SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

August 31, 2015

Pengikut Iblis

Setiap orang yang mengikuti prasangka dan hawa nafsu lalu meninggalkan meniti jalan petunjuk dan agama yang benar, maka hakikatnya dia menjadi pengikut iblis.
Dia telah mengambil bagian firman Allah ta'ala
لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنكَ وَمِمَّن تَبِعَكَ مِنْهُمْ أَجْمَعِينَ
Artinya : “Sesungguhnya aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.” (Shaad : 85)
-Ibnu Taimyyah-
@aboali1406 - Dr Abdullah al Ju'aitsin Dosen ilmu hadits di Universitas Ibnu Su'ud, da'I di kementrian agama Saudi Arabia. 3/6/2015. Twit Ulama.

August 30, 2015

Kisah tidurnya Syaikh Al-Albani..

Abdul Lateef, anak kepada Syaikh al-Albani rahimahullah menyebutkan bahwa bapanya;
"...pernah berkata dalam tidurnya, "Ambilkanku kitab bertajuk 'Al-Ilal. Ambikkanku kitab ini dan itu.. Ambikkan kitab berjudul 'Al-Jarh wat-Ta'deel. Dan pernah sedang ia tidur, dia berkata sambil mengerakkan tangannya seperti orang yang sedang menulis," Bawakanku kitab Sunan Abu Daud dan masalah itu akan terurai." 
Suatu ketika dia berkata kepada saya, manakala dia sedang tidur, "Bawa jilid pertama buku Al-Targheeb dan Tarheeb'. Lalu aku pun membawanya. Kemudian beliau berkata, "Buka," dan aku pun lakukan. Beliau berkata, "Lihatlah satu, dua, tiga hadith' adakah ini lebih kurang sama panjangnya? Lalu aku menjawab, "Tidak, ada satu antara tiga hadith yang panjang." Dia pun bertanya, "Siapa yang meriwayatkan kannya?" Aku menjawab, 'Fulan." Lalu beliau berkata, "Cukuplah, kembalikan buku itu." 
 MasyaAllah ...Semua ini terjadi sedang beliau tidur!" 
Sesungguhnya jiwanya tidak tidur ..
Sumber:

Orang-orang munafik itu kotor..

Sesungguhnya orang-orang Munafik itu kotor lagi najis dalam batin dan keyakinan mereka, dan tempat kembali mereka adalah Neraka Jahanam. 

"Kelak mereka (orang-orang munafik) akan bersumpah kepadamu dengan nama Allah, apabila kamu kembali kepada mereka, supaya kamu berpaling dari mereka. Maka berpalinglah dari mereka; kerana sesungguhnya mereka itu adalah najis, dan tempat mereka adalah Jahannam; sebagai balasan atas apa yang telah  mereka kerjakan. "   [QS. At-Taubah : 95]
~Tafsir Ibnu Katsir; 9:95~

August 28, 2015

Mereka yang tidak diberikan hidayah...

Imam Ath-Thahawi rahimahullah mengatakan Allah Ta'ala menetapkan hidayah sebagai suatu karunia dari-Nya, dan memuliakan seseorang yang menginginkan kebaikan dan hidayah, sehingga Allah memudahkannya kepada kebaikan dan memudahkan baginya mengerjekan kebaikan. Ini adalah untuk kemaslahatan baginya, bukan kemaslahatan bagi Allah Azza wa Jalla.

Sedangkan menyesatkan orang-orang yang sesat adalah merupakan sebuah keadilan daripadaNya, sebagai balasan bagi mereka kerana keberpalingan dan ketidak inginan mereka kepada kebaikan dan keta'atan Allah. Allah tidak sedikit pun menzalimi mereka. Itulah sebabnya kita dapatkan didalam ayat,
"Dan Allah tidak memberikan hidayah kepada orang-orang yang zhalim."  [Al-Baqarah: 258]

"Dan Allah tidak memberikan hidayah kepada orang-orang yang kafir."  [Al-Baqarah: 264]

"Dan Allah tidak memberikan hidayah kepada orang-orang yang fasik."  [Al-Ma'idah: 108]

Allah menjadikan kezaliman, Kekufuran dan kefasikan sebagai sebab-sebab tidak diberikanNya hidayah, dan semua itu adalah merupakan perbuatan hamba-hamba yang Allah balas atasnya untuk mereka, sebagai suatu keadilan dari Allah, bukan suatu kezaliman. 

"Dan Allah tidak menzalimi (menganiaya) mereka, akan tetapi merekalah yang selalu menzalimi diri mereka sendiri."  [An-Nahl:33].
Allahul mustaan 
~Penjelasan Matan al-Aqidah Ath-Thahawiyah~ Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan.

August 27, 2015

Mempertahankan kesucian Islam

Para ulama sentiasa mempertahankan kesucian agama Islam daripada musuh-musuh agama dan menjelaskan serta membantah segala kebatilan, kesesatan dan syubhat dari golongan-golongan tersebut demi untuk mengekalkan kemurnian Islam. Oleh itu, dalam perjuangan menegakkan kalimah Allah dipersada bumi ini, mereka menghadapi tiga Golongan musuh Allah yang utama iaitu:-
1.  Ahli bid'ah dengan pelbagai aliran yang semuanya berpusat pada lapan golongan besar:- 1)Ar-Rafidhah. 2) Khawarij. 3) Mu'tazilah. 4) Jahmiyah. 5) Qadariyah. 6) Murjiah 7) Jabariyah. 8) Wihdatul Wujud dan Hululiyun (dan Shuhud).

2. Golongan para pemikir yang berpaksikan kepada agama para ahli falsafah yang dijadikan sebagai pola pemahaman asasi terhadap syariat Islam. Mereka itu tidak lebih daripada kaum yang mengkeramatkan akal diatas kekeramatan agama. Dengan prinsip pemikiran sedemikian, mereka merosakkan dan meruntuhkan agama Islam.

3. Orang-orang jahil yang bertaklid kepada pemimpin-pemimpin dan nenek moyang mereka. Mereka menganggap bahwa agama ini ialah yang datang daripada para pemimpinnya dan warisan nenek-moyangnya. Maka bilamana didapati keterangan didalam al-Qur'an dan al-Hadith yang bercanggah daripada apa yang mereka telah dapati daripada pemimpin tersebut dan daripadaisan nenek-moyang mereka, maka dengan serta merta mereka menolak keterangan agama itu. 
Mereka inilah perosak agama disebabkan kejahilannya dan kejumudan hatinya. ~al-Tasfiyah Wa al-Tarbiyah~ oleh Ali bin Hasan bin Ali, pg.26-28.
Sumber: Membela Sunnah Nabawiyah; oleh Abdul Wahab bin Bustami

August 26, 2015

Jadikan alQur'an dan Sunnah hakim terhadap akal dan fikiran..

Sesungguhnya wajib menjadikan al-Quran dan Sunnah sebagai hakim terhadap akal dan fikiran. "Sesungguhnya laki-laki yang paling dimurkai Allah adalah yang sengit dalam perselisihan (berdebat)." (HR. Al-Bukhari no.2467, Muslim no.2668).
Kerana Sesungguhnya tidak ada orang yang selamat dalam agamanya, kecuali orang yang menyerahkan sepenuhnya kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya. Yakni menerima semua yang datang dari Allah dan dari Rasul-Nya dan beriman terhadap apa yang datang tersebut, tanpa dicampuri dengan menyelewengkan dan mentakwilkannya.

Imam asy-Syafi'i rahimahullah berkata, "Aku beriman kepada Allah dan kepada apa yang ada didalam Kitab Allah berdasarkan makna yang dikehendaki Allah Azza wa Jalla, dan aku beriman kepada Rasulullah dan kepada apa yang datang darinya berdasarkan makna yang dikehendaki Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam." Maksudnya bukan berdasarkan hawa nafsu, penyelewengan makna dan pandangan-pandangan manusia. ~Thabaqat asy-Syaf'i oleh as-Subki:(8/96)~
Dari itu dalam urusan agama, apa yang tidak jelas bagi seseorang dan tidak ia ketahui maknanya atau tidak ia ketahui hakikat sesungguhnya, maka hendaklah ia kembalikan kepada Yang Maha Mengetahui. Apalagi jika dalam masa'alah tersebut tidak ada ilmunya bagi para ulama, maka wajib diserahkan sepenuhnya kepada Allah Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi.
Itulah sebabnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam apabila bertanya kepada para sahabat tentang sebagian masalah yang tidak mereka ketahui, mereka menjawab;

"Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui."

Dan semoga shalawat dan salam senantiasa di limpahkan Allah atas Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, keluarga dan para Sahabat beliau...
~Al-Aqidah Ath-Thahawiyah, Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, dijelaskan oleh Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan~

August 24, 2015

Apa yang menghalangi seseorang dari mengikuti dalil.

Yang menghalangi seseorang untuk mengikuti dalil dan mengikuti kebenaran ialah sikap "Fanatisme" iaitu fanatik atau ta'sub. Allah Ta'ala berfirman;
"Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah', mereka menjawab, '(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami.'"  [QS. Al-Baqarah : 170]

Syaikh Fauzan berkata, begitu lah sikap orang-orang yang fanatik hari ini. Sebagian penganut aliran Sufi dan quburiyyin jika diajak mengikuti Kitabullah dan Sunnah Rasul, serta membuang perbuatan mereka yang menyelisihi keduanya, mereka berdaleh dengan aliran mereka, syaikh mereka dan nenek moyang mereka. 
~Kitab Tauhid~ Ummul Qura, oleh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan.

August 22, 2015

Dakwah para Rasul dengan tauhid, menghapuskan kesyirikan, tapi...

Tugas utama para nabi-nabi dan tujuan akhir dari dakwah mereka ialah menyeru manusia untuk bertauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala serta mewaspadai kesyirikan dan perbuatan-perbuatan maksiat,
"Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, 'Bahwa tidak ada ilah (tuhan yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.'"  [QS. Al-Anbiyaa' : 25]

Dan menyampaikan berita gembira kepada orang-orang yang beriman dan memberikan peringatan kepada orang-orang kafir lagi durhaka;
"Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah Rasul-rasul itu diutus. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana."  [QS. An-Nisaa': 165].

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memulai dakwah beliau dengan tauhid, demikian juga yang dilakukan oleh semua Rasul. Antara contoh yang banyak misalnya wasiat beliau kepada Sahabat Mu'az ketika beliau mengutusnya kenegeri Yaman:
"Sungguh engkau akan mendatangi sebuah kaum dari Ahli Kitab. Maka jadikanlah seruan Awal yang engkau sampaikan kepada mereka adalah persaksian bahwasanya tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak di ibadahi dengan benar kecuali Allah...."sehingga akhir hadith...

Sesungguhnya, wahana yang paling Agung dan paling berhasil untuk menggapai keredha'an Allah Subhanahu wa Ta'ala hanyalah langkah mengikuti Manhaj para Nabi dalam dakwah mereka, mengikuti langkah mereka dalam menyapu bersih permukaan bumi dari kotoran kesyirikan dan tindakan pengrusakan. Wahana yang paling kuat adalah keimanan dengan sejumlah rukunnya, yang telah diketahui dan menyerahkan diri kepada Islam dengan sejumlah rukunnya yang telah diketahui pula.

Jika kita lungsuri sejarah Nabi Musa, setelah Allah Ta'ala menenggelamkan Fir'aun beserta bala tenteranya, inilah peluang Nabi Musa kembali ke Mesir, kerana kesempatannya telah terbuka lebar. Dan tidaklah tersisa lagi di negeri Mesir kecuali para wanita, kanak-kanak kecil dan para pembantu. Lantas mengapa Nabi Musa tidak manfaatkan kesempatan yang agung tersebut, kemudian mendirikan daulah Ilahiyyah di Mesir? Beliau malah menetap di gurun Sinai tanpa adanya negara, kekuasaan dan tidak pula pemerintahan ilahiyyah.

Dari itu dakwah para rasul-rasul bukan lah dengan cara pemberontakan, Revolusi, membangun satu pemerintahan baru...
Dakwah para rasul-rasul adalah dengan tauhid, menghapuskan kesyirikan... Namun hari ini sangat disayangkan ramai para dai', penceramah tidak melalui manhaj Nabi-nabi terdahulu. Sementara kesyirikan, penyembah kuburan, berleluasa, kemurtadan perkara biasa, pelaku kekejian dianggap 'normal'... Allahul mustaan.
Sumber bacaan: "Fiqih Dakwah Para Nabi" Prof.Dr.Rabi' bin Hadi Al-Madhkhali, pengantar Dr. Shalih bin Fauzan.

Air Mata Nabi

Sa'at ini dakwah menegakkan Sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam sedang menghadapi ancaman, tentangan hebat dari berbagai pihak. Para asatizah yang ingin mengajarkan agama Islam sebagaimana yang telah di praktikkan oleh para Salaful Ummah tidak mendapat ruang dimasjid-masjid apa lagi mengamalkan sunnah-sunnah beliau diatas mimbar. 

Masyarakat sedang ditimpa goncangan besar, gempa yang amat dahshat sehingga sesuatu tidak lagi pada tempatnya. Manusia telah begitu rendah kemanusiaannya hingga bersujud pada kaki-kaki syaikh, meminta-minta pada mayit yang tidak memiliki kuasa memberi manfaat dan mudarat atas diri mereka. Pola pikir manusia sudah benar-benar bobrok, sehingga yang ma'ruf di anggap mungkar, yang mungkar di anggap ma'ruf. Sunnah di anggap bid'ah dan bid'ah di anggap Sunnah. Mereka yang tegar diatas (manhaj Salaf) dikatakan radikal, sementara orang-orang yang mengikuti hawa nafsu (akalnya) dikatakan Muslim pratikal. 

Islam kembali asing. Dalam perjuangan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di jalan Allah, beliau telah mengalami berbagai bentuk penderitaan dan siksaan yang lebih amat berat lagi.
Beliau bersabda; 
"Aku telah disakiti (sedemikian rupa) di jalan Allah dan tiara seorang pun yang pernah disakiti sepertiku. Aku ditaku-takuti di jalan Allah (sedemikian rupa) dan tiara seorang pun yang pernah ditakut-takuti sepertiku.  Aku pernah melalui tiga puluh hari dan malam bersama Bilal tanpa sesuatu yang bisa di makan hewan kecuali sesuatu bundilan kecil) yang dibawa Bilal dibawah ketiaknya." 
(Dilansir oleh Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah. At-Tirmidzi berkomentar bahwa ini adalah hadis hasan shahih)
~Air Mata Nabi~ Abu Abdurrahman Al-Mishri.

August 21, 2015

Cari kebenaran bukan pembenaran.

"Cari lah kebenaran (dari sumber yang benar) bukan mencari pembenaran atas apa yang dianggap benar."

Berapa ramai manusia yang tahu kebenaran, namun tidak mahu menerima kebenaran, mencari-cari alasan untuk menyanggah dan menolak kebenaran demi mempertahankan pendapatnya. Yang penting bukan kebenaran, tapi pembenaran atas apa yang mereka anggap benar. Ada yang merasa hebat, kerana merasakan ia lebih ber intelektual, sehingga meremehkan alQuran dan Sunnah. Jika di ketengahkan nas atau dalil yang jelas atas kesalahannya, mereka menepis dengan sombong, angguh dan memutarbalik fakta..Allahul mustaan ..

Ciri ciri iblis.

Iblis adalah dari golongan jin, bercirikan perilaku Malaikat dan menyerupai mereka dalam beribadah dan dalam melakukan kewajiban. Kerana itu, iblis termasuk dalam apa yang diserukan kepada Malaikat dan ia bermaksiat kerana menyalahi urusan itu. ~Lihat Tafsir Ibnu Katsir;18:15~

Iblis adalah makhluk pertama yang membangkang. Ia enggan sujud pada Adam alaihissalam. Allah Azza wa Jalla berfirman; 
"Dan ingatlah ketika Kami berkata kepada Malaikat: 'Sujudlah kamu kepada Adam," maka mereka sujud, kecuali iblis, ia membangkang."  [QS. Thaahaa: 116].
"Lalu seluruh Malaikat itu sujud semuanya. Kecuali iblis.." [QS. Shaad: 73-74]
"Ia enggan ikut bersama-sama (Malaikat) yang sujud itu." [QS. Al-Hijr : 31]

Walaupun iblis tahu dan kenal Allah namun ia mengingkari dan melawan perintahNya, ia disebut 'kafir'. Ia sombong dan menganggap dirinya hebat. 
"Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir."  [QS. Al-Baqarah :34]
"...dia menyombongkan diri dan dia termasuk orang-orang yang kafir." [QS. Shaad:74]

Dengan kesombongan yang keras, 
"Berkata iblis: 'Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk." [QS. Al-Hijr : 33]
Ia juga makhluk pertama yang menggunakan Qiyas yang salah, apabila 'Allah berfirman:
"Hai iblis, apakah yang menghalangimu sujud kepada apa yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombong diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?" Iblis berkata: "Aku lebih baik darinya, kerana Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah."  [QS. Shaad: 75-76].

August 20, 2015

Syaitan juga belajar dari manusia

Syaitan berkata; "Terkadang aku bertemu manusia dan aku ajarkan sesuatu kepada mereka, dan terkadang aku bertemu manusia dan aku belajar dari mereka." 
~Talbis Iblis~ Ibnu Al Jauziy

Hujan turun menghidupkan bumi, ayat-ayat AlQuran turun menghidupkan hati..

Jika hujan turun menghidupkan bumi, maka ayat-ayat alQur'an turun menghidupkan hati. Kerana itu hati Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam senantiasa menyambut turunnya ayat-ayat Allah Azza wa Jalla sepanjang hari-hari dakwahnya.

August 19, 2015

Bagaimana syaitan menipu orang dengan niat baik.

Orang-orang yang dijadikan syaitan memandang baik perbuatan-perbuatan buruk mereka, berupa maksiat kepada Allah, kufur kepada-Nya, dan menyembah tuhan serta berhala selain-Nya, ia mengira keburukannya itu sebagai perbuatan kebaikan, dan kejelekannya nampak baik, kerana syaitan telah menipu daya mereka. 
"Maka apakah orang yang dijadikan (Syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk, (sama dengan yang tidak ditipu oleh syaitan)? Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa kerana kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."   [QS. Faathir : 8]
~Lihat Tafsif Ibnu Katsir~
Sesungguhnya hari ini banyak kemungkaran dan kemaksiatan, apalagi kebid'ahan berleluasa. Ini adalah kerana pelakunya tidak menganggap itu perkara mungkar dan dari segi amalan, tidak menganggapnya suatu perkara bid'ah, sebab syaitan telah mengelaburi mata hati mereka dengan memandang baik perbuatan-perbuatan itu. 
Sebab itu kita sering dengar mereka berkata, "Apa salahnya? Inikan baik!" 
Allahul Musta'an..

August 18, 2015

Pengikut Kebatilan akan menolak jalan kebenaran..

Orang-orang yang menyombongkan diri, tidak mahu taat kepada syar'iat dan hukum-hukum Allah, tanpa alasan yang dibenarkan, mereka akan menolak jalan kebenaran, walaupun jalan kebenaran itu nampak jelas bagi mereka. Sebaliknya ketika ada jalan kesesatan, mereka segera menempuhnya;
"Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya." [QS. Al A'raaf: 146]
Sebab perjalanan mereka menuju keadaan seperti itu; 
"....adalah kerana mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya."  (Al A'Raaf :146)

Lebih sesat dari binatang ternak..

Orang yang taat kepada Allah maka ia lebih mulia dari seorang malaikat yang taat, seperti dalam tempat kembalinya kelak. Dan barangsiapa yang kufur kepada-Nya, maka binatang adalah lebih sempurna daripada dirinya. 
Oleh kerana itu Allah Azza wa Jal berfirman;
"Mereka itu adalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi, mereka itulah orang-orang yang lalai."  [QS. Al A'Raaf: 179]
~Lihat Tafsir Ibnu Katsir~

Amalan yang menjadi debu..

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman;
"Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan."   [QS. Al Furqaan: 23]

Ibnu Qayyim rahimahullah dalam menafsirkan ayat ini berkata, apabila amalan-amalan duniawi yang dikerjakan tidak sesuai dengan Sunnah Rasul-Nya, atau melalui jalan yang mereka tempuh sendiri dan tidak ditujukan untuk mencapai redha Allah, maka Allah akan menjadikan seluruh amalan mereka itu bagaikan debu yang beterbangan, dan tidak mendatangkan manfaat sama sekali bagi yang mengerjakannya. 
Itulah kerugian yang paling besar bagi manusia pada hari Kiamat kelak. Segala usahanya diperlihatkan dalam keadaan sia-sia, tidak berguna baginya sama sekali. Sementara hal itu sangat dibutuhkan oleh orang yang mengerjakannya ~ pada waktu tersebut. Dan bahagia lah orang yang mendapatkan manfaat dari usaha mereka sewaktu di dunia.
Ibnu Qayyim selanjutnya mengatakan setiap amal akan menjadi batal (binasa), kecuali ditujukan untuk-Nya melalui jalan yang sesuai dengan Sunnah Nabi-Nya. Amal-amal akan hilang nilainya apabila ditujukan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala.. 
Dari 'Sisi Pandang Ibnu Qayyim Al-Jauziyah' Judul asli 'Risalah Tabukiyyah.'

August 14, 2015

"Sesungguhnya ciri Ahli Bid'ah adalah tidak mengikuti generasi Salaf."

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan, "Sesungguhnya ciri Ahli Bid'ah adalah tidak mengikuti generasi Salaf."  ~Majmuu'ul Fataawaa (IV/155)~

Siapakah generasi Salaf?
Mereka adalah generasi pertama dari ummat ini dari kalangan para Sahabat dan para Tabi'in yang mengikuti mereka dengan baik. Termasuk pula para imam terkemuka yang mendapat petunjuk. Imam generasi Salaf tiada lain ialah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Beliau pernah berkata kepada putrinya Fatimah yang sedang sakit,
"Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah! Kerana sesungguhnya sebaik-baik Salaf untuk dirimu adalah aku." ~ Shahih: HR. Muslim (no.2450)~
Petikan dari buku "Tegar di atas Sunnah Ibarat Menggenggam Bara Api." Kompilasi para ulama

Sebab itu Ahli Bid'ah sangat membenci Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, kerana beliau banyak Membongkar penyelewengan yang bertolak belakang dengan ajaran sunnah sebenarnya. Walaupun kita lihat hari ini ramai orang mengaku ikut Al Jamaah, ikut Sunnah, walhal amalan-amalan seperti maulid Nabi, perayaan sambutan doa awal/akhir tahun, yasinan, dan lain-lain lagi jauh dari Sunnah Nabi-Nya. ...' Allahul mustaan..

August 11, 2015

Perhiasan hidup orang-orang shalih dahulu

Dr. Sa'id bin Wahf Al-Qahthani berkata:
'Dahulu kala, shalat malam menjadi kegemaran dan kebiasaan orang-orang shalih sa'at itu. Malam yang hening dan tenang menjadi momen berharga untuk bermunajat kepada-Nya. Orang-orang shalih zaman dahulu menjadikan tahajud sebagai perhiasan hidup yang tidak pernah redup, yang indah yang tidak pernah menyisakan rasa lelah. Bagi mereka, sungguh tak berarti hidup ini bila malam berlalu tanpa bersujud dan bermunajat kepada Allah Ta'ala.

Namun kini keadaan begitu berubah. Kaum muslimin merasakan tahajud sebagai sesuatu yang sangat berat untuk ditunaikan. Shalat malam merupakan ibadah yang paling sulit untuk ditekuni. Raga ini begitu berat untuk diajak bangun dikeheningan malam, untuk bersujud kepada-Nya. Bahkan shalat malam menjadi ibadah yang diremehkan oleh umat Islam. Padahal dalam shalat malam terkandung keutamaan dan keistimewaan yang sangat agung.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam sebuah hadith hasan, 

"Sesungguhnya di surga terdapat kamar yang bagian luarnya terlihat dari dalam, dan bagian dalamnya terlihat dari luar. Allah menyiapkan kamar-kamar ini untuk orang yang gemar memberi makan, lemah lembut dalam bertutur kata, melanjutkan puasa (puasa sunnah) dan shalat di malam hari sa'at manusia tidur."
(HR. Ahmad;V/343; Ibnu Hibban; al-Mawarid, 641: Tirmidzi dari Ali dan lain lagi. Di hasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam shahih hasan Tirmdizi.)
Kutipan dari: "Shalat Malam Yang Selalu diremehkan" oleh Dr. Sa'id bin Wahf Al-Qahthani.

August 8, 2015

Kisah Taubatnya Abu Lubabah

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu (mengetahui)."   [QS. Al Anfaal: 27]

Sesungguhnya Allah melarang orang-orang yang beriman mengkhianati Allah, Rasul-Nya, dan amanah yang diamanatkan kepada mereka. Ibnu Abbas radiyallahanhu berkata berkenaan ayat "Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul-Nya," dengan meninggalkan Sunnahnya dan melakukan kemaksiatan kepadanya.

Ada terdapat beberapa riwayat tentang turunnya ayat ini. Dikatakan oleh 'Abdurrazzaq bin Abu Qatadah dan az-Zuhri dalam tafsir Ath-Thabari dan Ibnu Katsir: "Ayat ini tentang Abu Lubabah, **saat diutus Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, mereka meminta pendapat darinya dalam hal ini, lalu ia memberi isyarat dengan tangan ke lehernya, maksudnya, hal ini adalah penyembelihan. Kemudian dia sadar telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan bersumpah tidak akan makan dan minum selama 7 hari, sehingga mati. Ia pun mengikatkan dirinya pada sebuah tiang Masjid Madinah, hingga ia pingsan. Allah lalu menerima taubatnya, mereka katakan kepadanya, 'Wahai Abu Lubabah taubatmu telah diterima.' Namun ia enggan melepaskan diri sehingga Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang melepaskannya. Nabi pun datang dan melepaskannya dan dia berikrar menginfakkan semua hartanya, yang mana beliau berkata "cukuplah 1/3 engkau sedekah kan dengan harta itu."

Beginilah sikap para sahabat dalam mengemban perintah Rasul-Nya. 
Bagaimana kita?
** Ibnu Abu Hatim dalam tafsirnya (5/1684)

August 7, 2015

Seburuk-buruk makhluk disisi Allah.

Allah Azza wa Jall berfirman yang ertinya;
'Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) yang berkata: "Kami mendengarkan," padahal mereka tidak mendengarkan." Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak (tuli) dan bisu yang tidak mengerti apapun.'"

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikatakan mereka yang 'tuli' mendengarkan kebenaran, maka merekalah seburuk-buruk makhluk, sebab seluruh yang melata selain mereka, ta'at kepada Allah sesuai dengan fungsi yang ia diciptakan untuknya, sementara itu mereka (orang-orang munafik) diperintahkan untuk beribadah lalu mereka kufur. 

Beginilah Fenomena hari ini, sebagaimana ungkapan seorang ulama:-

"Mengapa jika engkau menasihati seseorang dalam suatu urusan dunia, atau engkau tunjukkan  sesuatu yang dapat menguntungkannya, ia gembira dan berterima kasih padamu? Namun jika engkau nasihati dia dalam perkara agama, ia marah bahkan bisa jadi membencimu!" #kenyataan_memilukan
@Drsuhaim - Dr. Muhammad as Suhaim, Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas King Saud, Riyadh. 23/12/2014. Twit ulama.

August 6, 2015

Tujuh orang yang pertama kali menampakkan keislaman mereka

Dari Abdullah bin Mas'ud radiyallahuanhu, ia berkata; "Ada 7 orang yang pertama kali menampakkan keislaman mereka, iaitu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, Abu Bakar, 'Ammar, ibunya (Summayyah,) Shuhaib, Bilal dan Miqdad." 
Adapun Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Allah melindunginya dengan (perantara) pamannya Abu Thalib. Sedangkan Abu Bakar Allah melindunginya dengan perantara kaumnya. 
Adapun selain mereka, semuanya disiksa oleh orang-orang musyrik. Tidak ada diantara mereka melainkan orang-orang musyrik memperlakukan mereka sekehendaknya.
Namun mereka semua berpegang teguh dengan aqidah tauhid, mengesakan Allah Ta'ala semata-mata.
Beginilah keadaan Islam sa'at ini, mereka yang berpegang teguh dengan aqidah tauhid di 'perangi' dengan bermacam cara... Allahul Musta'an.
~dipetik dari Fiqih Dakwah Para Nabi oleh Prof Dr. Rabi' bin Hadi Al-Madkhali~

Orang pertama mati syahid dalam Islam.

Dari Mujahid ia berkata, "Orang yang pertama mati syahid dalam Islam adalah Sumayyah, ibunda 'Ammar. Abu Jahal telah menusuknya dengan hujung to bak dari arah kemaluannya." 
Ibnu Sa'd berkata, "Ia adalah Shahabiyyah yang pertama-tama masuk Islam di Makkah. Ia termasuk salah seorang yang mendapatkan siksaan kerana menyembah Allah agar ia berbelok (murtad) dari agamanya. Namun ia tetap dalam kesabaran, hingga suatu hari lewat lah Abu Jahal kemudian menusuknya dengan hujung tombak dari arah kemaluannya dan ia pun wafat."
(Ath-Thabaqaat VIi/264-265, karya Ibnu Sa'd)
~dipetik dari Fiqih Dakwah Para Nabi oleh Prof Dr. Rabi' bin Hadi Al-Madkhali~

August 3, 2015

Nilai kebenaran sesuatu pendapat.


Pendapat seseorang tidak dapat dikatakan benar jika ia tidak sesuai dengan syariat yang dibawa oleh Nabi-Nya. Apakah ia merasa lebih benar dari Yang Maha Benar? 

August 2, 2015

Bilamana asSunnah ditukarkan namanya

Musuh-musuh as-Sunnah, bersungguh-sungguh mencari kesalahan nya, sehingga bila tidak bisa menemukannya mereka memberi nama yang lain.. Wahabi... 
Allahul Musta'an.. 

August 1, 2015

Sunnah penyelamat dunia akhirat

Sunnah akan menyelamatkan siapa yang berpegang teguh dengannya dari penyimpangan dan kesesatan. Siapa yang meninggalkan sunnah, Allah akan meninggalkannya bersama syaithan, syahwat, dan hawa nafsunya.
@aboomar1970 Syaikh ‘Awwad Furaijan, Imam dan khatib di Kuwait, penceramah masalah pendidikan Islam. Twit ulama.

Inilah yang diinginkan oleh musuh-musuh Islam!

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang ertinya;
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu orang fasik membawa sesuatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu..."
[ Al-Hujuraat: 6].
Ayat ini mengajar kita agar berhati-hati dalam menerima berita dari orang-orang fasik, apalagi orang-orang kafir yang tidak tahu batas halal haram, antara kebenaran dan kedustaan.
Allah Subhanahu Wata'ala memerintahkan agar benar-benar meneliti berita yang dibawa oleh orang-orang fasik dalam rangka mewaspadainya, sehingga tidak ada seorang pun yang memberikan keputusan berdasarkan perkataan orang fasik itu, di mana pada saat itu ia  berpredikat sebagai seorang pendusta dan berbuat kekeliruan. Sehingga orang yang memberikan keputusan berdasarkan ucapan orang fasik itu berarti ia telah mengikutinya dari belakang. Padahal Allah Azza wa Jal telah melarang untuk mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan.

Terbukti, melalui media di internet, banyak fitnah, penghasutan, pembohongan menyebar luas. Penyebaran berita tanpa tapisan telah berjaya memancing emosi ramai orang sehingga terjadilah apa yang sedang terjadi di Timur Tengah, kerusakkan tanpa batas.
Kita lihat betapa celarunya kemelut yang sedang berkocak di negeri negeri jiran. Rakyat biasa disuntikan dengan virus hasutan dari berbagai pihak, berbagai kumpulan, tidak kira dari orang awam atau orang 'alim' sekalipun, apalagi media-media yang tidak bertanggung jawab. Kekecuhan ini telah memberi ruang pada orang-orang munafik mengambil kesempatan memicu tujuan jahat mereka.
Sangat disedihkan ramai orang yang telah termakan dengan hasutan anasir-anasir yang ingin menjatuhkan sebuah pemerintahan. Hikmahnya kita disuruh ta'at pada pemerintah ialah kerana kemudaratannya lebih dari kemaslahatan. Lihatlah kebinasaan yang sedang terjadi di Timur Tengah akibat pemberontakan yang bermula dengan cara 'aman'... Namanya saja 'tunjuk perasaan' (demonstrasi) mana boleh aman bila emosi berantakan?  Jika seseorang merasa aman dan tenang, dia tidak akan unjuk perasaan...  
Wallahu 'alam wa Allahul Musta'an.