SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

March 31, 2017

Pesanan Penting!

Penting! Setiap insan harus memanfaatkan waktu luang untuk menuntut ilmu agama, sebelum datang fitnah sehingga dia tidak lagi memiliki waktu untuk menuntut ilmu agama.
@almonajjid -Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, pengasuh web IslamQA. Twit ulama.

March 28, 2017

Penyesalan orang kafir di akhirat

Saat ini ramai orang-orang muslim lebih mengutamakan menjaga perasaan hati kaum kafirin dan orang Munafik daripada kaum Muslimin. Walhal ...

"Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu ( di dunia) menjadi orang-orang Muslim."   [Qs. Al- Hijr: 2]

Tanda ilmu tak dapat memberi manfaat pada penuntutnya

Kepada para penuntut ilmu: Saat dirimu terlihat malas dalam melakukan ibadah fardhu, menjauh dari ibadah-ibadah sunnah dan meremehkan perkara-perkara yang syubhat, maka ketahuilah olehmu bahwa ilmu yang engkau tuntut tak memberikan manfaat kepada dirimu.
@DrMohamadYousri – Dr. Muhammad Yusri, ulama di Kairo, Mesir. TwitUlama

March 27, 2017

Fenomena Bulan Rajab

Menjelang ketibaan bulan Rajab, ramai orang sibuk menyebarkan fadhilat-fadhilat amalan dibulan Rajab melalui pesanan ringkas WA atau semisalnya.
*Sebenarnya tidak terdapat amalan khusus terkait bulan Rajab, baik bentuknya shalat, puasa, zakat, maupun umrah. Mayoritas ulama menjelaskan bahwa hadis yang menyebutkan amalan di bulan Rajab adalah hadis dhaif dan tertolak.
Ibnu Hajar mengatakan,
لم يرد في فضل شهر رجب ، ولا في صيامه ، ولا في صيام شيء منه معين ، ولا في قيام ليلة مخصوصة فيه حديث صحيح يصلح للحجة ، وقد سبقني إلى الجزم بذلك الإمام أبو إسماعيل الهروي الحافظ
 “Tidak terdapat riwayat yang sahih yang layak dijadikan dalil tentang keutamaan bulan Rajab, tidak pula riwayat yang shahih tentang puasa rajab, atau puasa di tanggal tertentu bulan Rajab, atau shalat tahajud di malam tertentu bulan rajab. Keterangan saya ini telah didahului oleh keterangan Imam Al-Hafidz Abu Ismail Al-Harawi.” (Tabyinul Ujub bi Ma Warada fi Fadli Rajab, hlm. 6)
Keterangan yang sama juga disampaikan oleh Imam Ibnu Rajab. Dalam karyanya yang mengupas tentang amalan sepanjang tahun, yang berjudul Lathaiful Ma’arif,  beliau menegaskan tidak ada shalat sunah khusus untuk bulan rajab,
لم يصح في شهر رجب صلاة مخصوصة تختص به و الأحاديث المروية في فضل صلاة الرغائب في أول ليلة جمعة من شهر رجب كذب و باطل لا تصح و هذه الصلاة بدعة عند جمهور العلماء
“Tidak terdapat dalil yang sahih tentang anjuran shalat tertentu di bulan Rajab. Adapun hadis yang menyebutkan keutamaan shalat Raghaib di malam Jumat pertama bulan Rajab adalah hadis dusta, batil, dan tidak sahih. Shalat Raghaib adalah bid’ah, menurut mayoritas ulama.” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 213)
Terkait masalah puasa di bulan Rajab, Imam Ibnu Rajab juga menegaskan,
لم يصح في فضل صوم رجب بخصوصه شيء عن النبي صلى الله عليه و سلم و لا عن أصحابه و لكن روي عن أبي قلابة قال : في الجنة قصر لصوام رجب قال البيهقي : أبو قلابة من كبار التابعين لا يقول مثله إلا عن بلاغ و إنما ورد في صيام الأشهر الحرم كلها
“Tidak ada satu pun hadis sahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang keutamaan puasa bulan Rajab secara khusus. Hanya terdapat riwayat dari Abu Qilabah, bahwa beliau mengatakan, ‘Di surga terdapat istana untuk orang yang rajin berpuasa di bulan Rajab.’ Namun, riwayat ini bukan hadis. Imam Al-Baihaqi mengomentari keterangan Abu Qilabah, ‘Abu Qilabah termasuk tabi’in senior. Beliau tidak menyampaikan riwayat itu, melainkan hanya kabar tanpa sanad.’ Riwayat yang ada adalah riwayat yang menyebutkan anjuran puasa di bulan haram seluruhnya” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 213)
Keterangan Ibnu Rajab yang menganjurkan adanya puasa di bulan haram, ditunjukkan dalam hadis dari Mujibah Al-Bahiliyah dari bapaknya atau pamannya, Al-Bahily. Sahabat Al-Bahily ini mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, setelah bertemu dan menyatakan masuk islam, beliau kemudian pulang kampungnya. Satu tahun kemudian, dia datang lagi menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Ya Rasulullah, apakah anda masih mengenal saya.” Tanya Kahmas,
“Siapa anda?” tanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Saya Al-Bahily, yang dulu pernah datang menemui anda setahun yang lalu.” Jawab sahabat
“Apa yang terjadi dengan anda, padahal dulu anda berbadan segar?” tanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Saya tidak pernah makan, kecuali malam hari, sejak saya berpisah dengan anda.” Jawab sahabat.
Menyadari semangat sahabat ini untuk berpuasa, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan,
لِمَ عَذَّبْتَ نَفْسَكَ، صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ، وَيَوْمًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
Mengapa engkau menyiksa dirimu. Puasalah di bulan sabar (ramadhan), dan puasa sehari setiap bulan.
Namun Al-Bahily selalu meminta tambahan puasa sunah,
“Puasalah sehari tiap bulan.” Orang ini mengatakan, “Saya masih kuat. Tambahkanlah!” “Dua hari setiap bulan.” Orang ini mengatakan, “Saya masih kuat. Tambahkanlah!” “Tiga hari setiap bulan.” Orang ini tetap meminta untuk ditambahi. Sampai akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan kalimat pungkasan,
صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتْرُكْ، صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتْرُكْ، صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتْرُكْ
“Berpuasalah di bulan haram, lalu jangan puasa (kecuali ramadhan)…, Berpuasalah di bulan haram, lalu jangan puasa…, Berpuasalah di bulan haram, lalu jangan puasa.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Al-Baihaqi dan yang lainnya. Hadis ini dinilai sahih oleh sebagian ulama dan dinilai dhaif oleh ulama lainnya).
Bulan haram artinya bulan yang mulia. Allah memuliakan bulan ini dengan larangan berperang. Bulan haram, ada empat: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Puasa di Bulan Haram

Hadis Mujibah Al-Bahiliyah menceritakan anjuan untuk berpuasa di semua bulan haram, sebagaimana yang ditegaskan Ibnu Rajab. Itupun anjuran puasa ini sebagai pilihan terakhir ketika seseorang hendak memperbanyak puasa sunah, sebagaimana yang disarankan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabat Al-Bahily. Karena itu, terlalu jauh ketika hadis ini dijadikan dalil anjuran puasa di bulan rajab secara khusus, sementara untuk bulan haram lainnya, kurang diperhatikan. Karena praktek yang dilakukan beberapa ulama, mereka berpuasa di seluruh bulan haram, tidak hanya bulan rajab. Sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu Rajab,
قد كان بعض السلف يصوم الأشهر الحرم كلها منهم ابن عمر و الحسن البصري و أبو اسحاق السبيعي و قال الثوري : الأشهر الحرم أحب إلي أن أصوم فيها
Beberapa ulama salaf melakukan puasa di semua bulan haram, di antaranya: Ibnu Umar, Hasan Al-Bashri, dan Abu Ishaq As-Subai’i. Imam Ats-Tsauri mengatakan, “Bulan-bulan haram, lebih aku cintai untuk dijadikan waktu berpuasa.” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 213).

Para Sahabat Melarang Mengkhususkan Rajab untuk Puasa

Kebiasaan mengkhususkan puasa di bulan rajab telah ada di zaman Umar radhiyallahu ‘anhu. Beberapa tabiin yang hidup di zaman Umar bahkan telah melakukannnya. Dengan demikian, kita bisa mengacu bagaimana sikap sahabat terhadap fenomena terkait kegiatan bulan rajab yang mereka jupai.
Berikut beberapa riwayat yang menyebutkan reaksi mereka terhadap puasa rajab. Riwayat ini kami ambil dari buku Lathaiful Ma’arif, satu buku khusus karya Ibnu Rajab, yang membahas tentang wadzifah (amalan sunah) sepanjang masa,
روي عن عمر رضي الله عنه : أنه كان يضرب أكف الرجال في صوم رجب حتى يضعوها في الطعام و يقول : ما رجب ؟ إن رجبا كان يعظمه أهل الجاهلية فلما كان الإسلام ترك
Diriwayatkan dari Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau memukul telapak tangan beberapa orang yang melakukan puasa rajab, sampai mereka meletakkan tangannya di makanan. Umar mengatakan, “Apa rajab? Sesungguhnnya rajab adalah bulan yang dulu diagungkan masyarakat jahiliyah. Setelah islam datang, ditinggalkan.”
Dalam riwayat yang lain,
كرِهَ أن يَكونَ صِيامُه سُنَّة
“Beliau benci ketika puasa rajab dijadikan sunah (kebiasaan).” (Lathaif Al-Ma’arif, 215).
Dalam riwayat yang lain, tentang sahabat Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu,
أنه رأى أهله قد اشتروا كيزانا للماء واستعدوا للصوم فقال : ما هذا ؟ فقالوا: رجب. فقال: أتريدون أن تشبهوه برمضان ؟ وكسر تلك الكيزان
Beliau melihat keluarganya telah membeli bejana untuk wadah air, yang mereka siapkan untuk puasa. Abu Bakrah bertanya: ‘Puasa apa ini?’ Mereka menjawab: ‘Puasa rajab’ Abu Bakrah menjawab, ‘Apakah kalian hendak menyamakan rajab dengan ramadhan?’ kemudian beliau memecah bejana-bejana itu. (Riwayat ini disebutkan oleh Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni 3/107, Ibn Rajab dalam Lathaif hlm. 215, Syaikhul Islam dalam Majmu’ Fatawa 25/291, dan Al-Hafidz ibn Hajar dalam Tabyi Al-Ujb hlm. 35)
Ibnu Rajab juga menyebutkan beberapa riwayat lain dari beberapa sahabat lainnya, seperti Ibnu Umar dan Ibnu Abbas, bahwa mereka membenci seseorang yang melakukan puasa rajab sebulan penuh.
Sikap mereka ini menunjukkan bahwa mereka memahami bulan rajab bukan bulan yang dianjurkan untuk dijadikan waktu berpuasa secara khusus. Karena kebiasaan itu sangat mungkin, tidak mereka alami di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kesimpulan:
Kesimpulan dari keterangan di atas,
  1. Tidak dijumpai dalil khusus yang menyebutkan keutamaan bulan rajab.
  2. Tidak dijumpai dalil yang menyebutkan keutamaan puasa rajab atau shalat sunah khusus di bulan rajab.
  3. Beberapa sahabat melarang orang mengkhususkan puasa khusus di bulan rajab atau melakukan puasa sebulan penuh selama bulan rajab.
  4. Dalil yang menyebutkan keutamaan khusus bagi orang yang melakukan puasa rajab adalah hadis dhaif, dan tidak bisa dijadikan dalil.
  5. Bagi orang yang rajin puasa, dibolehkan untuk memperbanyak puasa di bulan haram. Sebagaimana dinyatakan dalam hadis Al-Bahily. Hanya saja, hadis ini berlaku umum untuk semua puasa bulan haram, tidak hanya rajab.
Allahu a’lam
 Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah).
Artikel www.KonsultasiSyariah.com

March 20, 2017

Karunia Surga dunia

Jika Allah menuntun engkau untuk berteman dengan orang alim yang ahli ibadah, maka Allah telah mengaruniakan surga dunia kepadamu. Persahabatan dengannya adalah jalan ke syurga akhirat dengan izin Allah.

@Dr_fisal_holibi - Dr Faisal Hulabi, Dosen Ushul Fiqh Universitas Ahsa, Saudi Arabia. Twit ulama

March 18, 2017

Seperti musafir bawa bekal pasir...

“Amal tanpa ikhlas dan sesuai sunnah bagai musafir membawa bekal pasir, memberatkan namun tidak memberikan manfaat” -Ibnul Qayyim-
Profesor bidang Ilmu Sunnah di Universitas Al Imam, Riyadh. Twitulama 

Siapa dapat mengambil pelajaran?

Mengapa sa'at ini maseh ramai lagi manusia yang ragu akan kebenaran alQur'an, mempertikaikan hukum syari'at dengan mengatakan zaman sudah berubah, sudah tak relevan lagi. Sesungguhnya orang yang berakal lah saja yang dapat mengambil pelajaran..

"Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-mu itu benar sama dengan orang yang buta. Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran."  [Qs. Ar-Ra'd: 19]

March 16, 2017

Jangan Tertipu

📌 JANGAN TERTIPU 📌
Dengan usia mudamu, kerana kematian tidak tunggu tua..
Dengan badan sehatmu, kerana kematian tidak tunggu sakit..
Dengan banyak hartamu, ramai kawanmu, kerana itu semua akan ditinggalkan..

Tanda hidupnya jiwa

📚 Ibnu Al-Jauziy berkata;
"Orang yang hidup jiwanya tak akan pernah berdiri di tengah-tengah sesuatu yang akan menimbulkan fitnah baginya."

"Apakah ertinya kehidupan seseorang jika ia hanya bermalas-malas padahal teman sebayanya telah ber prestasi dalam berbagai cabang ilmu ( syari'i) sedangkan ia tetap saja jahil dari ilmu pengetahuan".
🔹Shadul Khathir🔹

March 14, 2017

Mengingat Masa Lalu Sebagai Pelajaran

📚 Ibnu Al-Jauziy berkata;
📌Kita hidup didunia laksana seorang murid berada di kelas untuk belajar apa saja, menulis atau sastra agar bisa memiliki masa depan yang baik. Ada yang otaknya sama sekali tumpul. Meskipun telah lama tinggal di kelas untuk belajar, namun setelah keluar tidak faham apa-apa. Itulah permisalan orang yang tidak mengerti keberadaannya di dunia ini dan tidak mencapai apa yang dimaksudkan dari kehadiran dirinya di tengah manusia.📌

"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku."  [Qs. Adz-Dzaariyaat: 56] pen**

🔹Shaidul Khathir🔹

Hati yang Hilang

"Ketika engkau melihat hati yang telah hilang darinya kecintaan pada Allah dan persiapan untuk berjumpa dengan-Nya, kemudian hati tersebut ditempati oleh kecintaan kepada makhluk dan kesenangan dengan kehidupan dunia, maka ketahuilah bahwasanya hati itu sendiri telah hilang."
@dralabdullatif
Dr. Abdul ‘Aziz alu Abdul Latif, dosen Jurusan Aqidah Universitas Al Imam, anggota lembaga editorial dan pusat penelitian dan studi Majalah al Bayan. www.alabdulltif.net

Apabila sahabat menjadi musuh!

Setiap persahabatan dan kecintaan di dunia akan berubah menjadi permusuhan pada hari kiamat kelak kecuali persahabatan orang-orang yang bertakwa.
Allah berfirman,
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa."
[Qs. Az-Zukhruf : 67]
@almonajjid - Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, pengasuh web IslamQA. Twitulama 

March 11, 2017

Tawadhu & Kemuliaan Imam Ahmad

Ali bin Abi Fazaarah bercerita:

“Dahulu ibuku menderita lumpuh selama 20 tahun, maka suatu hari beliau berkata, “Pergilah kepada Ahmad bin Hanbal dan mintalah agar beliau mendoakan agar aku sembuh!” Saya pun mendatangi beliau.
Ketika saya mengetuk pintu, beliau ternyata ada di gang rumahnya. Beliau bertanya, “Siapa ini?” Saya jawab, “Saya orang yang disuruh oleh ibunya yang lumpuh agar meminta doa kepada Anda.” Maka saya mendengar  jawaban beliau seperti perkataan orang yang marah dengan mengatakan, “Kami lebih butuh untuk engkau berdoa kepada Allah untuk kami.” Maka saya pun pergi. Tiba-tiba ada seorang wanita lanjut usia yang muncul seraya berkata, “Ketika engkau meninggalkan beliau, dia akan mendoakan untuk ibumu.”
Maka saya pun pulang ke rumah dan mengetuk pintu, ternyata ibu saya yang keluar membukakan pintu karena sudah bisa berjalan.”

(Siyar A’lamin Nubala’, terbitan Mu’asassah Ar-Risalah, 11/211-212)
|| http://bit.ly/ForumSalafy
Turut publikasi @MiftahDaarSaadah

Tanda Kebahagian & Kesengsaraan seorang Hamba

Asy-Syaikh Abdurrahman as-Sa'di rahimahullah berkata:

"Tanda kebahagiaan seseorang adalah dengan engkau melihatnya menginginkan kebaikan bagi seluruh kaum muslimin, semangat untuk menunjukkan hidayah kepada mereka, menasehati mereka, dan menutupi aib mereka, dengan mengharapkan wajah Allah dalam melakukan itu semua.

Sedangkan tanda kesengsaraannya adalah dengan engkau melihatnya berjalan di tengah-tengah manusia dengan menyebarkan ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), mencari-cari kesalahan mereka, dan melihat-lihat kekurangan mereka. Dan yang semacam ini merupakan kedudukan yang paling buruk di sisi Allah yang tidak lama lagi Allah akan membongkar aibnya."

Sumber || https://twitter.com/ssa_at/status/831895354526269440
Channel Telegram: https://bit.ly/MiftahDaarSaadah
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
مفتاح دار السعادة
Miftah Daaris Sa'adah

March 10, 2017

Perbandingan orang kafir dengan orang Mukmin.

"Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang Mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya. Maka Tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu?)"  [Qs. Huud: 24]

March 9, 2017

Orang-orang yang zhalim, di tangguh azabnya.

Walaupun saat ini orang-orang kafir dan orang munafik, mereka bergembira, menzalimi, memfitnah, menindas orang-orang Mukmin, melarang dakwah salaf ...namun...
"Sesungguhnya Allah memberi penangguhan kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak."  [Qs. Ibrahim: 42]

"Sesungguhnya Allah akan menangguhkan (azab) kepada orang zhalim hingga apabila Allah menindaknya, maka Ia tidak akan melepaskannya."  (Kitab ash-Shahihain)

Sampai bila mereka hendak membuat kerusakan?

Bersabar orang-orang yang tertindas, terzalimi, kerana Allah tidak akan membiarkan mereka terus membuat kerusakan...
"Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan. Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya)."  [Qs. Yunus: 82].

March 7, 2017

Puncak Kebodohan

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :

"Diantara kebodohan terbesar seseorang, adalah menukar kehidupan yang baik lagi kekal di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan dengan kelezatan sesaat yang akan sirna rasa nikmatnya (syahwatnya) namun kekal penderitaannya. "

Raudhathul muhibbiin: 6
https://telegram.me/washayasalaf

March 3, 2017

Orang yang Lembek prinsipnya tidak mampu menampakkan sikap yang jelas

Asy-Syaikh Muhammad Ramzan al-Hajiry hafizhahullah berkata:

"Kejelasan (dalam sikap dan manhaj) tidak akan mampu dilakukan oleh orang-orang yang lembek, kejelasan merupakan kendaraan yang sulit, dan kejelasan tidak akan mampu dilakukan kecuali oleh orang yang dijaga oleh Allah."

Penjelasan kitab Syarhus Sunnah, 17 Syawwal 1437

Sumber || https://twitter.com/munhajalsunna/status/756546586457636865
WhatsApp Salafy Indonesia

March 2, 2017

Mengapa mereka sukar bertaubat?

Ahlul bid'ah sukar hendak bertaubat....

"Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan."   [Qs. Yunus: 12]

Dunia lari Jika ia dicari

⚫️ Dunia itu lari dari orang yang mencarinya dan ia mencari orang yang lari darinya.⚫️

Sebab itu manusia tidak puas dengan kehidupan di dunia ini, terus mencari mengejar.. kesenangan, kenikmatannya.. Sehingga mereka melampaui batas, dilalaikan oleh dunianya dan lupa akan kehidupan akhirat yang hakiki... Allahul Mustaan..

March 1, 2017

Di mana engkau waktu itu?

🔻Di mana engkau waktu itu?🔻

Ketika muadzin berseru ..ash-shalaatu khairun minan nauum...(shalat itu kebih baik daripada tidur) ...di mana engkau wahai saudaraku?

Tahukah kamu ..ketika engkau keluar untuk mengerjakan salat Subuh dalam kegelapan sa'at orang-orang sedang tidur, maka balasan yang diberikan kepadamu adalah cahaya yang sempurna pada hari Kiamat, kerana engkau mentaati Rabbmu dan datang kepada Maulamu.

Ketahuilah bahwa menganggap ringan dari mengikuti shalat Subuh adalah satu sifat orang-orang munafik, dan tanda bagi orang-orang yang lalai lagi menyepelekan.

Dengarlah bersamaku sabda Nabi shalallahu alaihi wassalam; " Tiada salat yang lebih berat atas kaum munafik daripada shalat Subuh dan Isya'."  (Penggalan dari hadith riwayat al-Bukhari)

Saudaraku muslim, renungilah kemuliaan seruan ini.. Panggilan untuk shalat Subuh berjemaah, 

🔻Di mana engkau waktu itu?🔻

Di edit dari buku "Subuh dan apa yang di peroleh..." Oleh Abdul Hadi bin Hasan Wahbi.

Peringatan mereka yang Lupa akhirat!

"Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami dan merasa puas dengan kehidupan di dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah Neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan."  [Qs. Yunus: 7-8]
(Lihat tafsir ibn Katsir)