SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

August 26, 2012

Orang yang cerdas, menfaatkan waktu.


Wajib bagi manusia untuk mengetahui betapa mulia dan berharganya waktu, agar ia tidak menyia-nyiakan setiap detik waktunya kecuali untuk dekat dengan Rabbnya dan selalu menyajikan yang terbaik dari kata dan perbuatannya. Hendaknya  niatnya selalu tegak untuk melalukan segala kebaikan, tanpa harus terganggu oleh lemahnya badan untuk tidak melakukan yang demikian. 

Ulama ulama dahulu selalu memburu waktu-waktunya. Di ceritakan oleh Amir bin Abdi Qais bahwa seorang berkata kepadanya, " Mari kita berbual bual sebentar!" , lalu dijawabnya, "Aku mau berbual bual jika engkau dapat menghentikan matahari dari peredarannya."


Beberapa orang menemui salah seorang salaf menjelang kematiannya, disaat ia sedang melakukan shalat. Orang-orang itu kemudian mengajaknya berbicara. Ia berkata, " Ini adalah saatnya lembaran amalanku ditutup."

Jika seorang sadar bahwa kematian akan memotong seluruh usaha dan amalnya, ia akan sentiasa beramal dan bekerja dimasa hidupnya untuk memperoleh pahala dan ganjaran yang abadi. Ia akan berusaha membuat amal jariah sebanyaknya dengan harta yang di tangannya.  Ia juga akan menulis buku yang dapat dibaca oleh setiap orang setelahnya dan senantiasa beramal dengan pelbagai kebaikan. Dari karya karyanya, banyak orang yang mengikuti jejak amalnya. Itulah manusia manusia yang tidak pernah mati. Betapa banyaknya manusia yang mati, namun pada hakekatnya mereka maseh hidup.

Jangan Menyia-nyiakan Waktu

Kita lihat banyak sekali manusia yang mempergunakan waktu untuk hal-hal yang sangat tidak berguna. Malam yang begitu panjang mereka gunakan untuk membicarakan hal-hal yang sangat tidak berguna atau membaca tulisan-tulisan yang tidak ada nilainya. Di zaman para tabi'in mereka menjangka berbual sepanjang malam dikira membuang waktu, bagaimana kita di zaman ini, berapa ramai orang yang menghabiskan malamnya dengan menonton TV. Kita lebih maklum ranchangan yang disediakan oleh saluran media masa sekarang ini sangat jauh dari amar ma'aruf nahi mungkar. Anak anak kita terjebak oleh masalah sosial kadang kala oleh sebab pengaruh rancangan yang banyak berunsur hiburan dan drama yang memaparkan pergaulan bebas.

Imam Ibnu Al Jauziy dalam kitabnya Shaidul Khathir  berkata, " Saya memandang mereka seperti orang orang yang sedang berbincang-bincang diatas perahu, sedangkan perahu yang mereka tumpangi menyeret mereka entah ke mana, namun hal itu tidak di sadari. Jarang sekali orang yang saya lihat paham akan makna kehidupan ini dan mempersiapkan bekal untuk menjalani perjalananabadi. Keadaan menusia berbeza-beza. perbezaan terjadi akibat perbezaan taraf ilmu dan wawasan yang mereka miliki."

Diantara manusia, orang orang yang memiliki kesadaran akan makna hidup selalu mencari tahu dan memperbanyakkan bekal untuk perjalanannya yang abadi, hingga mereka memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. Adapun yang lalai, mereka membawa bekal sekadarnya, atau mungkin keluar dari negerinya tanpa satu tempat bekal apapun. Alangkah ramainya orang-orang yang berjalan dan telah melalui jalan yang panjang, namun tetap tidak beroleh bekal apa-apa.

Oleh sebab itu, pergunakanlah setiap detik umur kita dan bersegeralah sebelum kesempatan itu lenyap. Carilah ilmu, carilah hikmah, berlumbalah dengan waktu, lawanlah nafsu dan carilah bekal sebanyak-banyaknya. tatkala semuanya telah terlambat, tak akan berguna lagi penyesalan bagi kita.






No comments:

Post a Comment