albani no.121.

June 20, 2015

Diantara tanda-tanda Kiamat

Dari Abu Umayyah al-Jahmi; bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya diantara tanda-tanda dekatnya Kiamat adalah ilmu diambil dari kaum ashaghir (para pelaku bid'ah)." [695]
[Silsilah Hadith Shahih oleh Syaikh al-Albani no.2559].

Bila dada dipenuhi dengan kecukupan dan kemiskinan ditutup!

"Sesungguhnya Allah berfirman: 'Wahai anak Adam! Luangkanlah waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku akan menutupi kemiskinanmu. Jika kamu tidak melakukannya, maka Aku akan memenuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak akan menutupi kemiskinanmu." 
(HR. Abu Hurairah)
[Silsilah Hadith Shahih oleh Syaikh al-Albani no.1336]
Ibadah yang dimaksudkan ialah yang telah di tunjuk ajar oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, bukan ibadah-ibadah baru yang direka-reka oleh manusia. Beliau, shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
"Biarkanlah ajaran yang aku wariskan kepada kalian. Apabila aku mengajari kalian sesuatu, maka ambillah sesuatu itu dariku. Sesungguhnya umat sebelum kalian binasa dikeranakan mereka banyak bertanya dan menyelisihi para Nabi yang diutus kepada mereka." (850)
[Silsilah Hadith Shahih oleh Syaikh al-Albani no.1314].

Apa yang Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah ajarkan, itu lah warisan beliau.  Jika membuat sesuatu ibadah yang bukan dari warisannya berarti telah menyelisihi ajarannya, walaupun dengan niat baik. Wallahu a'lam wallahul mustaan. 

Berbelanja hanya untuk mencari keredha'an Allah

"Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan kerana mencari keredha'an Allah.  Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiayai."  [QS. Al-Baqarah: 272]

Al-Hasan al-Bashri mengatakan: "Yaitu nafkah yang diberikan orang Mukmin untuk dirinya sendiri. Dan seorang mukmin tidak menafkahkan hartanya melainkan dalam rangka mencari keredha'an Allah Tabaraka wa Ta'ala. 

Allah Azza wa Jalla telah memerintahkan hamba-hamba-Nya supaya menginfakkan sebagian dari apa yang telah Dia karuniakan kepada mereka di-jalan-Nya, yaitu jalan kebaikan. Agar pahalanya tersimpan disisi Allah Ta'ala dan supaya mereka segera mengerjakannya dalam kehidupan didunia.
"Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zhalim. [QS. Al-Baqarah : 254].'

Tidak ada orang yang lebih zhalim dari orang yang menghadap Allah Azza wa Jalla pada hari itu dalam keadaan kafir. Allahul mustaan.
(Lihat Tafsir Ibnu Katsir)

June 19, 2015

Sebaik-baik makanan sahur.

"Sebaik-baik makanan sahur seorang Mukmin adalah kurma."
(HR. Abu Hurairah)
[Silsilah Hadith Shahih oleh Syaikh al-Albani no.2269].

Orang yang paling bagus bacaan al-Qur'annya.

"Sesungguhnya orang yang paling bagus bacaan al-Qur'annya adalah orang yang apabila membacanya, kamu melihat dia benar-benar takut kepada Allah." 

(Hadith shahih dari 'Aisyah radiyallahanha, secara marfu', no. 1583)
Sumber: Silsilah Hadith Shahih oleh Syaikh al-Albani jilid 3 no.2810

Ini sebabnya mereka enggan keluarkan fatwa pasal Rokok

Sebuah 'dokumen rahsia' daripada (BAT) British American Tobacco telah memberi amaran bahwa ada pandangan 'ekstrimis' dari negara-negara yang fundamentalis seperti Afghanistan yang perlu di waspadai oleh penguasa global, kerena keteguhan 'ulama' nya dalam berfatwa.

Salah satu dari dokumen arkib ini menyebut "Seorang muslim yang mempersoalkan 'hukum rokok' amnya, akan menjadi ancaman pada penguasa global dan perindustrian rokok, dan ia di katakan 'fundamentalis' yang ingin kembali pada undang-undang Syariah.'

Dari itu tidak hairan jika industri tembakau cuba mentafsir semula ajaran Islam dan merekrut sarjana Islam dalam usaha untuk melemahkan larangan merokok dibanyak negara-negara Islam. 

Dari tahun 1970- hingga lewat 1990-an syarikat tembakau tidak serius untuk mengambil berat tentang ajaran Islam. Pada tahun 1996 dokumen dalaman British American Tobaco (BAT,) memberi amaran bahwa, kerana penyebaran 'pandangan ekstrimis' dari negara-negara fundamentalis, industri ini perlu "menyediakan senjata untuk melawan taufan." 

Sebab itu tidak hairan mengapa maseh ada pihak berwenang yang enggan keluarkan fatwa pasal rokok, walaupun sudah jelas zat keharamannya!
Allahul mustaan!

Dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir.

"Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman."  [QS. Al-Baqarah: 212]

Didalam Tafsir Ibnu Katsir dikatakan, Allah Ta'ala memberitahukan, bahwasanya Dia menjadikan kehidupan dunia ini indah bagi orang-orang kafir. Mereka puas dan merasa tenang dengannya. Mereka kumpulkan harta kekayaan dan enggan untuk membelanjakannya dalam hal-hal yang telah diperintahkan dan di redha'i-Nya. 
Selain itu mereka juga memandang hina orang-orang yang beriman, yang berpaling dari tipu daya dunia serta menginfakkan rezki yang mereka peroleh untuk berbuat keta'atan kepada Rabb mereka dan membelanjakannya dalam rangka mencari keredha'an Nya.

Kerana itu mereka beruntung diakhirat kelak dengan memperoleh tempat paling nyaman dan bagian yang amat banyak pada hari mereka dikembalikan. Nanti orang-orang beriman akan memperoleh kedudukan diatas orang-orang kafir dipadang Mahsyar, tempat mereka digiring dan dikembalikan, dimana mereka menempati derajat 'ala 'illiyyin (peringkat paling tinggi), sedang orang-orang kafir itu akan hidup kekal selama-lamanya di Neraka yang paling bawah. Allah berfirman;
"Padahal orang-orang yang bertaqwa itu lebih mulia daripada mereka dihari Kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas."   [QS. Al-Baqarah: 212]

Bukan saja orang-orang kafir yang memandang hina pada orang-orang mukmin, tetapi ahlu bid'ah, ahlu kalam, juga mengejek-ngejek, mencemuh orang-orang beriman dengan berbagai panggilan dan yang sangat popula saat ini adalah .. Wahabi/ Salafi..
Semoga Allah Ta'ala memberi kita semua hidayah dan taufik.. Ameen..
: Tafsir Ibnu Katsir.

June 18, 2015

Yang Bertaklid telah mendurhakai perintah Allah, Rasul-Nya dan para Imam mereka!

Empat Imam madzhab melarang bertaklid kepada mereka dan mengecam orang yang mengambil pendapat-pendapat dan persepsi-persepsi mereka tanpa argumentasi yang shahih (valid).
Imam Syafi'i berkata: Perumpamaan orang yang mencari ilmu tanpa hujjah seperti orang yang mencari kayu bakar dimalam hari, ia membawa seikat kayu bakar yang didapati didalamnya seekor ular yang mematoknya dan tidak mengetahuinya. Diceritakan oleh Imam Baihaqi.

Imam Ahmad Rahimahullah berkata ; "Janganlah kamu bertaklid kepadaku, Imam Malik, Imam Syafi'i, Auza'i dan Ats Tsauri, ambillah olehmu darimana sekiranya mereka mengambil (sumbernya)." (Syaikh al-Albani menyebutkannya dalam kitab Shifatu Shalati An Nabi hal.34)

Basyar bin Walid berkata; bahwa Abu Yusuf berkata:  "Tidak halal bagi seorang yang berkata menurut ucapan kami, terkecuali ia mengetahui dari manakah (sumbernya) kami berpendapat."
[Ibn Abdul Barri - kitab Al Intiqaa' hal.145, Ibn Qayyim- kitab I'laamul Muwaqi'iin 2;309, dari Abu Hanifah (Al Tqaazh hal.52)].
Sumber: Risalah Taklid 'Jangan Kamu Ikuti Apa yang Kamu Tidak Tahu' oleh Ibnu Qayyim.

Memadai kah fidyah dengan nilai wang?

Fidyah adalah denda atau tebusan kerana beberapa kesalahan tertentu dalam ibadah. Ia juga merujuk kepada menebus Ibadah dengan memberi sedekah kepada fakir miskin berupa makanan yang mengenyangkan. Umpama seorang yang tidak mampu berpuasa kerana uzur yang dibenarkan syarak; sakit, musafir, orang tua, kehamilan yang takut datang mudarat pada ibu atau anak kandungannya, maka diharuskan berbuka dengan diwajibkan qadha' sejumlah hari  ditinggalkannya atau fidyah dengan memberi makan orang miskin atau kedua-duanya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang ertinya;
"Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi MAKAN seorang miskin."  [QS. Al-Baqarah: 184]

Ibnu Abbas Radiyallahu 'anhuma telah meriwayatkan mengenai orang yang sangat tua yang diwajibkan fidyah. Beliau berkata:
"Orang yang sangat tua dikalangan lelaki atau perempuan yang keduanya tidak mampu berpuasa, hendaklah memberi makan orang miskin bagi setiap hari sebagai ganti." 
(HR. Bukhari).
Diriwayatkan juga dalam sebuah hadith bahwa Abdullah bin Umar Radiyallahu 'anhuma telah ditanya mengenai seorang perempuan hamil yang takut mudarat kepada anaknya itu berpuasa? Lalu beliau berkata;
"Berbuka dan berilah satu cupak makanan (hinthah) kepada orang miskin setiap hari." 
(HR. Al-Baihaqi)

Maksud fidyah itu telah dijelaskan yakni; berpuasa, sedekah (beri makan orang miskin) atau berqurban ( ibadah umrah/haji.) Sebagaimana firman Allah;
"..maka wajib lah atasnya berfidyah, yaitu: BERPUASA atau BERSEDEKAH atau BERKURBAN." [QS. Al-Baqarah: 196].
Allah Ta'ala telah memberi Pilihan kepada kita, bolehkah kita buat pilihan selainnya?

Namun anehnya sebagai irsyad, ada pihak mengambil pendapat mazhab Hanafi yang membolehkan bayar fidyah dengan nilai wang, malah digalakkan lagi sebab lebih baik kerana ianya membolehkan si fakir miskin membeli keperluannya. Walhal kesemua 4 Imam besar telah melarang bertaklid pada mereka (dalam hal agama) tanpa mengetahui darimanakah sumber mereka berpendapat. 

Walhal para Salaful Ummah, Imam Shafi'e dan ramai ulama muktabar mengatakan TIDAK sah dikeluarkan dengan harganya atau wang, (termasuk pembayaran zakat Fitri juga.) Adakah pendapat manusia lebih baik dari apa yang telah di wahyukan oleh Allah Azza wa Jalla.?
Wallahul a'lam waAllahul mustaan.
Sumber: Tafsir Ibnu Katsir & Risalah Taklid 'Jangan Kamu Ikuti Apa yang Kamu Tidak Tahu' oleh Ibnu Qayyim.

June 16, 2015

Ekstrimis Hijab

Cakap pasal ekstrimis, nampaknya kerajaan-kerajaan di Eropah telah ketahap keterlaluan dalam usaha mereka untuk membuat undang-undang tentang bagaimana wanita Islam sepatutnya berpakaian.
Namun pada masa yang sama mereka lah pihak yang lantang melaung-laungkan Hak Asasi Manusia dan kebebasan berekspresi 'freedom of expression'. Bukankah Muslimah berpakain syar'i satu dari cabang berekspresi, menunjukkan keislamannya? 
Bukankah undang-undang ini telah mencerobohi kebebasan beragama, ungkapan budaya dan keperibadian rakyat? 
Bagaimana boleh dikatakan undang-undang jika ia bukan untuk melindungi Hak rakyat terhadap diskriminasi? Bagaimana boleh dikatakan toleransi jika 'hijab' yang menutupi aurat dan melindungi maruah kaum Muslimah dikatakan sesuatu yang boleh mengocak ketenangan 'harmoni' antargama, (Antara agama) dan antara berbilang bangsa?
Dan perempuan yang 'berpakaian tetapi telanjang' diagung-agungkan? Tepuk dada tanyalah iman Anda!
Allahul mustaan..

Peperangan yang lebih dahshat!

Suatu hari Ibnu 'Umar radiyallahuanhu pernah didatangi oleh dua orang pada saat fitnah Ibnu Zubair. Kedua orang itu berkata: "Sesungguhnya orang-orang telah berbuat kerusakan, dan engkau putera 'Umar, serta Sahabat Nabi, apa yang menghalangimu untuk berperang?"
Ibnu 'Umar menjawab: "Yang menghalangiku adalah Allah telah mengharamkan darah saudaraku."
Mereka berdua berkata lagi: "Bukankah Allah telah berfirman; 'Dan perangilah mereka itu sehingga tidak ada fitnah lagi?'"  [Al-Baqarah : 193]
Ibnu 'Umar pun menjawab: "Kami telah berperang sehingga tidak ada lagi fitnah dan keta'atan hanya untuk Allah. Sedangkan kalian hendak berperang dengan tujuan agar terjadi fitnah dan supaya segala macam keta'atan untuk selain Allah." 
(HR. Bukhari dari Nafi') re: Tafsir Ibnu Katsir/ 2:193.

Fikirkanlah! Kumpulan yang 'berjihad' atas nama Islam, sebaliknya mereka telah berperang serta menebarkan jaring fitnah terhadap agama Islam dan penganutnya. 
Sementara Pihak-pihak berwenang 'berperang minda' terhadap kumpulan yang dianggap 'radikal' sebenarnya mereka berperang dengan tujuan agar terjadi fitnah yang lebih besar dan supaya segala macam keta'atan untuk SELAIN Allah. 

Dari itu jangan merasa hairan di era teknologi yang serba canggih ini maseh ada kaum yang menyembah kubur, meminta tolong pada mayit 'wali-wali', percaya pada perkara-perkara 'ajaib', tempat-tempat baraqoh, berkaramah, mereka tidak dapat membezakan antara wali Syaitan dan wali Allah!
Sebab otak telah dicuci dengan 'Publik opini' (pendapat umum) bahwa kumpulan yang mengikuti jalan Salaful Ummah, adalah kumpulan 'radikal', ekstrimis, yang harus di perangi. 
Janganlah kita tertipu dengan 'peperangan' mereka yang hanya bertujuan mempertahankan amalan kebid'ahan, Kesyirikan dan lebih dahshat lagi mempromosikan nya. Allahul mustaan.
Hanya kepada Allah tempat kita mengadu dan meminta Pertolongan. 

June 15, 2015

Waswas dalam berpakaian..

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata; 'Renungkanlah sikap para ulama salaf dalam mengikuti jejak Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Sepatutnya kita contohi sikap mereka dan pilih jalan mereka. Salah seorang ulama pernah berkata, 'Sekiranya suatu kaum sebelumku berwuduk dan tidak membasuh kukunya, pasti aku pun tidak akan membasuhnya.
Ibrahim an-Nakha'i bercerita,
"Suatu hari Zainul Abidin berkata kepada anak lelaki nya, "Hai anakku, ambikkan baju untukku. Aku akan memakainya ketika buang hajat. Sebab aku lihat lalat biasanya sesudah jatuh pada najis lalu ia akan hinggap pada pakaian." Kemudian anaknya mengingatkannya, "Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para Sahabat memakai baju yang sama (untuk buang hajat ataupun lain-lain)." Lalu anaknya pun meninggalkannya.
[Bahaya Penyakit Waswas oleh Ibnu Qayyim]

Mendekatkan diri kepada Allah hanya dengan cara yang syar'i ..

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata; 
"Sesungguhnya mendekatkan diri kepada Allah itu hanyalah boleh dilakukan dengan menjalankan apa yang Dia syariatkan, bukan dengan mengikut hawa nafsu yang sering  terlintas dalam hati."
Sumber: 'Bahaya penyakit Waswas.' oleh Ibnu Qayyim.

Amalan yang mulia, harus dimulai dengan ilmu.

Sebaik-baik upaya adalah membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Barangsiapa yang merasa cukup dengan ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki, ia akan selalu merasa pendapatnya lah yang paling benar.  Perasaan bangga terhadap dirinya itu akan menghalanginya untuk mengambil banyak kebaikan dari orang lain, sedangkan kesediaan untuk selalu belajar akan memberinya jalan untuk merenungi kesalahan-kesalahannya. ('Shaidatul Khathir' oleh Ibnu  Jauziy)
Orang yang merasa cukup seringkali tak mampu menerima nasehat kerana merasa besar diri. 
Amalan yang mulia tentu saja harus dimulai dengan ilmu terlebih dahulu.
Sebagaimana berkata Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, “Barangsiapa beribadah kepada Allah tanpa didasari ilmu, maka kerusakan yang diperbuat lebih banyak daripada kebaikan yang diraih.” (Majmu’ Al Fatawa, 2/382).

June 14, 2015

Kenikmatan yang Menipu

Ibnu al-Jauziy rahimahullah berkata;
Barangsiapa yang berfikir mendalam dan seksama tentang akhir kehidupan dunia, ia akan senantiasa waspada. Barangsiapa yang yakin akan betapa panjangnya jalan yang akan ditempuh, maka ia akan menyiapkan bekal sebaik-baiknya. Alangkah anehnya manusia yang yakin akan sesuatu, namun ia melupakannya dan betapa aneh mereka yang mengetahui bahaya sesuatu, namun ia juga menutup mata!
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Engkau takut kepada manusia, padahal Allah lebih berhak untuk engkau takuti."  [QS. Al-Ahzaab: 37].
Anda tahu bahwa Anda dikalahkan oleh hawa nafsu sendiri dan Anda tahu bahwa Anda tak sanggup menaklukkannya. Alangkah anehnya jika Anda merasa gembira dengan ketertipuan Anda dan larut dalam kealpaan terhadap hal yang tersembunyi didalam diri Anda. Anda terpedaya dengan 'kenikmatan yang menipu.'

Wahai siapa saja yang detik-detik kehidupannya terus melaju, betapa anehnya kelakuan mereka, seperti manusia yang tidak tahu dan tidak mengerti apa-apa.
Dari : 'Shaidul Khathir' oleh Imam Ibnu Al-Jauziy. (Cara manusia cerdas menang dalam hidup)

June 9, 2015

Seburuk-buruk perkara..

Abdullah bin Mas'ud radiyallahanhu berkata;
"Sesungguhnya sebenar-benar ucapan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang baru dalam agama, maka ikutilah dan jangan berbuat Bid'ah, kerana sesungguhnya orang yang sengsara adalah yang sengsara dalam perut ibunya dan orang bahagia adalah yang mau mengingatkan orang lain."
Sesungguhnya seburuk-buruk riwayat adalah riwayat bohong, dan seburuk-buruk perkara adalah perkara baru dalam agama, dan setiap yang akan datang itu sudah dekat." 
Dari: "Kun Faya Kunn" oleh Ibnu Qayyim.

Kemaksiatan Membutakan Mata Hati

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata; 'Kemaksiatan membutakan pandangan hati, memadamkan cahayanya, menghadang jalannya ilmu, dan menghalangi hidayah.'

Imam Malik rahimahullah berkata kepada Imam Syafi'i ; 'Aku lihat Allah telah meletakkan sinar dalam hatimu. Jangan padamkan sinar itu dengan kegelapan maksiat, sebab sinar itu akan terus melemah apabila kegelapan maksiat menguat, hingga hati menjadi bagaikan malam gulita. Banyak sekali sesuatu yang membinasakan manusia, tapi ia tidak dapat melihat seperti orang buta yang keluar pada malam hari di jalan yang berbahaya.'

Dari: Ibnu Qayyim, 'Terapi Penyakit Hati' judul asli 'Ad-D'u wa ad-Dawa'

Keraguan baru tidak mempengaruhi mereka yang menempel sunnah.

Syaikh al-Albani mengatakan ,"Adapun orang yang tegar atas Sunnah, keraguan-keraguan baru (yang  muncul,) tidak akan mempengaruhinya."
(SyaikhAlbaaniwordpress:  Al-Hudaa wan-Noor, 6)

Belajar lah ilmu syar'i, kerana hanya dengan mengenal dan mengetahui ilmu yang benar, seseorang akan terselamat dari penyakit syubahat yang akhirnya akan menjadi fatal.. Terjerumus kedalam kesyirikan, kebid'ahan dan kesesatan.

Bagaimana hendak mengetahui ilmu yang benar? 
Seperti air yang bersih tanpa cemaran, adalah air yang didapati dari sumber aslinya. Dari mata air, permulaannya...begitu juga ilmu. Ambil dari sumber asli bukan ilmu yang sudah tercemar dengan penambahan..tercemar dengan renovasi..amalan tradisi, bukan dari sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Ingatlah, "Ummat ini tidak akan binasa, sehingga orang-orang terakhir dari mereka melaknat para pendahulunya."  (HR. Al-Baghawi). Sebab orang-orang Salaf (terdahulu) telah mendapat keredha'an Allah Ta'ala. 
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) diantara orang-orang Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah redha kepada mereka dan mereka pun redha kepada Allah."  [QS. At-Taubah: 100].

Marilah kita sama sama merapai keredha'an Allah dengan mengikuti jejak langkah para Salaful Ummah. Wabillahi Taufik wal Hidayah..

June 8, 2015

Penyakit yang Sangat Merbahaya!

Syaikh Abdur Razzaq berkata: Bodoh kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala merupakan Penyakit yang sangat berbahaya dan membinasakan, yang dapat menarik pelakunya kepada akibat-akibat yang sangat berbahaya. Barangsiapa terkena penyakit ini, maka janganlah Anda menanyakan kehancurannya. Dia terjerumus kedalam gelapnya kemaksiatan dan perbuatan dosa, tergelincir dari jalan Allah yang lurus, dan menyerahkan diri kepada berbagai macam penarik syubhat dan syahwat. Ia tidak akan selamat, kecuali jika ia mendapat rahmat Allah yang memberikan siraman hati, cahaya pandangan, kunci kebaikan dan ilmu bermanfaat yang membuahkan amal shalih.

Tidak ada obat untuk penyakit ini kecuali ilmu, dan penyakit ini tidak akan pernah terlepas dari penderitanya kecuali jika Allah Subhanahu wa Taala mengajarkan sesuatu yang bermanfaat kepadanya, dan mengilhamkan petunjuk kepadanya. Barangsiapa dikehendaki baik oleh Allah, niscaya Dia akan mengajarkannya ilmu yang bermanfaat baginya, pahamannya akan agama, dan memberikan pandangan kepadanya terhadap sesuatu yang didalamnya ada kebehasilan dan kebahagiannya. Dengan ilmu itu dia akan keluar dari kebodohan, sementara orang yang tidak dikehendaki baik oleh Allah niscaya Dia akan menetapkannya di dalam kebodohan. 

Hanya kepada Allah-lah kita memohon agar menyirami hati kita dengan ilmu dan keimanan, dan memberikan perlindungan kepada kita dari kebodohan dan permusuhan. Allahul mustaan.
Sumber: 'Pasang Surut Keimanan' oleh Syaikh Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr.

June 7, 2015

'Dirikan negara Islam dalam hati kalian dulu..'

Syaikh al-Albani rahimahullah berkata, berusahalah untuk sampai derajat ittiba' mengikuti dan meneladani Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saja, berdasarkan kemampuan masing-masing. Kalian telah mengamalkan makna kalimat syahadat "Tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya," hanya jika perbuatan tulus kerana Allah, dan orang yang hak kalian ikuti, teladani hanya Nabi-Nya. 

Selanjutnya Syaikh Al-Albani berkata; Janganlah kalian membuat kaidah baru yang bersumber dari pendapat atau hasil ijtihad sebagian orang, sedangkan mereka sendiri sebetul nya bukan termasuk golongan para Mujtahid sehingga menghalangi kalian untuk mengikuti Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan jangan juga kalian bertaklid kepada seseorang walaupun ia mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia. Apalagi mengutamakan pendapat nya di atas pendapat Rasulullah shallallahu alai wa sallam. 
"Tidak ada Tuhan selain Allah adalah aturan hidup." Tidak menuhankan hawa nafsu, pendapat guru, kerana "Hukum hanya milik Allah." Tanpa melaksanakan hal tersebut keinginan untuk mencetak 'generasi qur'ani yang unik' menjadi sesuatu yang mustahil, yang padahal walaupun hanya sendiri saja ia dapat mencetak 'masyarakat muslim dan keistimewaan nya." Pesanan Syaikh yang patut ditulis dengan tinta emas...
'Dirikanlah negara Islam didalam hati kalian, sehingga bisa mendirikan negara Islam dibumi kalian' 
Semoga Allah memudahkan semua usaha kita, in sya Allah. Amin.
Rujukan: 'Berhujjah dengan Hadith Ahad' dalam masalah akidah dan hukum, oleh Syaikh Al-Albani.

Apabila amal perbuatan menjadi sesalan...

Amal perbuatan yang diterima itu harus memenuhi dua syarat, yaitu harus didasarkan pada ketulusan kerana Allah Ta'ala semata, dan syarat kedua, harus benar dan sejalan dengan syari'at Allah (ikut Sunnah). 
Jika suatu amalan hanya didasarkan pada keikhlasan kerana Allah, tetapi tidak benar dan tidak sesuai dengan syariat, maka amalan tersebut tidak diterima. Oleh kerana itu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa mengerjekan suatu amal yang tidak sejalan dengan perintah kami, maka amal itu tertolak." [HR. Muslim, dari hadith 'Aisyah radiyallahuanha). 

Maka amalan yang tidak mengikuti Sunnah Nabi-Nya, (tidak disyariatkan) walaupun itu dianggap baik oleh semua manusia, namun perbuatan mereka itu tidak akan diterima hingga mereka mengikuti ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Mengenai mereka Allah Azza wa Jalla berfirman:
"Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan."  [QS. Al-Furqaan: 23].
Dan,
"Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api Neraka."  [QS. Al-Baqarah : 167].
Allahul Musta'an ...
Ref: Tafsir Ibnu Katsir ; 2/113/167

June 3, 2015

Larangan bertaklid pada persepsi logika, pendapat dan madzhab..

"Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (alQur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian." [QS. An-Nisa' ; 59]

Syaikh al-Albani rahimahullah mengatakan hal ini jelas membantah taklid dan melarang untuk mengembalikan apa yang diperselisihkan kepada persepsi logika, mazhab atau taklid. Allahul mustaan ...
Di edit dari: 'Siapa Bilang Musik itu Haram' oleh Syaikh Al-Albani

"Janganlah kamu takut kepada mereka, dan takutlah kepada-Ku."

Fenomena hari ini kita lihat golongan yang berada diatas manhaj salaf, mengikuti dan mempraktikkan Islam sebagaimana yang telah diajarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, mendapat tentangan dari semua pihak. Sehingga walaupun mereka tidak melawan pemerintah,  tapi pemerintah lah yang melawan mereka, dengan menyekat dakwahnya, memata-matai tempat pembelajarannya dan setiap pelajar Ilmu yang syar'i di syaki sebagai potensi pengganas..

Dari itu Allah yang Mahakaya dan Mahamengetahui telah pun berfirman;
"Maka Janganlah kamu takut kepada mereka, dan takutlah kepada-Ku."  
[QS. Al-Baqarah: 150]
Ibnu Katsir Rahimahullah menafsirkan ayat ini, yang artinya, 'janganlah kalian takut terhadap kesangsian orang-orang zhalim yang menyusahkan, tetapi takutlah hanya kepada-Ku saja. Sesungguhnya hanya Allah Ta'ala sajalah yang lebih berhak untuk ditakuti daripada mereka.'
Allahul Musta'an ...
Re: Tafsir Ibnu Katsir ;2:150