SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

August 26, 2012

Ilmu dan Iman

Sebaik-baik karya yang dihasilkan oleh jiwa, dicapai oleh hati dan karenanya seorang hamba memperoleh kemuliaan didunia dan akhirat adalah "ilmu dan iman."
Oleh kerana itu Allah subhana wataala menyatukan keduanya dalam firman-Nya:

" Dan berkata orang orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan kepada orang-orang kafir: "Sesungguhnya kamu telah berdiam dalam kubur menurut ketetapan Allah sampai hari kebangkitan."  (QS. Ar-Rum: 56)

"Niscaya Allah akan mengangkat derajat orang orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." ( QS Al-Mujadilah : 11)

Orang-orang yang beriman dan berilmu, mereka itulah ringkasan dan inti dari seluruh makhluk dan berhak berada pada derajat yang tinggi.

Sayangnya, kebanyakan Muslimin keliru dalam mengartikan hakikat ilmu dan iman yang dengan keduanya kebahagiaan dan kemuliaan dapat diraih. Masing-masing kelompok mengira, bahwa apa yang ada pada mereka adalah yang menjadi jembatan menuju kebahgiaan. Padahal kebanyakan mereka tidak memiliki iman yang mengangkat derjat dan ilmu yang dapat menyelamatkan diri mereka, bahkan mereka telah menutup dari diri mereka sendiri jalan ilmu dan iman yang dibawa Rasul dan diserukan kepada umat manusia, dan di ikuti oleh para sahabat dan tabi'in.

Setiap kelompok dari Muslimin berkeyakinan, bahwa ilmu adalah apa yang ada padanya dan yang mereka banggakan:

"Kemudian mereka (pengikut pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka. " (QS. Al-Mu'minun : 53)

Apa yang ada pada mereka kebanyakan adalah pendapat dan pemikiran, padahal yang disebut ilmu adalah apa yang berada di balik perkataan, seperti yang dikatakan oleh Hammad ibn Zaid: " Saya katakan kepada Ayyub: "Apakah ilmu pengetahuan lebih banyak pada saat ini atau waktu dulu?" Dia menjawab. " Perkataan (ilmu kalam) pada saat ini lebih banyak, tetapi ilmu pada masa lalu lebih banyak. "

Ayyub membezakan antara ilmu dan kalam (perkataan) . Buku dan kitab pada saat ini banyak sekali dan pendapat pendapat, perdebatan serta pemikiran-pemikiran sangat beragam, namun itu semua bukan ilmu namanya. Ilmu adalah apa yang dibawa oleh Rasul dari Allah subhanawataala, seperti yang difirmankan-Nya:

"Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu." (QS Ali Imran:61)

" Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya." (QS. An-Nisa' :166)

Ketika zaman telah jauh dari Nabi, banyak manusia yang menganggap angan-angan yang ada dalam fikiran, hal-hal yang tersebit dalam hati dan pendapat-pendapat yang ada adalah ilmu. Kemudian mereka menulis buku-buku yang menjadikan jiwa resah, zaman kacau balau dan hati menjadi padam. Bahkan orang secara terang terangan mengatakan, bahwa dalam al-Quran dan Sunnah tidak ada ilmu dan dalil-dalilnya hanyalah sekedar nash yang tertulis saja, tidak dapat menghasilkan keyakinan dan ilmu. Setan telah meneriakkan kata kata ini dalam diri mereka, sehingga yang dekat memberitahukan kepada yang jauh dan hati mereka terlepas dari ilmu dan iman bagaikan terlepasnya seekor ular dari kulitnya dan baju dari pemakainya.....

Kutipan dari Mata Air Hikmah Ibnu Qayyim...

No comments:

Post a Comment