SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

February 10, 2013

Pernikahan Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah dengan mahar yang mulia iaitu..


Ummu Sulaim adalah ibunda Anas bin Malik ra, salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu alaihiwassalam yang terkenal keilmuannya dalam masalah agama.

Selain itu, Ummu Sulaim adalah salah seorang wanita muslimah yang dikabarkan masuk Surga oleh Rasulullah shallallahu alaihiwassalam. Beliau termasuk golongan pertama yang masuk Islam dari kalangan Ansar yang telah teruji keimanannya dan keistiqamahannya. Kemarahan suaminya yang masih kafir tidak menjadikannya gentar dalam mempertahankan aqidahnya. Keteguhan atas kebenaran menghasilkan kepermegian suaminya dari sisinya.

 Namun dia teguh dan tabah bersendirian dengan putranya mempertahankan keimanannya berbuah kesabaran sehingga menjadi buah mulut orang yang takjub dan bangga dengan ketabahannya.
 
Tahukah Anda kesabaran dan ketabahannya telah menyemikan perasaan cinta di hati Abu Thalhah ra. yang saat itu maseh kafir. Walaupun begitu, Abu Thalhah memberanikan diri melamar Ummu Sulaim dengan tawaran mahar yang tinggi. Tetapi dia tidak terpesona dengan gemerlapan dunia.

Di dalam sebuah riwayat yang sanadnya shahih beliau berkata: " Demi Allah, orang seperti kamu tidak layak untuk di tolak, hanya saja engkau adalah orang kafir, sedangkan aku adalah seorang Muslimah sehingga tidak halal untuk menikah denganmu. Jika kamu mau masuk Islamlah maka itulah mahar bagiku dan aku tidak meminta selain dari itu." 
(HR. Nasa'i VI/114, al-Ishabah VIII/243 dan al-Hilyah II/59 & 60).

Akhirnya menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah dengan mahar yang teramat mulia, iaitu Islam.

Sehingga Rasulullah shallallahu alaihiwassalam bersabda ;

"Aku belum pernah mendengar seorang wanita pun yang lebih mulia maharnya dari Ummu Sulaim kerana maharnya adalah Islam. " (Sunan Nasa'i VI/114)

Demikian lah kisahnya, semoga kisah ini menjadi sesuatu yang bererti dalam kehidupan kita dalam menjaga keutuhan aqidah serta lebih konsisten dengan keislaman kita yang mungkin keliru dalam memaknai mahar.

Dipetik dari ; kisah teladan penggugah keteguhan aqidah ;
lembaga buku kecil islami (LBKI), PO Box 01 Ciomas Bogor ;

No comments:

Post a Comment