SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

April 29, 2015

Terompet, loceng dilarang sebagai panggilan 'adzan' bagaimana pula menggunakan gendang...

Dalam sebuah hadith shahih, "Nabi memikirkan bagaimana cara mengumpulkan orang untuk shalat berjama'ah. Ada beberapa orang yang memberi ulusan. 
Yang pertama mengatakan, 'Kibarkanlah bendera ketika waktu shalat tiba. Jika orang melihat ada bendera yang berkibar maka mereka akan saling memberitahukan tibanya waktu shalat. Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak menyetujuinya. 
Orang kedua mengusulkan agar memakai terompet. Beliau tidak setuju, lalu bersabda, 'Membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi.' 
Orang ketiga mengusulkan agar mereka memakai loceng. Nabi berkomentar 'Itu adalah perilaku Nasrani.' 
Setelah kejadian tersebut, Abdullah bin Zaid pun pulang. Sedang dia amat prihatin akan keinginan beliau. Kemudian diperlihatkan adzan kepada Abdullah bin Zaid dalam mimpinya. 
(HR. Abu Dawud, di shahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Abi Dawud.)

Jika menggunakan terompet dan loceng sebagai satu sarana mengumumkan waktu shalat, saja dilarang, bagaimana pula menggunakan gendang, kecapi dan alat-alat musik lainnya untuk berdzikir-zikir di dalam masjid?
Nabi shallallahu alaihi wa sallam sangat prihatin supaya umatnya tidak meniru atau menyerupai kaum-kaum kafirin. Contohnya, peribadahan dengan 'musik' telah dimulai oleh kaum Kristen didalam gereja-gereja mereka dahulu, namun hari ini kita lihat fenomena yang sama berlaku didalam masjid-masjid umat Islam ....Allahul Musta'an ..

April 28, 2015

Perpecahan dan permusuhan muncul ketika terjadi kebid'ahan!

"Dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan yang lain (selain jalan Allah), kerana itu akan mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya."  [QS. Al-An'am: 103]

Jalan yang selain dari jalan Allah, ialah jalan-jalan yang tidak mengikuti syariat yang sudah ditentukan oleh Allah. Kerana Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menetapkan jalan-jalan atau cara-cara tertentu yang dibutuhkan oleh manusia, dan memberi batasan terhadap jalan-jalan itu dengan perintah, larangan, janji dan ancaman.
Namun pelaku-pelaku bid'ah baik dengan perbuatan atau ucapannya, menganggap bahwa syari'at ini belum sempurna, perlu direvisi, ditambah aturan-aturan atau jalan yang sudah dibuat oleh Allah.
Setiap kelompok bid'ah akan merevisi jalan-jalan yang sudah ditentukan mengikut citra rasa masing-masing, nafsu, pendapat setiap kelompok. Dari itu pemecah belah umat Islam dan juga perusak agama Islam sebenarnya ialah ahlul bid'ah, sebab Ahlus Sunnah berada diatas jalan yang satu, yang sama dengan jalan para Salaful Ummah. Juga Allah berfirman;

"Sesungguhnya orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka."  [QS. Al-An'am:159]
Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa rusaknya persatuan umat Islam akan menghancurkan Islam. Realita memang menunjukkan bahwa perpecahan dan permusuhan muncul ketika terjadi perbuatan bid'ah.

Setiap orang yang berbuat satu kebid'ahan biasanya menghalang-halangi manusia mengikuti Syariat, serta mencela mereka yang mengikuti syariat. Menjadi sebab utama terjadinya permusuhan adalah kerana dengan bid'ahnya itu para pelaku bid'ah keluar dari Jamaah kaum muslimin dan kerana itu mereka tidak lagi mengikuti jalan yang ditempuh oleh kaum Mukminin.

Bagaimana mungkin Ahlu bid'ah boleh mengklaim sebagai Ahlus Sunnah, bilamana Ahlus Sunnah berjalan atas jalan para Salaf, sementara Ahlu bid'ah enggan mengikuti jalan para Salaf.
Allahul mustaan...
Sumber bacaan: Ringkasan Al I'tisham oleh Imam Asy-Syatibi diringkaskan oleh Alawi bin Abdul Qadir as Saqqaf.

April 23, 2015

Dakwah yang mengobati jasad tanpa kepala!

Prof. Dr. Rabi' bin Hadi Al-Madkhali berkata;
Tidaklah jalan dakwah berhamparkan bunga mawar, akan tetapi jalan ini dikelilingi dengan sesuatu yang dibenci dan penuh dengan marabahaya. Dalam hal ini, sebaik-baik tauladan adalah para Rasul, shalawatullahi wasalamuhu 'alaihim. Mereka dan pengikutnya telah melewati penyiksaan dan berbagai ejekan dai kaum-kaum mereka. Sebagaimana firman Allah Ta'ala;

"Dan sungguh, beberapa Rasul sebelum engkau (Muhammad) telah diperolok-olokkan, sehingga turunlah adzab kepada orang-orang yang mencemuhkan itu sebagai balasan olok-olokan mereka."  [QS. Al-An'aam: 10].

Dan firman Allah Ta'ala;
"Dan sesungguhnya Rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka....."  [QS. Al-An'naam: 34]

Demikian juga yang dialami oleh para pengemban dakwah Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang tegar diatas Kitabullah dan AsSunnah Nabi-Nya, saat ini. 

Ada jamaah lain yang mengatasnamakan dakwah, tetapi ia berjalan diatas manhaj (metode) berbeda dengan Manhaj (yang di tempuh) oleh para Rasul. Jama'ah ini tidak memberikan perhatian terhadap eksistensi 'aqidah, namun hanya fokus terhadap (ritual) ibadah, dzikir-dzikir yang diamalkan oleh kaum Sufi. Yang menjadi titik perhatian mereka adalah mengajak manusia untuk ikut serta bersama mereka dengan tanpa memperhatikan tentang 'aqidah mereka.  Semua ini adalah jalan-jalan (dakwah) yang baru (bid'ah), dimana ia berawal ketika usainya dakwah para Rasul. Hal ini laksana seseorang yang mengobati jasad tanpa kepala. Sebab kedudukan 'aqidah dalam agama ini, laksana kepala bagi jasad manusia.
Dari, "Fiqih Dakwah Para Nabi" pengantar Dr. Shalih bin Fauzan Al Fauzan..

Checklist Cinta

Cinta yang mustahab adalah cinta yang mendorong untuk senantiasa mengerjakan amal-amal nafilah (yang dianjurkan) dan menghindari perkara syubhat. Orang-orang yang memiliki cinta seperti ini sangat langka. (Rare)

Al-Baidhawi berkata; "Demikian pula cinta Rasul terbagi dua (mencintai seseorang kerana Allah dan membencinya kerana Allah) dan ditambah satu lagi, yaitu tidak mengerjekan perintah dan menjauhi larangan kecuali berdasarkan Sunnah Rasulullah; tidak berjalan kecuali diatas jalur beliau; rela terhadap syari'at yang telah beliau tetapkan tanpa ada rasa keberatan atas segala sesuatu keputusannya; meneladani akhlak beliau, seperti kedermawaan, mendahulukan kepentingan orang lain, sabar, tawadhu', dan lainnya. Barangsiapa bersungguh-sungguh melaksanakan hal tersebut niscaya ia akan merasakan manisnya iman. Oleh kerana itulah, derajat kaum Mukminin berbeda satu sama lainnya, sesuai dengan kadar cintanya.
Jadi Anda bisa buat checklist sendiri.. Sudah kah Anda benar-benar mencintai beliau? 
Ref: Fathul Bari: no.16. Bab Manisnya Iman.

April 22, 2015

Berdo'a menghadap kubur?

Dari Ali bin al-Husain bahwa dia melihat seorang laki-laki datang ke sebuah celah yang ada di kubur Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dia masuk dan berdo'a disana, maka Ali pun melarangnya, dia berkata,

"Mahukah kamu aku sampaikan sebuah hadith yang aku dengar dari bapak ku dari kakekku dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, berliau bersabda, 'Janganlah kalian menjadikan kuburku sebagai tempat perayaan, dan janganlah kalian menjadikan rumahmu sebagai kuburan, dan berselawat lah kepadaku kerana salammu kepadaku sampai kepadaku di manapun kamu berada."
[HR. Bukhari dalam kitab at-Tarikh al-Kabir, 2/186; Abu Ya'la dalam Musnadnya, no.469. Dan dinyatakan shahih lighairihi oleh Syaikh al-Albani].

Ini menunjukkan larangan sengaja mendatangi kuburan dan altar-altar persembahan untuk berdoa dan shalat disana. 
Syaikul Islam rahimahullah berkata, "Aku tidak mengetahui seorang ulama pun yang memberi izin dalam hal ini, kerana hal itu merupakan salah satu bentuk menjadikan kubur Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebagai tempat perayaan. 

Syaikh Utsaimin rahimahullah, mengatakan ini menunjukkan larangan menziarahi kubur beliau shallallahu alaihi wa sallam, secara khusus, sekalipun berziarah kepadanya termasuk amalan yang paling utama. Juga menjadi ketetapan para ulama bahwa tidak boleh shalat di kuburan, mengenai hal ini beliau memberi alasan bahwa shalat seseorang dan salamnya kepada beliau bisa sampai, sekalipun orang itu jauh. Sehingga tidak memerlukan sesuatu yang menjadi illusion orang yang ingin melakukan taqarrub (mendekatkan diri).

Imam Malik sendiri menyatakan makruh bagi penduduk Madinah mendatangi kubur Nabi shallallahu alaihi wa sallam setiap kali seseorang dari mereka masuk ke Masjid Nabi sebab salaf tidak pernah melakukan hal itu. 
Secara umum para imam telah bersepakat bahwa jika berdoa, tidak boleh menghadap kubur.
(Fathul Bahri bab Menjaga Tauhid ms 578)

April 20, 2015

Puasa Rejab?

Syaikul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu Fatawa berkata;
'Adapun puasa bulan Rejab secara khusus disandarkan kepada hadith-hadith yang kesemuanya dhaif (lemah) bahkan maudhu' (palsu) yang tidak dijadikan sebagai hujah oleh ahli ilmu dan bukan pula termasuk hadith dhaif yang dikategorikan dalam amalan-amalan mulia tetapi hadith-hadith dhaif yang masuk dalam kategori hadith DUSTA.'  (Dinukil dari; al-Bidab al-Hauliyyah oleh Abdullah bin Abdul Aziz al-Tuwaijiri~edisi terjemahan Ritual Bid'ah Dalam Setahun, Darul Falah).

Ibnu Rajab dalam al-Mughni berkata:
'Mengenai keutamaan puasa khusus pada bulan Rajab, tidak ada satu pun hadith shahih yang diriwayatkan daripada Nabi shallallahu alaihi wa sallam mahupun para sahabat. (Dinukil dari al-Bidab al-Hauliyyah, 245)

Sayyid Sabiq rahimahullah pula berkata;
'Mengenai puasa pada bulan Rajab, tiada kelebihan yang menonjol baginya berbanding bulan-bulan lain melainkan ia termasuk bulan-bulan suci. Dan tidak diterima dari sunnah keterangan yang sah bahwa berpuasa pada bulan itu mempunyai keistimewaan khusus. Ada juga diterima riwayat (tentang keutamaan berpuasa bulan Rajab), tetapi tidak dipertanggung-jawabkan sebagai hujah. ' (Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq, Victory agencie, KUL. Jilid3, 205).

Dari itu tidak boleh mengkhususkan bulan Rajab dengan amalan-amalan khusus, sebab tidak ada hadith shahih yang mendukungnya.
Allahul mustaan..

April 19, 2015

Hadith Maudhu' yang popular ..

"Ada lima malam yang doa tidak akan tertolak; awal malam bulan Rajab, malam pertengahan bulan Sya'ban, malam Jumaat, malam Idul Fitri dan malam Idul Adha."

Hadith ini sangat popular dan sering dilaungkan oleh sebagian para dai' dengan 'menjual' nama Imam Shafi'i kerana hadith ini terdapat didalam kitab Al Umm. 

Ingatlah empat Imam madzab telah melarang bertaklid kepada mereka dan mengecam orang yang mengambil pendapat-pendapat mereka tanpa sumber yang jelas. Dan mereka telah berpesan supaya meninggalkan pendapat mereka jika ada nas yang lebih shahih. 

Perlu diingatkan bahwa Hadith ini adalah hadith maudhu'. Syaikh al-Albani mengatakan ini hadith maudhu' yang dikeluarkan oleh Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqi (X/275-276) dengan jalur sanad dari Ibrahim bin Abi Yahya, dari Abi Qa'nab, dari Abi Umamah, ia berkata, ia berkata "Rasulullah bersabda......." lalu ia menuturkannya.

Ibnu Asakir berkata, "jangan engkau dengar periwayatannya, kerana sesungguhnya ia adalah seorang pendusta." Syaikh al-Albani juga berkata," sepengatahuan saya, Ibrahim bin Abi Yahya di kenal sebagai pendusta."  Hal ini dinyatakan oleh Yahya bin Mu'in dan yang lainnya.

Sila lihat pembahasan selanjutnya dlm Silsilah Hadits Dhaif' dan Maudhu' Jilid 3 no1452 oleh Syaikh al-Albani.

April 17, 2015

Otak Penipu!

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman;
"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka."  [QS. Al-'Alaq: 15-16]

Maksud memasukkannya kedalam Neraka dengan menarik kepalanya. Yaitu ubun-ubun Abu Jahal yang penuh kebohongan dalam ucapannya dan menyimpang perbuatannya. Dia pernah berkata, "Jika aku melihat Muhammad mengerjekan shalat di Ka'bah, niscaya akan aku injak lehernya." Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikatakan ayat diatas ialah kecaman dari Allah Ta'ala terhadap Abu Jahal yang ingin menganiayai Nabi-Nya.

Dalam badan manusia pusat yang berfungsi bilamana seseorang berdusta ialah dibagian depan otaknya, yaitu dipanggil ubun-ubun. Para ilmuan dan penelitia telah melakukan beberapa kajian dalam rangka untuk menemukan kebohongan. Hasil dari penelitian itu, mereka menemukan bahwa bagian badan yang bertanggung jawab atas kebohongan adalah otak manusia yang dibahgian depan yang terletak dibagian yang disebut ubun-ubun.

Dari itu kebohongan, penipuan, penyimpangan, yakni otak penipu, itu semua berpusat dari ubun-ubun seseorang.Fakta ini telah ditemukan oleh para ilmuwan pada masa sekarang ini dengan menggunakan pemindaian resonansi magnetik. MasyaAllah!

Ilmu yang sebenar ..

Ilmu yang sebenar-benarnya adalah bersumber dari alQuran dan as-Sunnah dan bukan berasal dari pendapat para imam. [Berhujjah dengan Hadith Ahad oleh Syaikh Al-Albani]

Imam Syafie berkata, "Apabila seseorang berkata tanpa dalil (alQuran dan as-Sunnah) maka pendapatnya akan lebih dekat kepada dosa daripada seseorang yang mengatakan sesuatu sedangkan ia tidak mengetahuinya" [Ar-Risaalah hal, 508/1467-1468[

Orang hina sabar dalam bingkai kepatuhan kepada syaitan

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata;
"Orang mulia bersabar dalam bingkai keta'atan kepada Allah al-Rahman, akan tetapi orang hina bersabar dalam bingkai kepatuhan kepada syaitan."

{Sabar & Syukur oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah}

April 16, 2015

Orang yang paling kuat

Berkata Abu Hurairah; 'Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata; "Orang yang kuat itu, bukanlah orang yang dapat mengalahkan lawannya. Tapi Orang yang kuat itu adalah orang yang dapat mengawal (menahan) dirinya pabila dia marah." HR. Bukhari 1317, kitab Al-Adab Al-Mufrad. Chapter640

Jangan biarkan cinta jadi keberahian, benci jadi kemusnahan

Umar al-Khattab radiyallahuanhu berkata; "Jangan biarkan cintamu menjadi puncak keberahian. Jangan biarkan kemarahanmu menjadi suatu kemusnahan."
Aslam bertanya, "Bagaimana itu terjadi?" Umar menjawab, "Yaitu ketika Anda bercinta, Anda tergila-gila seperti kanak-kanak, dan apabila Anda membenci, Anda menginginkan kemusnahan sahabat Anda."
Dari: Al-Adab Al-Mufrad oleh Imam Bukhari: 1322. Chapter 644. Ath383.

Pesan-pesan Rasulullah Menjelang Wafatnya yang di abaikan...

Dari Anas Radiyallahuanhu, dia berkata,
"Kebanyakan wasiat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika kematian menghadirinya adalah (ucapan beliau), '(Jagalah) shalat, (jagalah) shalat dan berlaku baiklah terhadap budak-budak kalian.' Sampai-sampai Rasulullah sesak dadanya sementara lisan beliau tidak henti-hentinya menyebutkan hal itu.'" 
(Di riwayatkan oleh Ahmad dengan lafazhnya, 3/117; Sanadnya shahih. Di riwayatkan juga oleh Ibnu Majah, 2/900. Lihat Shahih Ibnu Majah, 2/109.)

Faedah, pelajaran dan pengajaran dari hadith ini adalah urgensi shalat, kerana shalat adalah rukun Islam yang paling agung setelah dua kalimat syahadat. Juga memenuhi hak-hak para budak, pembantu dan orang-orang yang berada didalam perlindungan (seseorang) kerana beliau telah mewasiatkan demikian seraya bersabda, " (Jagalah) shalat, (jagalah) shalat dan berlaku baiklah terhadap budak-budak kalian.' 

Jika budak, pembantu saja disuruh berbuat baik apalagi istri anak-anak,dan orang tuanya. Dalam riwayat lain beliau bersabda antaranya, "Bertakwalah kalian kepada Allah dalam mempergauli perempuan (istri), kerana kalian telah mengambil mereka (menjadikannya) istri dengan amanat dari Allah, dan kalian menghalalkan kemaluan (kehormatan) mereka dengan Kalimatullah. (ijab kabul). 
Malangnya hari ini kita lihat ramai para suami, bapa, istri yang mengabaikan pesan-pesan beliau. Ada yang menggunakan kekerasan mental (mental abuse) terhadap orang dibawah jagaan mereka seperti suami terhadap istri dan anak, istri terhadap pembantu rumah, orang tuanya. Apalagi jika terhadap anak-anak tirinya . Kehidupan anak-anak ini seolah-olah pohon kaktus di padang pasir yang tandus, kekeringan dari titisan kasih sayang, namun dibasahi oleh arus air mata yang membasah pipi di hening malam yang sepi. 
Hanya pada-Nya tempat mengadu dan mohon perlindungan. Allahul mustaan.

['Pesan-pesan Rasulullah Menjelang Wafat' oleh Dr Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani]

April 12, 2015

Budaya Taqlid antara sebab kaum Muslimin berpaling dari alQuran & As Sunnah

Budaya 'taqlid' adalah salah satu sebab atau mungkin penyebab utama diantara sebab-sebab lainnya yang menyebabkan kaum muslimin berpaling dari alQur'an dan as-Sunnah kerana bertaqlid kepada syaikh yang diikuti. Allah Azza wa Jalla berfirman:

"Hanya ucapan orang-orang Mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) diantara mereka, mereka berkata, 'Kami mendengar, dan kami ta'at.' Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."  [QS. An-Nuur : 51] yang mana seharusnya ia langsung bersegera untuk menerima atas dalil dan peringatan yang ia terima tersebut. Kerana itu adalah ilmu dan jangan terus bertaqlid dengan merujuk kepada pendapat orang lain, kerana hal itu adalah perbuatan bodoh. 

Syaikh Al-Albani berkata; 'Hendaklah kalian benar-benar memantapkan diri (dengan belajar) untuk meraih derajat yang wajib kalian raih. Mungkin tidak mudah sampai ke derajat Mujtahid dan muhaqqiq (mengetahui yang salah dan benar) yang hanya bisa dicapai oleh orang-orang tertentu. Tetapi berusahalah untuk sampai derajat ittiba' mengikuti dan meneladani Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saja. Tentunya berdasarkan kemampuan masing-masing. Allahul mustaan.
(Berhujjah dengan hadith Ahad dalam masalah akidah & hukum, oleh Syaikh Al-Albani)

"Jadilah orang (berilmu) atau seorang pelajar. Janganlah menjadi seorang pengekor."

Ibnu Mas'ud berkata:
"Jadilah orang alim (berilmu) atau seorang pelajar. Janganlah engkau menjadi seorang pengekor." 
Syaikh Al-Albani berkata:
"Ketahuilah bahwa Rabb yang berhak kalian sembah hanya satu dan orang yang berhak kalian ikuti juga hanyalah seorang. Dengan demikian kalian telah mengamalkan makna kalimat syahadah, 'Tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya.'"
Jika kalian mengesakan Allah dalam beribadah hanya kepada-Nya, maka demikian juga kalian hendaklah hanya menjadikan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai panutan.
(Berhujjah dengan hadith Ahad dalam masalah akidah & hukum, oleh Syaikh Al-Albani)

April 11, 2015

Pendengaran, penglihatan dan hati akan diminta pertanggung jawabnya.

"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."   [QS. Qaaf: 18]

Para Malaikat mempunyai kedekatan dengan manusia seperti halnya syaitan juga mempunyai hal yang sama. Tidak ada sesuatu pun melainkan senantiasa dibawah pengawasan malaikat yang mencatatnya, tidak ada sepatah kata pun dan satu gerakan pun yang ditinggalkan. Dari itu perlu berhati-hati ketika berbicara dan hendak membuat sesuatu. Kelak di akhirat semua anggota badan manusia akan menjadi saksi atas perbuatannya didunia. Dimana; 

"Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."  [QS. An-Nuur :24].

Termasuk juga tulisan-tulisan yang terdapat di lelaman jejaring sosial. Ramai pengguna yang menyebarkan ajaran-ajaran yang tidak berasas, tidak ada dalil dan nas dari alQuran maupun hadith yang shahih. Amalan-amalan yang tidak berlandasan atas sunnah Nabawiyah. Mereka sekadar ikut-ikutan tanpa pengetahuan.  Allah Ta'ala telah memberi peringatan, 

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya."  [QS. Al-Israa' :36].

Air jika dicedok dari sumber asalnya ia adalah air yang jernih dan bersih, dibanding air yang berada ditakungan, yang sudah terkena pencemaran. Begitu juga dengan ilmu... Jika diambil dari sumber asalnya alQuran dan sunnah dengan pemahaman asy Salaful Ummah, maka kemungkinan besar ilmu itu tercemar dengan kekufuran, kekurafatan dan kebid'ahan ...
Allahul mustaan ..
Tafsir ayat dari Tafsir Ibnu Katsir.

April 9, 2015

Kekayaan, kedudukan bukan ukuran kejayaan.

Jika kejayaan di timbang dari banyaknya harta, di ukur dengan tingginya kedudukan ..orang yang terkaya dan berjaya adalah Qarun dan Fir'aun ...

Merealisasikan Tauhid Sebenarnya!

"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali dia bukan termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah." [QS. An-Nahl : 120]
Allah Subhanahu wa Ta'ala mensifati Ibrahim dengan sifat-sifat ini, yang merupakan puncak dalam merealisasikan Tauhid, bahwa dia adalah umat, yakni teladan dan imam pengajar kebaikan. Ibnu Qayyim berkata, 'hanif adalah orang yang menghadap kepada Allah, yang berpaling dari selainNya." 

Dalam Qurrah Ulyurr dikatakan, "Merealisasikan tauhid termasuk barang langka (rare) pada umat, tidak didapatkan kecuali pada diri orang-orang Mukmin yang murni yang dipilih dan disaring oleh Allah dari makhlukNya, sebagaimana Dia berfirman tentang Nabi Yusuf alaihissalam;
"Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih."  [QS. Yusuf : 24]

Nabi Ibrahim alaihissalam meninggalkan orang-orang musyrik dengan hati, lisan dan anggota badan, beliau mengingkari syirik kepada Allah dalam beribadah kepadaNya, beliau menghancurkan berhala-berhala dan bersabar atas apa yang menimpanya kerana Allah. Inilah realisasi tauhid sebenarnya, ia merupakan dasar dan pokok bagi Agama, sebagaimana Firman Allah;
"Ketika Rabbnya berfirman kepadanya, 'Tunduk patuh lah', Ibrahim menjawab, 'Aku tunduk patuh kepada Rabb semesta alam'." [QS. Al-Baqarah : 131]

Sementara Anda lihat kebanyakan orang mengucap, 'La Ilaha illallah', mengaku Islam, tetapi melakukan syirik kepada Allah dalam beribadah kepadaNya dengan berdoa kepada Sesuatu yang tidak dapat merugikan dan tidak pula bermanfaat, berupa orang-orang mati, orang-orang yang tidak hadir, para thaghut, jin dan lain-lain. Orang-orang ini mencintai mereka, loyal kepadanya, takut dan berharap kepadanya, dan mengingkari, memusuhi kelompok yang mengajak ibadah kepada Allah semata dan meninggalkan selainNya. 

Para pengikut thaghut itu menuduh kelompok yang mengajak kepada Tauhid yang benar, bahwa hal itu bid'ah dan kesesatan, memusuhi orang yang mengamalkan Tauhid, orang yang membenci syirik. Sebagian mereka tidak menganggap Tauhid sebagai ilmu. Mereka mengatakan, cukuplah seseorang sudah melakukan shalat, puasa, zakat, haji, mengucap shahadah sebagai orang Islam, mengapa repot repot pasal Tauhid, Ikut salaf, SUNNAH dan seterusnya. 

'Ingatlah ketika ia (Nabi Ibrahim) berkata kepada bapaknya,"Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolongmu sedikitpun."  [QS. Maryam : 42]

Allahul mustaan. Semoga Allah berkenan memberi pertolongan .
Sumber; Fathul Majid, bab Merealisasikan Tauhid. Hal 126-129.

April 8, 2015

Mengapa generasi muda jauh dari para ulama

Satu daripada propaganda musuh-musuh Islam ialah menjauhkan generasi muda daripada para ulama untuk membuat keraguan dalam agama dan muslihat untuk menyematkan permusuhan di antara kaum Muslimin, sebagaimana terjadi hari ini.

Sementara propaganda orang-orang munafik pula, menakut-nakuti kaum Muslimin daripada merujuk kepada ulama Salaf, dengan mengaitkan mereka dengan terorisme, bahwa mereka kelompok radikal.  

Walhal 'ulama kontemporer' yang mereka buat rujukan, adalah 'ulama' yang mendukung ideologi pemberontakan, demonstrasi. 
Mereka juga cuba memisahkan umat Islam dari para pendahulu mereka dan berhasil membuat ragu sebagian orang Islam yang memiliki wawasan yang dangkal terhadap sejarah umat yang mulia ini, yakni sejarah perjalanan hidup Salafush soleh, generasi Islam yang terbaik terdahulu. Mereka lah sebenarnya yang telah memecah belah persatuan kaum Muslimin, menanamkan benih kebencian didalam hati generasi akhir umat. Walhal;
"Orang-orang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Mujahirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah redha kepada mereka dan mereka pun redha kepada Allah..." [QS. At-Taubah:100]

Dari itu kita tidak sepatutnya mencaci, mencela mereka sebab mereka adalah para tokoh pembawa hidayah, bukan tokoh pembawa spanduk-spanduk Demonstrasi atau pemberontakan.  

Sebab itu semakin lama masa berlalu dan semakin jauh manusia dari warisan risalah Islam, ilmu pun semakin berkurang dan kebodohan semakin merajalela, sebagaimana telah dikabarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya, "Siapapun dari kalian yang masih hidup (setelah ku) akan melihat banyak perselisihan." Juga sabda beliau;

"Sungguh Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya secara langsung dari para hamba. Akan tetapi Dia mencabut ilmu dengan mematikan ulama. Hingga ketika tidak ada lagi seorang 'alim pun, manusia akan mengangkat orang-orang bodoh sebagai pemimpin. (Ketika) ditanya mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan."  
(Jami' Bayanil 'limi wa fadhlihi, Ibnu Abdil Barr, 1/180).

Sumber bacaan: Kitab Tauhid oleh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, Al-Wala' wal-Bara' oleh Syaikh Muhammad Said Al-Qahthani.

April 7, 2015

Yang membuat Rasullullah marah..

'Aisyah radiyallahuanha berkata;
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membalas suatu aniaya yang ditimpakan orang pada dirinya selama orang itu tidak menghina kehormatan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tapi bila sedikit saja kehormatan Allah dihina orang, maka beliau merupakan orang yang paling marah kerananya. Dan seandainya dimintakan kepadanya untuk memilih di antara dua perkara, pastilah beliau akan memilih yang paling mudah, selama perkara itu tidak menyangkut maksiat." 
(Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud no.4785)

Apa itu Thaghut?

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata;
"Thaghut ialah segala apa saja yang disikapi seseorang hamba yang melampaui batas padanya, baik dalam bentuk sesembahan, atau yang diikuti, atau yang ditaati." Thaghut setiap kaum adalah seseorang dimana mereka berhakim kepadanya selain Allah dan Rasul-Nya, atau mereka menyembahnya selain Allah, atau mengikutinya tanpa landasan ilmu dari Allah atau mereka mentaatinya dalam perkara dimana mereka tidak mengetahuinya bahwa ia merupakan keta'atan kepada Allah. Ini adalah Thaghut-thaghut dunia. 
Jika Anda merenungkan nya dan merenung keadaan-keadaan manusia dengannya, niscaya anda melihat kebanyakkan dari mereka telah berpaling dari beribadah kepada Allah Ta'ala kepada ibadah kepada  thaghut, dan dari mena'ati Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam kepada mentaai thaghut dan mengikutinya. Tidak mungkin seseorang dapat beriman kepada Allah sementara pada masa yang sama dia juga mentaati dan mengikuti thaghut. Allah berfirman;

"Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang pada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus." [QS. Al-Baqarah:256].

Di ayat yang lain Allah berfirman;
" Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), 'Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah thaghut itu. " [QS. An-Nahl: 36]

Umar bin al-Khaththab rahimahumullah berkata, 'Thaghut adalah syaitan."  Makna ucapan ini sangatlah kuat kerana ia mencakup semua keburukan yang dipegang oleh orang-orang jahiliyah dalam bentuk menyembah berhala, berhakim kepadanya dan meminta pertolongan kepadanya.  

Maka memuja-muja, menyanjung-nyanjung seseorang secara berlebih-lebihan dilarang, apalagi jika ia seorang kafir, kerana Allah tidak meridhai kekufuran untuk hamba-hambaNya. 
Kerana, "Untuk tiap-tiap umat di antara kamu telah Kami berikan aturan dan jalan yang terang."  [QS. Al-Ma'idah: 48].
Namun jika Anda lihat ramai manusia maseh lagi "menyembah Thaghut" itu tidak menghairankan kerana Allah Taala telah berfirman;

"Maka diantara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya." [QS. An-Nahl :36]

Semoga kita semua tergolong daripada mereka yang diberi petunjuk olehNya. Ameen.
Ref: Fathul Majid bab Syarah Kitab Tauhid, hal 34.

April 1, 2015

Mengapa Dosa Syirik Lebih Berat Berbanding Dosa-Dosa lain?

"Dosa-dosa *ini apabila diiringi dengan tauhid yang benar adalah lebih baik daripada tauhid yang rusak meskipun tidak melakukan dosa-dosa tersebut." 
(Ibnu Taimiyah salam Al-Istiqaamah I/466).

*Dosa-dosa yang di maksudkan ialah zina, minum khamr, mencuri, yakni selain dosa syirik. Dalil ucapan beliau adalah firman Allah Ta'ala:
"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa orang yang berbuat syirik dan Allah mengampuni dosa selainnya, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." [QS. An-Nisaa': 48 & 116]. 

Sungguh mencengangkan di saat ini ramai tokoh jemaah yang menguatkan bolehnya bertabarruk (mengambil berkah) dari kuburan, dan bertawasul dengan orang-orang shalih yang telah wafat. Apakah tindakan kriminalitas mereka lebih ringan berbanding orang-orang yang berzina, minum khamr dan mencuri?! Pelanggaran yang si pencuri lakukan tindak kejahatan terhadap hak hamba Allah, sedangkan perbuatan syirik, meniadakan Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah merupakan tindak kejahatan hak Khaliq lebih di utamakan daripada hak para makhluk.
Allahul Musta'an....
Dari: 'Fiqh Dakwah Para Nabi" Prof. Dr. Rabi' bin Hadi Al-Madkhali.