SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

September 30, 2014

Hati-hati lah engkau dari berbuat maksiat di hari-hari ini***

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -Rahimahullohu Ta'ala- :
"Dan berbuat maksiat diwaktu-waktu dan tempat-tempat yang diagungkan LEBIH KERAS SIKSANYA, dinisbahkan kepada keutamaan waktu dan tempat tersebut."
[Fatawa Al Kubro 3/412.]
Maka janganlah engkau jadikan hari-hari ini sama seperti hari yg lain..
Berkata Ibnu Rajab -Rahimahullohu- :
"Sesuatu yang sangat berharga, dengan kita bersegera mengambil kesempatan di hari-hari yang mulia ini yang tidak ada gantinya, SANGAT BERHARGA".
Bersegeralah untuk beramal, bersegeralah sebelum ajal datang, sebelum orang yang menyia-nyiakan menyesal atas apa yang ia tinggalkan.
Sebelum datang suatu hari ketika seorang meminta untuk dikembalikan ke dunia untuk bisa beramal sholeh namun tidak diijinkan.
Sebelum dia berpindah menuju kematian, dan seseorang mengambil jaminan tatkala ia sudah di kuburnya dari apa yang telah lewat dari amalan."
Lathoiful ma'arif 477.
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Faidah dari Ustadz Ibrohim Banjarnegara
)** Terutama di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah_red.
WA Forum Berbagi Faidah

September 29, 2014

Shalawat yang shahih.

"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawat lah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.  [QS.Al-Ahzaab:56].

Al-Bukhari meriwayatkan, Abul 'Aliyah berkata: "Shalawat Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah pujian-Nya kepada Nabi  disisi para Malaika, sedangkan shalawat para Malaikat adalah do'a. Ibnu Abbas berkata: "Mereka bershalawat, mereka meminta barakah." 
Yang dimaksud dari ayat ini adalah, bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabarkan kepada hamba-hamba-Nya dialam tinggi. Dia memujinya di sisi para Malaikat muqarrabin, dan para Malaikat pun bershalawat kepadanya. Kemudian Allah Ta'ala memerintahkan penduduk alam bawah (bumi) untuk mengucapkan shalawat dan salam kepadanya, agar menyatu antara pujian penghuni alam atas dan alam bawah seluruhnya. 
"Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada shaf bagian kanan." 
[HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan an-Nasa-I.]

Dalam sebuah hadith riwayat Imam Ahmad, para sahabat bertanya;
"Ya Rasulullah, bagaimana kami bershalawat kepadamu?" Beliau shallallahu alaihi wa sallam pun menerangkan shalawat yang diucapkan sebagaimana shalawat dalam tasyahud awal dan akhir di dalam shalat, yakni dikenali dengan shalawat Ibrahimiyah.

Tapi sangat disayangkan ada dai' yang "berpegang" dengan ayat ini untuk mempromosi majlis-majlis beraneka selawat rekaan para syaihk-syaikh, guru-guru mereka, yang tiada usulnya dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Mereka mengatakan Allah memerintahkan shalat untuk hamba-Nya tetapi Dia tidak shalat tetapi Dia memerintahkan shalawat untuk Nabi-Nya dengan bershalawat dahulu.. walhal shalawat Allah pada Nabi-Nya ialah pujian-Nya. Mereka berdalil dengan dalil yang tidak boleh di buat dalil..Allahul Musta'an...
Ref: Tafsir Ibnu Katsir.

September 28, 2014

Satu daripada sumber ilmu Tauhid adalah Logik Akal?

Benarkah satu daripada sumber ilmu Tauhid adalah Logika Akal? Terdapat dalam silibus pengajian tinggi di sebuah perbadanan Islam mengatakan bahwa ada empat sumber ilmu Tauhid. Yaitu 1) al-Quran 2) Hadith 3) ijma' ulama  4) Logik Akal. 
Walaupun Islam menggalakkan penggunaan akal, (yang sehat) namun akal tiada peranan pada dasarnya ~kerana ketidakmampuannya dan keterbatasannya~ didalam masalah 'aqidah dan ketentuan Ibadah. 
Dakwah para rasul, mulai dari rasul yang pertama hingga yang terakhir intinya ialah jenis tauhid Uluhiyah, mengesakan Allah dengan perbuatan para hamba berdasarkan niat taqarrub yang disyariatkan, (ditentukan) seperti doa, nazar, kurban, raja' (pengharapan), takut, tawakkal, senang dan taubat. Semua cara peribadahan di wahyukan pada para nabi, mereka TIDAK menggunakan LOGIK AKAL membuat apa jua cara peribadahan. 

"Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang di kehendaki-Nya."
[QS. Al- Maidah : 1]
Aqidah adalah tauqifiyah (berdasarkan wahyu semata.) Ia tidak dapat ditetapkan kecuali dengan dalil syar'i serta tidak ada medan ijtihad dan berpendapat di dalamnya. Kerana itulah sumber-sumbernya terbatas pada apa yang terdapat dalam al-Quran dan as-Sunnah. Sebab tiada seorang pun yang mengetahui tentang Allah, tentang apa wajib bagi Nya dan apa yang harus disucikan dari-Nya melainkan Allah sendiri. Dan tidak seorang pun sesudah Allah yang lebih tahu tentang Allah selain Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Oleh kerana itu manhaj Salafush shalih dan para pengikutnya dalam mengambil ilmu tauhid, aqidah terbatas pada al-Quran dan As-Sunnah.

Mereka mengimani, menyakini dan mengamalkan segala yang ditunjukkan oleh al-Quran dan As-Sunnah tentang hak Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menolak apa yang tidak ditunjukkan. Segalanya diterima tanpa percampuran akal manusia. Kerana itu tidak ada pertentangan diantara mereka didalam i'tiqad. Bahkan aqidah mereka adalah satu dan jamaah mereka juga SATU. Allah Ta'ala berfirman;

"Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka."  [QS. Thaaha ; 123] 

Oleh sebab itu mereka dinamakan Firqah Najiyah (golongan yang selamat). Cara peribadahan dari sudut aqidah dan ketentuan ibadah, tidak terbit dari akal, perasaan, naluri atau hawa nafsu manusia. 
Allahul Musta'an.
Sumber bacaan:  Kitab Tauhid oleh Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan dan Sejarah Pembentukan &   Perkembangan Hukum-hukum & Perundangan Islam oleh Ibn Jamak.

September 27, 2014

Mana tahu orang-orang kafir juga masuk shurga!

'Orang-orang kafir dibawa ke Neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka telah sampai ke Neraka, dibukankanlah pintu-pintunya dan berkata lah kepada mereka para penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu Rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Rabb-mu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini? ".   {QS. Az-Zumar: 71}

Allah Ta'ala memberikan kabar tentang keadaan orang-orang celaka, yaitu orang-orang kafir, bagaimana mereka digiring ke Neraka, dengan hina, penuh siksaan, gertakan. Sebagaimana Allah Azza wa Jal berfirman; "Pada hari mereka didorong ke Neraka Jahannam dengan sekuat-kuatnya," (QS. Ath-Thuur:13),  yaitu mereka didorong kedalamnya sekuat-kuatnya. Ini terjadi di saat mereka berada dalam keadaan yang sangat haus. ....'dan Kami akan menghalau orang orang yang durhaka ke Neraka Jahannam dalam keadaan dahaga." (QS. Maryam:86). Dalam keadaan itu mereka bisu, tuli dan buta serta diantara mreka ada yang berjalan diatas wajahnya. "Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari Kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah Neraka Jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya."  (QS. Al-Israa':97)...[Lihat tafsir Ibnu Katsir] 

Banyak lagi ayat semisalnya yang menceritakan balasan bagi orang-orang yang kafir, di akhirat kelak. Bagaimana pula mereka yang memusuhi Islam, menzalimi, menindas kaum Muslimin? Mereka yang cuba memadamkan cahaya Islam? 

Dari itu sungguh aneh jika ada para dai', penceramah berkata, 'kita tidak boleh mengatakan orang-orang kafir matinya kelak akan ditempatkan di Neraka, kerana "mana tahu mereka tak tahu? Mana tahu dengan rahmat Allah, dia masuk shurga !"  Ayat ayat ancaman dan azab hanya 'gertak' saja supaya mereka akan beriman.
Di era teknologi, tidak ada alasan mengatakan Islam belum dikenali.. Jika Islam belum dikenali bagaimana mereka membencinya? 

Demikian lah trend terbaru antara segolongan pendakwah yang ingin menarik hati non Muslim kepada Islam...  Allahul Musta'an ...

Jika ayat-ayat itu hanya 'gertakan' saja, paman Nabi shallallahu alai wa sallam lah orang yang layak masuk shurga, mengenangkan jasanya pada beliau... Wallahu a'lam.

September 25, 2014

Pemerintah Turki mencabut larangan berhijab di sekolah-sekolah.

Pemerintah Turki telah mengumumkan pencabutan larangan berhijab di sekolah-sekolah untuk pelajar puteri 10 tahun keatas, dimana mereka tidak lagi dipaksa untuk membiarkan kepalanya terbuka, tanpa kerudung. 
Walaupun perubahan peraturan ini tidak disukai oleh orang-orang sekular, namun Perdana Menteri Ahmet Davutoglu menyambut baik perubahan peraturan ini yang disebutnya sebagai upaya demokratisasi.
Selangkah demi selangkah melepaskan Turki dari legasi Kemal Ataturk yang setelah keruntuhan kekhalifahan Uthmaniyyah, memberlakukan pemisahan yang tegas antara agama dan negara, sehingga hilang ciri-ciri keislaman.
Semoga para penguasa kita juga diberi dihidayah dan taufik dapat mencabut larangan berhijab di sekolah-sekolah tahap menengah keatas (Secondary school and above). Dan juga bagi para pekerja-pekerja wanita di bahagian depan, ( Frontline) 
“Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?”   [Al-Maidah: 50].  .. Allahul Musta'an ..


September 23, 2014

Talbiyah Syiah !

Talbiyah jamaah Syiah Iran dan Irak di Makkah al-Mukarramah: “Labbaika Ya Husain”, berlaku seni lalu 20 Dzulqa'edah 1435. Suasana yang mencekam, mengancam jamaah haji....
Syaikh Dr. Muhammad Musa Alu Nashr mengulas tentang video ini:
“Syiah sangat membahayakan, lebih berbahaya dari pada tsunami yang memporak porandakan ASEAN 10 tahun lalu. Tsunami menghancurkan negri, membinasakan manusia. Laa Hawla wala Quwwata Illa billah.”
Pada 24 Dzulqa’dah (19 september), Syiah Yaman telah mengambilaleh kuasa Televisi Yaman, siaran dihentikan, memborbardir Universiti al-Iman dan hampir menguasai Yaman. akankah mereka berbuat onar di Makkah?
Pada 17 September 2014, Mufti Saudi Arabia Syekh Shalih Alu al-Syekh menyatakan:  “barang siapa mengajak demo di musim haji maka dia setan dan pengkhianat Umat”.
http://www.gensyiah.com/apakah-pemerintah-sudah-menyaksikan-video-ini-ya-allah-selamatkan-makkah-dan-jamaah-haji.html

September 21, 2014

RE-POST: Penemuan darah babi di filter rokok.. Bila nak keluar fatwa?

Beberapa tahun yang lalu seorang peneliti dari Belanda bernama Christien Meindertsma, telah menemukan penggunaan darah babi 'pig haemoglobin' dalam pembuatan filter rokok. 

Di samping itu pula seorang peneliti Australia, Profesor di bidang Kesehatan Publik, Universiti Sydney, Simon Chapman, melansir penelitian mengenai rokok yang di duga mengandung darah babi, di bagian filternya. Penelitian terbaru itu mengidentifikasi 185 penggunaan bagian dari babi, termasuk dalam perbuatan filter rokok. Penemuan ini, kata Chapman, membuka bobrok industri rokok yang tidak diwajibkan mencantumkan komposisi dalam rokok. 

Menanggapi temuan ini, Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) berkata , jika rokok dengan filter dari darah babi, itu jadinya haram mutlak. 

Sudah masanya juga badan Islam pembuat penelitian tentang kandungan yang terdapat di filter rokok, jika benar, ini satu daripada fakta yang jelas tentang haramnya rokok kerana mengandungi bahan yang haram'.  Wallahul a'lam.
http://m.voa-islam.com/news/muslimah/2010/04/01/4636/zat-babi-ada-dalam-sebatang-rokok-merokok-berarti-menghisab

September 19, 2014

Sikap menyelisihi yang di kecam..

"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang Mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang Mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, kesesatan yang nyata. ". [QS. Al-Ahzaab:36].

Ayat ini bersifat umum dalam seluruh perkara. Yaitu, sesungguhnya jika Allah dan Rasul-Nya menetapkan sesuatu, maka tidak boleh bagi seseorang melanggarnya serta tidak boleh bagi seseorang memiliki pilihan lain, baik dalam segi pemikiran atau pendapat. 

Sebagaimana firman Allah Tabaraaka wa Ta'ala ;
"Maka demi Rabb-mu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikanmu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."   [QS. An-Nisaa': 65]

Untuk itu Allah Azza wa Jal mengecam keras sikap menyelisihi dengan firman-Nya ..."Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, kesesatan yang nyata." Seperti firman-Nya 
"Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya, takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih."  [QS. An-Nur: 63]

Dalam tafsir Ibnu Katsir, Al-Hafizh Ibnu 'Abdil Barr menyebutkan didalam al-Isti'aab, bahwa ayat ini turun berkenaan kisah Julaibib dengan seorang wanita Anshar, apabila ibunya menolak peminangan Julaibib, maka gadis itu berkata dikamarnya : "Apakah engkau hendak menolak perintah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam?" Maka turunkan ayat ini. Wallahul a'alam.

Lalu bagaimana pula keadaan hari ini, bukan saja ramai yang meninggalkan, menyelisihi sunnah-sunnah beliau, tetapi mereka membuat ritual, syariat-syariat sendiri...Mereka me renovasi syariat yang telah Allah dan Rasul-Nya tetapkan .... Allahul Musta'an ...
Ref: Tafsir Ibnu Katsir ..

September 18, 2014

Belum shalat maghrib, tiba di masjid jemaah sedang shalat isya, mana didulukan?

Soal : Seseorang terlambat dan belum mengerjakan sholat maghrib sampai masuk waktu isya. Maka ketika dia datang ke masjid, dia melihat imam sedang mengimami jama'ah sholat isya dan imam itu sedang berada pada rokaat kedua. Maka diapun masuk bersama mereka dan melaksanakan sholat isya, kemudian berdiri setelah selesai isya dan mengerjakan sholat maghrib. Maka saya katakan (kepada orang tsb, pent) : "Bahwa yang lebih utama bagimu adalah engkau masuk (untuk berjamaah) bersama imam dan niatmu adalah sholat maghrib, kemudian engkau berdiri setelahnya (setelah selesai berjamaah, pent) dan mengerjakan sholat isya sendiri atau bersama jama'ah yang lain." Maka dia menjawab : "Bagaimana mungkin saya sholat bersamanya (imam) dengan niat maghrib sementara dia (imam) sudah berada pada rakaat kedua?! Apakah saya salam bersama imam ataukah saya berdiri dan menambah rakaat yang terluput karena khawatir pengingkaran dari orang yang sholat disebelahku, nanti dia berkata kepadaku :
"Berdirilah dan datangkan satu rakaat lagi." Maka sayapun terkesima, kemudian saya mengirim pertanyaan kepada anda. Berikanlah fatwa kepada kami, semoga Allah memberkahi usia anda, amalan-amalan anda, serta ilmu anda.
Jawaban Syaikh Bin Baz Rahimahullah :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya bagi Allah, Sholawat dan Salam Allah semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, serta orang yang mengikuti petunjuknya. Amma ba'du.
Maka yang disyariatkan bagimu dan semisalmu, jika engkau masuk dan (mendapati) imam sedang mengerjakan sholat isya sedangkan engkau belum mengerjakan sholat maghrib, hendaknya engkau masuk (berjamaah) bersama mereka dengan niat sholat maghrib, dan tidak ada masalah dalam hal itu berdasarkan pendapat yg paling kuat dari dua pendapat dikalangan ulama. Maka jika imam telah selesai satu rakaat sedangkan engkau meniatkan sholat maghrib dan engkau sholat 3 rakaat bersama mereka, maka hal itu sudah mencukupimu dari sholat maghrib (sholat maghribnya sah, pen), dan engkau salah bersama mereka. 
Dan jika engkau mendatangi mereka di awal sholat dan mereka masih di awal sholat (rakaat pertama, pent) ketika engkau masuk (berjamaah) bersama mereka, maka jika engkau telah selesai dari rakaat ketiga, engkau tetap duduk menunggu imam hingga salam kemudian engkau salam bersamanya, dan hal itu mencukupimu dari sholat maghrib, kemudian setelah itu engkau sholat isya sendirian jika tidak ada jama'ah yang lain. Inilah yang disyariatkan bagimu dan semisalmu dan tidak ada masalah dalam perbedaan niat, engkau meniatkan maghrib sedangkan mereka meniatkan isya, tidak ada masalah dalam hal itu, karena tartib wajib, tartib diantara (waktu) sholat-sholat adalah wajib, maghrib engkau tunaikan sebelum isya, demikian pula dhuhur sebelum ashar. 
Demikian pula jika seseorang datang sedangkan orang-orang mengerjakan ashar sementara dia memiliki kewajiban menunaikan dhuhur, maka dia sholat ashar bersama mereka dgn niat dhuhur, dan jika dia selesai dhuhur dari berjamaah ashar bersama mereka, dia sholat ashar sendirian setelah itu atau bersama jama'ah lain jika ada. Inilah yang benar dalam masalah ini, dan taufik hanya milik Allah, semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan.
Tambahan faedah :
Pada daurah asatidzah di Al-Anshor jogja beberapa waktu yang lalu, saya (abu athiyah Rismal) bertanya pribadi masalah di atas kepada Asy-Syaikh Abu Ammar Ali Al-Hudzaify hafizhahullah, maka beliau menjawab bahwa boleh baginya tetap duduk pada rakaat ketiga menunggu imam selesai sehingga dia salam bersama imam dan boleh juga dia salam sendiri setelah itu berdiri melaksanakan isya mengejar 1 rakaat terakhir bersama imam agar bisa mendapatkan jama'ah setelah itu sempurnakan sisa rakaat isyanya, wallahu a'lam.
Alih Bahasa : Ustadz Rismal abu athiyah hafizhahulla..
TIS (Thalab Ilmu Syar'i)

September 15, 2014

Peringatan ikuti Sunnah dan tidak turuti orang-orang kafir dan orang-orang munafik!

"Hai Nabi, bertakwa lah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Mahamengetahui lagi Mahabijaksana,".  [QS. Al-Ahzaab: 1]

Ini merupakan peringatan dari yang tertinggi (Allah Azza wa Jal) kepada yang terendah (manusia). Sesungguhnya Allah Ta'ala bila memberikan perintah kepada hamba dan RasulNya dengan cara ini, maka itu berarti Allah memerintahkan orang yang berada dibawahnya untuk melaksanakannya. Itu cara yang utama dan lebih baik. 
Dalam ayat ini Allah mengingatkan supaya jangan mendengarkan pendapat orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bermusyawarah dengan mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala lebih berhak untuk diikuti dan ditaati perintah-perintah-Nya. Kerana; 
"Sesungguhnya Allah adalah Mahamengetahui lagi Mahabijaksana," dan untuk itu Allah Ta'ala berfirman;   "...dan ikutilah apa yang diwahyukan Rabb-mu kepadamu." [QS. Al-Ahzaab: 2] Yakitu, berupa Al Quran dan As- Sunnah. 

Cukuplah Allah sebagai Pemelihara bagi orang yang bertawakkal dan berserah diri pada-Nya ...sebagaimana firman-Nya ;
"Dan bertawakkallah kepada Allah, dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara."  [QS. Al-Ahzaab:3]

Tapi saat ini kita lihat ramai umat Islam yang berkiblat ke barat, walaupun jika konsep yang dibawa bertentangan dengan pola kehidupan Islam... 

Ada pula yang membelakangi sunnah Rasul-Nya namun mereka mempertahankan, mempromosi bid'ah-bidah atas alasan khilaf, dan Islam tidak kaku.

Benar agama Islam bukan agama ekstrim dan pengikutnya bukan extremis, tapi itu bukan berarti melecehkan sunnah-sunnah beliau, apalagi menginovasi, membuat syariat baru untuk kepentingan hawa nafs masing-masing.

Jadi ini ayat peringatan untuk tidak mengikuti keinginan orang-orang kafir dan orang-orang munafik yang dampaknya akan membuat seseorang meninggalkan sunnah Nabi-Nya.. Wallahu a'lam..wa Allahul Musta'an ..
Ref:  Tafsir Ibnu Katsir ..

Siapakah yang lebih zhalim?

"Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang telah di peringatkan dengan ayat-ayat Rabbnya, kemudian ia berpaling daripadanya? ".  [QS. As-Sajdah: 22]

Yaitu tidak ada yang lebih zhalim daripada orang yang diceritakan ayat-ayat oleh Allah, dijelaskan, ditegaskan, kemudian setelah itu dia tidak peduli, mengingkari, berpaling dan melupakannya, seakan-akan dia tidak mengetahuinya. 

Dalam tafsir Ibnu Katsir rahimahumullah, berkenaan ayat diatas, beliau berkata, Qatadah berkata: "Janganlah kalian berpaling dari mengingat Allah. Kerana orang yang berpaling dari mengingat-Nya, berarti dia tertipu dengan sesuatu yang amat besar, rugi sebesar-besarnya dan merupakan dosa besar." 
Allahul Musta'an...
Ref: Tafsir Ibnu Katsir..

September 13, 2014

Pemboikotan terhadap tiga sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam

Agama Islam adalah agama unggul dan relevan dalam setiap waktu apabila ditopang oleh orang-orang yang berkualitas dan layak untuk mengemban serta menyampaikannya kepada seluruh umat manusia dengan benar, amanah, suci, bersih, ikhlas, dan hanya mencari ridha Allah semata.
Di antara contoh-contoh ini adalah sikap para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terhadap Ka'ab bin Malik radiyallahanhu dan kedua temannya yang mendapatkan pemutusan hubungan dan pemboikotan disebabkan mereka tidak ikut serta dalam Perang Tabuk.

Lihatlah pemboikotan terhadap tiga orang sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ini. Mereka melaksanakan shalat di belakang beliau di sebuah masjid yang di bangun atas fondasi ketakwaan. Mereka memboikot ketiganya dan tidak berbicara kepada mereka hingga hal memberi salam. 
Apakah orang-orang Islam pada zaman sekarang ada yang bara' dari orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya serta membuat kerusakkan di bumi?

Sikap sahabat yang mulia Ka'ab bin Malik radiyallahanhu adalah sikap agung yang menampakkan wala'nya kepada agama dan saudara-saudara seimannya, meski dia di boikot oleh saudara-saudara seimannya serta orang-orang yang ia cintai. Dia di boikot oleh mereka hingga dalam hal memberikan salam. Inilah sikap seorang sahabat yang mulia Ka'ab bin Malik.
Di kutip dari buku Al-Wala' Wal-Bara' oleh Muhammad Said Al-Qahthani. Terbitan Ummul Qura

Jalan yang benar

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, “…Sesungguhnya kebenaran itu hanya satu, yaitu jalan Allah yang lurus, tiada jalan yang mengantarkan kepada-Nya selain jalan itu. Yaitu beribadah kepada Allah tanpa mempersekutukan-Nya dengan apapun dengan menjalankan syari’at yang ditetapkan-Nya melalui lisan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan dengan hawa nafsu maupun bid’ah…” (lihat at-Tafsir al-Qoyyim, hal. 116-117)

September 10, 2014

Kekeliruan orang alim serupa dengan perahu pecah.

Abu 'Umar berkata: "Kekeliruan orang alim serupa dengan perahu yang pecah; kerana jika perahu itu tenggelam, akan banyak juga manusia yang tenggelam bersamanya." 
Abu 'Umar berkata: "Apabila telah jelas dan disahkan, bahwa seorang alim yang melakukan kekeliruan dan kesalahan, tidak boleh bagi seseorang untuk berfatwa dan beragama (menjalankannya) menurut pendapat yang tidak ia ketahui keshahihan pandangannya." 

Umar Khattab Radhiyallahu 'Anhu berkata: "Sesungguhnya hadith kalian adalah seburuk-buruknya hadith, dan sesungguhnya ucapan kalian adalah seburuk-buruknya ucapan; kerana sesungguhnya kalian telah berbicara kepada manusia sehingga (mereka berkata) dikatakan bahwa fulan berkata dan sifulan berkata, dan ia meninggalkan Kitab Allah. Barangsiapa dari kalian yang telah menegakkannya maka tegaklah sesuai dengan kitab Allah, dan jika tidak, duduklah. "
Maka bagaimanakah seandainya didapati apa yang ada didalamnya meninggalkan (ketentuan) dari kitab Allah, sunnah Rasul-Nya dan perkataan para sahabat kepada sifulan dan sifulan? Hanya kepada Allah kita mohon pertolongan. Allahul Musta'an. 
Risalah Taklid..Jangan Kamu Ikuti apa yang Kamu Tidak Tahu oleh Ibnu Qayyim 

"Hanya saja yang aku takutkan atas umatku adalah....."

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

"Hanya saja yang aku takut kan atas umatku adalah imam-imam yang menyesatkan."

[HR. Ahmad, Al-Musnad 5/278: Sunan Abu Daud 4252: Al-Mustadrak,4/449 di shahihkan oleh Syaikh Al Albani ; Shahih Al Jaami' 1773.]

Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah kemukakan kekhawatirannya atas umat ini dari pemimpin-pemimpin yang menyesatkan. Apa yang ditakutkan beliau atas umatnya ini benar-benar terjadi di sebagian perjalanan sejarah, dimana sebagian da'i kebatilan dan pemimpin kesesatan justru berkuasa, mereka menghiasi bagi manusia untuk berdoa pada batu-batu dan berpaut pada kubur-kubur, mempersembahkan kepadanya berbagai jenis taqarrub (pendekatan) dan nadzar. 
Allahul Musta'an
Kutipan dari; Fiqih Do'a & Dzikir oleh Syaikh Abdurazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr.

September 9, 2014

Seperti Labah-labah membuat Rumah.

"Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, seandainya mereka mengetahui. " [QS. Al-Ankabuut:41]
Inilah perumpamaan yang Allah buat bagi orang-orang musyrik yang menjadikan (bagi mereka) ilah-ilah selain Allah, dimana mereka mengharapkan pertolongannya, meminta rezki dan berpegang pada mereka dalam keadaan sempit. Keadaan mereka (diumpamakan) seperti sarang labah-labah dalam kelemahan dan kerapuhannya. Tidak ada ditangan ilah-ilah mereka itu kecuali seperti orang yang berpengang dengan sarang labah-labah yang tidak dapat merubah apa-apa. Seandainya mereka tahu hal tersebut niscaya mereka tidak akan mengambil selain Allah sebagai penolong. (1)

Bagaimanakah keadaan hari ini, orang yang meminta tolong kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, atau syaikh-syaikh mereka yang telah mati, dengan beralasan, mereka tidak meminta pertolongan dari orang yang sudah mati, tetapi hanya untuk perantaran sahaja dan niatkan  Allah yang akan mengkabulkan doa'. Kita katakan jika Allah Ta'ala yang mengkabulkan doa' mengapa tidak minta langsung kepada Allah saja? 
Sesungguhnya Allah telah berfirman;
"Berdo'alah kalian kepada Rabb kalian...." [QS. Al A'raf:55]
Bukankah ayat ini menerangkan bahwa do'a itu ibadah. Dan apabila do'a itu ibadah, maka sesungguhnya berdo'a kepada selain Allah berarti menyekutukan Allah Ta'ala. Oleh kerana yang berhak untuk dimintai do'a, di ibadahi dan diharapkan adalah Allah saja tidak ada sekutu bagi-Nya. (2)

Dengan beralasan seperti orang-orang musyrik dahulu yaitu: "Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata); 'Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya." [Az-Zumar:3]  (2)
Kemudian Allah Ta'ala mengancam orang yang menyembah selain Allah dan menyekutukan-Nya, Allah Azza wa Jalla Mahamengetahui perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan serta mengetahui tandingan-tandingan yang mereka persekutuan serta akan membalas mereka. (1)

"Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. "  [QS. Al-Ankabuut:42]. 

Ini tentu saja berbeda dengan orang Mukmin yang hatinya beriman kepada Allah, disamping itu dia berbuat amal baik dengan mengikuti syariat. Dia berpegang dengan buhul tali yang amat kuat yang tidak akan lepas kerana begitu kuat dan kokohnya. (1)
Allaahul Musta'an..

(1) Tafsir Ibnu Katsir ; 29:41-42
(2) Syarah Kasyfu Syubuhat; Membongkar Akar Kesyirikan: oleh Syaikh Utsaimin 

September 8, 2014

Orang Munafik bukan dari golongan Mukmin atau golongan Kafirin...

"Tidaklah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman."  [Al-Mujaadilah :14]

Allah Azza wa Jalla berfirman seraya mengingkari orang-orang munafik yang dalam batinnya telah menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin mereka, padahal pada hakikatnya mereka tidak bersama orang-orang kafir itu dan tidak juga bersama orang-orang Mukmin.

"Orang-orang itu bukan dari golonganmu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui." [Al-Mujaadilah:14]

Pada hakikatnya, orang-orang munafik itu bukan termasuk golongan orang-orang yang beriman, dan bukan juga termasuk golongan orang-orang Yahudi yang mereka jadikan sebagai pemimpin. Orang-orang munafik itu bersumpah untuk memperkuat kebohongannya, padahal mereka mengetahui bahwa mereka berdusta dalam sumpahnya. Inilah yang dinamakan sumpah palsu, apalagi keluar dari orang-orang munafik yang terlaknat seperti itu.

Yang menjadi sifat mereka adalah, secara batin mereka sama sekali tidak condong dan tidak berpihak kepada Islam. Keadaan itulah yang dapat menimbulkan bahaya yang sangat besar bagi ummat manusia. Mereka dapat di peralatkan untuk memusuhi, memerangi dan memata-matai umat Islam. Walhal keganasan bukan dari Islam, 'aksi teror' adalah propaganda  rekayasa peguasa global dan musuh-musuh Islam. Allaahul Musta'an.., 
Ref:  Tafsir Ibnu Katsir.

Hati-hati Jangan Tertipu Dengan Berita Palsu

Sesungguhnya saat ini fitnah berita-berita palsu sangat meleluasa memenuhi media masa melalui akhbar, Internet, di bermacam-macam situs-situs. 

Bukan saja orang awam, tertipu dengan berbagai cerita dusta, propaganda dan karut marut, bahkan orang-orang intelek dari berbagai bangsa dan agama, juga termakan dengan fitnah ini, terutama berita negatif tentang 'Islam'.

Baru-baru ini masyarakat kita dibuat kecuh dengan tomahan berita dusta  mengenai pembongkaran makam Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Juru bicara Kepimpinan Umum untuk Urusan Masjid Al Haram dan Masjid Nabawi, En Ahmad Al Manshur menegaskan supaya para peneliti dan media tidak menyibukkan diri dengan hal hal yang dapat menimbulkan fitnah lebih lagi hal yang berhubungang dengan al Haraimain. 


Begitu juga selama ini pengganasan selalu dikaitkan dengan agama Islam, akhbar dan media memerangi umat Islam dan mengaitkan orang-orang Mukmin dengan metology yang dibawa oleh kelompok 'pengganas' itu, walhal mereka jauh dari Islam. Malangnya ramai manusia lebih suka memetik berita tanpa penyelidikan. Sehingga mereka yang benar-benar beriman mengikuti Al Quran dan AsSunnah juga di curigai, di sangkakan pengganas...

Antara Ittiba' dan Taklid.

Ittiba' adalah seseorang mengikuti apa yang datang dari Nabi Shallallahu alai wa sallam dan para Sahabat, merealisasikan seperti apa yang dilakukannya. Mencontohi cara peribadahan beliau, yakni mengikuti sunnah-Sunnahnya, tanpa tokok tambah dalam perihal agama. 
"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu, dan janganlah engkau mengikuti pemimpin-pemimpin selain Dia" [QS. Al-A'raaf: 3]

Adapun sikap taklid yang di kecam oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah, "Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah" [At-Taubah:31]
Diriwayatkan dari Huzdaifah dan lainnya mereka berkata: "Mereka tidak menyembah orang-orang alim dan rahib-rahib sebagai sesembahan selain Allah, akan tetapi mereka menghalalkan (apa yang diharamkan) bagi mereka dan mengharamkan (apa yang dihalalkan) atas mereka, kemudian mereka mengikutinya. (tanpa ilmu) 

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman yang artinya: "Dan mereka berkata: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)."  [QS. Al Ahzaab: 67]

Permisalan seperti ini banyak terdapat dalam Al Quran, tentang kecaman atas sikap taklid terhadap bapa-bapa dan pemimpin-pemimpinnya tanpa memperhatikan hujjah bagi orang yang diikuti. 

Kita lihat fenomena hari ini dimana ramai manusia mengikuti hawa nafsu mereka dalam hal-hal yang jelas larangannya hanya kerana ada segelintir para dai', penceramah yang 'menghalalkannya' seperti alat-alat musik, musik, tabarruj, ikhtilat atas alasan dizaman ini sudah tidak praktikal lagi. Dan amalan-amalan yang bukan dari sunnah Nabi-Nya atas alasan sudah menjadi adat tradisi budaya turun menurun yang tidak boleh dihentikan apalagi di hapuskan.

Pesan Rasulullah shallallahu alai wassalam; "Sesungguhnya saya tidak khuatir pada umatku setelahku, terkecuali dalam tiga buah perbuatan. "Mereka bertanya, "Apa itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab; "Aku khuatir pada kekhilafan orang yang alim, dari hukum orang yang lalim, dan dari hawa nafsu yang diikuti."  (HR. Ad Daarami, Sunan Al Muqadcimah bab33)

Dalam hadith yang lain beliau bersabda;
"Telah aku tinggalkan untuk kalian dua perkara, kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang dengan keduanya, yakni Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya." 
(HR. Ahmad, kitab Musnad Ahmad, Juz 3. hal.26)
Oleh Ibnu Qayyim; Dikutip dari Risalah Taklid..Jangan Kamu Ikuti apa yang Kamu Tidak Tahu.

September 2, 2014

Bagaimana hati menjadi tenteram dan tenang?

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang."  
[QS. Ar Ra'd: 28]

"Maka barangsiapa yang Allah kehendaki niscaya akan di lapangkan dadanya menerima Islam." 
[QS. Al An'am:125]

Adapun sebab terbesar supaya dapat berlapang dada adalah iman. Dengan iman Allah akan melapangkan dada seseorang dan menerangi hatinya. Demikian pula mengerjakan keta’atan dan memperbanyak dzikir kepada Allah azza wa jalla dapat melapangkan dada.
Ref: Tafsir Ibnu Katsir 

Kesyirikan Sebab Kelemahan

📛Shahabat yang mulia, Imron bin Hushain radhiallahu ‘anhu berkata ✅

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَجُلًا فِي يَدِهِ حَلْقَةٌ مِنْ صُفْرٍ، فَقَالَ: ( مَا هَذِهِ؟)، قَالَ: مِنَ الْوَاهِنَةِ. فَقَالَ: (انْزِعْهَا فَإِنَّهَا لَا تَزيدُكَ إِلَّا وَهْنًا، فَإِنَّكَ لَوْ مِتَّ وَهِيَ عَلَيْكَ، مَا أَفْلَحْتَ أَبَدًا ). رَوَاهُ أَحْمَدُ بِسَنَدٍ لَا بَأْسَ بِهِ.
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam melihat seorang lelaki yang di tangannya terdapat gelang kuningan maka beliau bertanya, ‘(Gelang) apa ini?’Lelaki itu menjawab, ‘(penangkal) al-wâhinah.’ Beliau pun bersabda, ‘Lepaskanlah (gelang) itu karena (gelang) itu tidak akan menambah sesuatu pada dirimu, kecuali kelemahan. Sebab, jika meninggal dalam keadaan (gelang) itu (masih melekat) pada (tubuh)mu, engkau tidak akan beruntung selamanya.’.”(HR. Ahmad dengan sanad yang tidak mengapa)

Kepada kita, ‘Imran bin Hushain radhiyallâhu ‘anhu menyebutkan salah satu sikap Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dalam memerangi kesyirikan dan membebaskan manusia dari kesyirikan. Sikap itu adalah:
Ketika melihat seseorang memakai gelang yang terbuat dari kuningan, beliau bertanya tentang sebab ia memakai gelang tersebut. Orang itu menjawab bahwa ia memakai gelang untuk melindungi diri dari penyakit maka beliau segera memerintah orang itu untuk melepas (gelang) tersebut dan mengabarkan bahwa hal itu tidak mendatangkan manfaat, bahkan akan membahayakan dan akan menambah penyakit, yang dengan alasan itu ia memakai gelang tersebut. Bahkan, lebih dari itu, seandainya terus memakai gelang itu sampai meninggal, ia akan diharamkan untuk mendapatkan keberuntungan di akhirat.

Faedah Hadits

 Memakai gelang atau selainnya untuk melindungi diri dari penyakit termasuk sebagai kesyirikan.

Larangan untuk berobat dengan sesuatu yang haram.

Mengingkari kemungkaran dan mengajari orang yang belum tahu.

Bahaya kesyirikan di dunia dan di akhirat.

Seorang mufti, secara lebih detail, menanyakan suatu masalah dan menghukumi sesuatu berdasarkan tujuan sesuatu tersebut.

Bahwa syirik kecil termasuk ke dalam dosa besar.

Bahwa kesyirikan tidak menerima udzur berdasarkan ketidaktahuan

🚩Teguran keras dalam mengingkari pelaku kesyirikan dengan tujuan agar orang tersebut lari (menjauh) dari kesyirikan itu

📚Diringkas dari penjelasan ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan

📙WhatsApp Syiar Tauhid📙