SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

June 7, 2014

Kemaksiatan Membuat Lupa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwa lah kalian kepada Allah dan setiap jiwa harus melihat apa yang telah ia lakukan untuk hari esok dan bertakwah lah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat mengetahui terhadap apa yang kamu lakukan. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang yang lupa akan Allah. Maka Allah akan membuat lupa akan diri mereka sendiri. Itulah orang-orang yang fasik."  [QS. Al-Hasyr: 18-19]
Ibnu Qayyim mengatakan Allah menyuruh mereka untuk bertakwa dan melarang mereka meniru orang-orang yang lupa kepada-Nya. Allah akan membuat orang yang meniru mereka menjadi lupa, melupakan diri sendiri, melupakan kemaslahatan yang dapat menyelamatkannya dari siksaan dan membawanya ke tempat yang abadi di akhirat dan melupakan hal lain yang mendatangkan kesempurnaan, kesenangan, dan kelapangan nikmat baginya.

Mereka di lupakan dari berbagai hal itu kerana mereka melupakan Allah; lupa mengagungkan-Nya, dan tidak takut kepada-Nya, dan tidak berpegang teguh pada perintah-Nya. Kerana itu dapat kita lihat orang yang melakukan maksiat biasa lalai berbuat sesuatu demi kebaikan dirinya sendiri. Kesempatan untuk itu ia hilangkan. Ia mengikuti hawa nafsunya. Keadaan serba kurang dan merosot. Kemaslahatan dunia dan akhiratnya juga tertinggal. Ia kehilangan kebahagian abadi, kerana ia tukar dengan kenikmatan yang lebih rendah. Ini semua tak lain ibarat awan musim kemarau dan fatamorgana. 

Dampak yang paling besar adalah seseorang akan lupa dirinya sendiri. Ia tidak memerhatikan dirinya, menghilangkan keberuntungannya sendiri dari Allah. Ia tertipu dan menjualkannya dengan harga rendah. Ia menghilangkan perkara yang sangat penting dan tidak berganti. Ia menukarnya dengan sesuatu yang tidak diperlukan. 

Kemaksiatan membuat seseorang melupakan Allah dan Dia pun akan melupakan dan membiarkan dirinya bersama syaitan. Saat itulah ia binasa dan tidak mungkin mengharapkan keselamatan.

Sebaliknya, bagi manusia yang mampu bertahan dari maksiat, Allah akan mengganti usahanya itu dengan balasan tiada tara. Allah memberi manfaat kepadanya, sesuatu yang tidak dapat diberikan oleh selain-Nya. Allah menolong dan melindunginya. Maka, bagaimana seseorang merasa tidak perlu menaati-Nya walau hanya sekejap? Bagaimana manusia bisa mengabaikan perintah-Nya sehingga merugikan dan menzalimi dirinya sendiri? Allah tidak akan menzalimi seorang hamba, tetapi hamba tersebut lah yang menzalimi dirinya sendiri. 

Maka kami memohon kepada Allah Yang Mahaagung, Tuhan Pemilik Arsy Yang Mulia, semoga Dia menjadikan kita sebagai orang-orang yang tidak lalai dan lupa, yang mengutamakan cinta kepada-Nya daripada mengikuti hawa nafsu diri sendiri. 
Dari; 'Terapi Penyakit Hati' Ibnu Qayyim al-Jauzi.

No comments:

Post a Comment