SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

March 4, 2014

Pembagian manusia menjadi dua kelompok

Sepanjang sejarah, manusia membenarkan adanya hakikat pembagian manusia menjadi dua kelompok. Yaitu kelompok yang berada diatas petunjuk dan bimbingan (agama) dan kelompok penganut hawa nafsu, syahwat dan syaitan.

"Dia-lah yang menciptakan kalian, maka kemudian diantara kalian ada yang kafir dan diantara kalian ada yang Mukmin."  [QS. At-Taghabun: 2]

Kelompok yang mau menyambut dakwah para Rasul, beriman kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya adalah Auliya' Ar-Rahman (wali-wali Ar-Rahman). Sedangkan kelompok yang menolak dan sombong adalah para Auliya' As-Syaitan (wali-wali syaitan). 

Oleh sebab itu, tidak akan pernah ada pertemuan antara dua kelompok itu, didunia maupun di akhirat. Allah Azza wa Jalla juga telah menegakkan hujjah atas hamba-hamba-Nya dan menjelaskan kepada mereka permusuhan syaitan. Dia bukan hanya beberapa kali menyebutkan kisah permusuhan Iblis kepada Adam alaihissalam didalam al-Quran, Dia telah memperingatkan manusia di beberapa tempat dalam al-Quran, agar memerhatikan godaan syaitan dan usaha syaitan dalam memalingkan manusia dari jalan Allah yang lurus, Allah Azza wa Jalla berfirman;

"Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kedalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kalian."  [QS. Al-Baqarah: 208]

Kemudian Allah menyebutkan peringatan sekaligus ancaman didalam firman-Nya:
"Wahai anak keturunan Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat di tipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapa kalian dari shurga. Ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kalian dari suatu yang kalian tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman."  [QS. Al-A'raf: 27]

Penjelasan Al-Quran tentang perkara ini tidak hanya sampai disini. Ia telah menyingkap rencana syaitan, agar setiap orang yang memiliki mata melihat dan orang-orang yang memiliki akal mau berpikir. Allah berfirman mengungkap rencana jahat Iblis dalam surah An-Nisa' ayat 118-120.

Sehingga pada hari Kiamat nanti mereka, golongan wali Allah dan wali syaitan, akan dipisahkan, ...'Berpisahlah kalian (dari orang-orang Mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat. Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kalian hai bani Adam supaya kalian tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian,' dan hendaklah kalian menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus."  [QS. Yasin:59-61]

Oleh kerana itu, kedua kelompok ini tidak mungkin bertemu, dan tiada kasih sayang antara keduanya. 

Itulah peperangan, permusuhan, kedengkian, ejekan, olok-olokkan, tipu daya dan kelicikan. Setiap apa saja yang Iblis bisikan kepada pengikut-pengikutnya adalah senjata bagi golongan syaitan. Partai syaitan adalah orang-orang yang senantiasa mengintai (kelengahan) kaum Mukminin dan berusaha sekuat tenaga untuk menghalang-halangi mereka dari beramal saleh (atas landasan para salafus sholeh) dan menuduh merekalah yang sesat.
"Dan apabila mereka melihat orang-orang yang beriman, mereka mengatakan sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat."  [QS. Al-Muthafifin: 32]
Perhatikan pula penggambaran al-Quran tentang permusuhan partai syaitan dan apa yang tergerak didalam jiwa mereka untuk melawan kaum mukminin.

"Dan apabila dibacakan dihadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami dihadapan mereka. Katakanlah, 'Apakah akan aku khabarkan kepadamu yang lebih buruk dari itu, yaitu Neraka? Allah telah mengancamnya kepada orang-orang yang kafir. Dan Neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat tinggal."   [QS. Al-Hajj:72]

Disini lah terletak sebuah hakikat yang esential: bahwa permusuhan antara Adam dan Iblis tidak lain merupakan antara Iblis dan anak keturunan Adam hingga Allah mewariskan bumi ini beserta isinya. 

Dari itu agama Islam datang untuk memisahkan antara yang hak dan yang batil, dan antara Islam dan Jahiliyyah. Islam tidak menyatukan manusia berdasarkan keturunan, warna kulit, bangsa, persatuan, organisasi. Islam menyatukan manusia itu berdasarkan akidah kerana Allah dan perbedaan keutamaan diantara mereka terletak pada cara beramal mereka. 

"Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman: "Kalau sekiranya ia (Al-Quran) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tidak mendahului kami (beriman) kepadanya." [QS. Al-Ahqaaf: 11]
Ini adalah perkataan orang-orang musyrik yang berkata, " Kami paling perkasa, paling ini dan itu. Andai hal itu baik, tentu kami tidak didahului oleh si Fulan dan si Fulan.' 

Sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama'ah berpendapat bahwa setiap perbuatan  dan ucapan yang tidak ada dasarnya dari Sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah bid'ah, kerana bila hal itu baik, niscaya mereka akan lebih dahulu melakukannya daripada kita sebab mereka tidak pernah mengabaikan suatu kebaikan pun kecuali mereka telah lebih dahulu melaksanakannya. [Tafsir Ibnu Katsir, QS: 46:11]
Allahul Musta'an 
Ref: Al-Wala' wal-Bara' karya Muhammad Said Al-Qathani. 

No comments:

Post a Comment