SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

March 15, 2014

Mengenali kekuatan hati

Hati memiliki dua kekuatan:- Pertama, kekuatan ilmu dan pembeda. Kedua, kekuatan keinginan dan cinta.
Kesempurnaan dan kebaikan hati boleh dicapai dengan menggunakan dua kekuatan tersebut untuk hal yang bermanfaat serta untuk kebaikan dan kebahagiannya. Jadi kesempurnaan hati terletak pada kekuatan ilmu dalam mengetahui dan memahami kebenaran, serta dalam membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Juga dengan menggunakan kekuatan  keinginan dan cinta dalam mencari dan mencintai kebenaran serta dalam mengutamakan kebenaran daripada kebatilan.

Siapa yang tidak tahu kebenaran maka dia tersesat. Siapa yang mengetahui kebenaran tapi mengutamakan yang lain daripadanya maka dia adalah orang yang mendapat murka. Dan siapa yang mengetahui kebenaran lalu mengikutinya maka dia adalah orang yang mendapat kenikmatan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kita agar memohon kepada-Nya dalam shalat, supaya Dia menunjuki kita pada jalan orang-orang yang telah diberi nikmat oleh-Nya, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat.

Siapakah orang-orang yang di murkai dan orang-orang yang sesat?

Orang-orang Yahudi disebut sebagai orang yang dimurkai kerana merek adalah umat yang durhaka dan menentang. Dan orang-orang Nasrani disebut sebagai orang yang sesat sebab mereka adalah umat yang bodoh terhadap ajarannya. Adapun umat ini (umat Islam) adalah umat yang mendapat anugerah nikmat.

Kerana itu, Sufyan bin Uyainah berkata, "Siapa yang rusak dari orang-orang yang ahli ibadah diantara kita maka dia menyerupai orang orang Nasrani. Dan siapa yang rusak dari ulama ulama kita maka dia menyerupai orang-orang Yahudi."
Sebab orang Nasrani menyembah Allah tanpa ilmu dan orang Yahudi mengetahui kebenaran tetapi mereka menyimpang daripadanya. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam;

"Orang-orang Yahudi itu dimurkai, dan orang-orang Nasrani itu sesat."
[HR. Tirmidzi, dalam Al-Musnad dan Sunan Tirmidzi, Ath-Thayalisi dengan sanad hasan.]

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata; dan wajib Anda ketahui, dua kekuatan ini tidak akan pernah berhenti dalam hati. Jika dia tidak gunakan kekuatan ilmiahnya untuk mengetahui dan memahami kebenaran maka ia akan menggunakannya untuk mengetahui kebatilan. Jika tidak digunakan kekuatan untuk berkeinginan beramal maka dia akan menggunakan sebaliknya.
Manusia itu adalah senantiasa berkeinginan (hammam) secara naluriah.
Sedikit nukilan dari Managemen Qalbu Ibnu Qayyim; buku 'Melumpuhkan Senjata Syaitan." 

No comments:

Post a Comment