SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

March 25, 2013

Walimah menurut Sunnah


Menurut syaikh Bin Baz Hukum walimah adalah sunnah muakkadah, dan bukan syarat sahnya nikah (http://www.binbaz.org.sa/mat/12441)

Beberapa hal yang perlu diketahui penyelenggara walimah

1. Selayaknya menghindari berlebih-lebihan dalam mengadakan pesta, bahkan Syaikh Utsaimin mendukung walimah yang menghabiskan satu sembelihan atau dua sembelihan (alminhaj fi ahkami zawaj hal 22)

مَا أَوْلَمَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلىَ شَيْءٍ مِنْ نِسَائِهِ مَا أَوْلَمَ عَلىَ زَيْنَبَ، أَوْلَمَ بِشَاةٍ
“Tidaklah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyelenggarakan walimah ketika menikahi istri-istrinya dengan sesuatu yang seperti beliau lakukan ketika walimah dengan Zainab.(yaitu) Beliau menyembelih kambing untuk walimah Zainab .” (HR. Al-Bukhari no. 5168 )
Meski ini bukan pembatasan, tapi ini menunjukkan kesederhanaan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam berwalimah, dan beliau adalah panutan kita

2. Penyelenggara walimah disyariatkan untuk mengundang sanak saudara, tetangga, dan teman-temannya. Dan hendaknya dia juga mengundang orang-orang baik dan sholeh yang dia tahu

3. Dalam walimah tidak boleh hanya mengundang orang kaya tanpa orang miskin
Rasul shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
شَرُّ الطَّعَامِ طَعَامُ الْوَلِيمَةِ يُدْعَى لَهَا الْأَغْنِيَاءُ وَيُتْرَكُ الْفُقَرَاءُ
“Seburuk-buruk makanan adalah makanan (yang dihidangkan) dalam sebuah pesta yang undangannya hanya terdiri dari orang-orang kaya –saja- dan orang-orang miskin tidak diundang.(HR. Bukhari no.5177).

4. Ketika menyelenggarakan walimah Hendaknya penyelenggara berniat menerapkan sunnah Rasul shallallahu alaihi wa sallam.

5. Penyelenggara harus menghindari tujuan untuk pamer dan sombong dalam walimah itu.

6. Menghindari pengadaan walimah yang menyerupai orang kafir seperti upacara tertentu dll. Rasul bersabda 
من تشبه بقوم فهو منهم
Barangsiapa yang meniru satu kaum, maka dia termasuk golongan mereka. HR. Ahmad no 5115 dan Abu Daud no.4031 .dihasankan oleh syaikh Albani

7. Penyelenggara harus Memisahkan antara undangan pria dan wanita supaya tidak terjadi ikhtilat (percampuran) pria dan wanita , dan ikhtilat adalah pintu kebanyakkan kemungkaran.

**Menjauhi perkara perkara mengundang kemungkaran seperti, musik, karaoke, joget, kuda kepang, tarian singa, potong kek, pengantin wanita bertabaruj dan tidak menutupi aurat cara shari' dan lain lagi**    Wallahu a’lam bisshowab. 
Ringkasan tanpa mengubah isinya.
Oleh : Redaksi Salam Dakwah 

No comments:

Post a Comment