SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

February 24, 2014

Juallah Dunia, Belilah Akhirat.

Barang siapa yang dapat berfikir dengan jernih akan terbayang pada dirinya shurga yang abadi, kelazatan yang tidak terputus, kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terbesit dalam hati manusia. Kehidupan yang tak akan pernah berakhir.
Semua itu tidak akan diperolehi kecuali dengan menggunakan umur dengan sebaik-baiknya. Umur 100 tahun tidak ada ertinya,15 tahun masa kanak-kanak dan kebodohan, 30tahun setelah 70 tahun ~ jika sampai umur itu~ masa kelemahan fisik. Sebagian umur digunakan untuk tidur, sebagian untuk cari nafkah, makan, minum, sedangkan sisa yang kecil untuk beribadah.

Pantas kah sesuatu yang abadi dibeli dengan yang sedikit? Mereka yang tidak bersegera terlibat perdagangan yang sangat menguntungkan ini, sungguh telah bertindak sangat bodoh dan tidak masuk akal. Pasti ada yang salah dalam keimanan terhadap janji Allah Subhanahu wa Ta'ala yang pasti. 

Ilmu lah yang dapat menunjukkan kepada manusia jalan yang benar, mengantarkan kepada kebenaran, dan menghindarkan dari kesesatan.

Suatu saat iblis masuk kedalam kumpulan orang yang zuhud dengan membawa penyakit, memalingkan mereka dari ilmu. Iblis berusaha memadamkan lentera agar dia dapat mencuri. Ada diantara ulama yang sampai tergoda oleh iblis sehingga ulama itu melarang manusia menuntut ilmu. (Syari'i)

Saya (Ibnu Jauzi) melihat Abu Hamid ath-Thusi menceritakan, dalam karangannya, "Aku pernah berdiskusi dengan para sufi tentang membaca al-Quran secara teratur. Akan tetapi mereka melarangku melakukannya." 
Malah dianjurkan, "memutus hubungan dengan dunia secara keseluruhan, hingga engkau akan sampai pada derajat yang menyamakan yang ada dengan yang tidak ada; semua sama saja bagimu. Bersemadilah ditempat-tempat tertentu. Lakukanlah disana shalat fardhu dan rawatib. Duduklah dengan hati yang kosong. Terus lah berkata 'ALLAH, ALLAH....' secara berulang-ulang. Lihatlah bagaimana DIA membukan segalanya bagimu sebagaimana Dia telah membukannya untuk para nabi dan wali."

Saya (Ibnu Jauzi) tidak terkejut dengan pernyataan itu. Yang aneh bagiku, anggapan mereka. Kata-kata itu tidak bermakna sama sekali. Adakah mereka merampok dengan meninggalkan bacaan Al Quran? Adakah segalanya dibukakan untuk mereka yang mengaku Sufi sebagaimana dibukakan untuk para nabi berkat perjuangan dan kesungguhan ibadah mereka? Apakah mereka yang mengaku Sufi menyakini apa yang mereka kerjakan? Apakah mereka mengetahui yang ghaib, ataukah mereka mendapat wahyu? 

Semua itu adalah permainan iblis yang menipu mereka. Mungkin juga ini khayalan mereka kerana mereka terlalu sering mengkhayal dan berangan-angan, atau kerana tipuan iblis. 
Oleh sebab itu, wajib bagi Anda membentengi diri dengan ilmu. Lihatlah perjalanan kaum salaf. Adakah diantara mereka yang melakukan hal itu atau menyuruh melakukan yang demikian? Generasi salaf menyibukkan diri dengan Al Quran dan ilmu yang menyehatkan dan memurnikan batin mereka.
Semoga Allah Ta'ala mengaruniakan kita ilmu bermanfaat yang dapat melindungi kita dari musuh besar kita (iblis). Sesungguhnya Allah Mahakuasa. 
Allahul Musta'an.
Petikan dari buku Shaidul Khathir oleh Imam Ibnu al-Jauzi.

No comments:

Post a Comment