SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

February 25, 2014

Larangan para sahabat untuk mengikuti jejak para rijaal (orang-orang)

Ibn Mas'ud rahimahullah berkata: "Janganlah seorang pun dari kalian yang menempatkan agamanya kepada orang lain, jika ia beriman, ia-pun beriman, jika ia kufur, ia-pun kufur, kerana sesungguhnya tidaklah ada tauladan dalam keburukan."
Maka kalian harus melakukan sesuai dengan orang-orang yang sudah mati bukan orang-orang yang hidup.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
'Barangsiapa yang berkata atas namaku akan sesuatu yang tidak aku katakan maka ia akan bersemayam atas kerusinya dari api Neraka dan barangsiapa yang bermusyawarah dengan saudaranya , maka ia memberitahukan nya bukan sebenarnya, maka ia telah mengkhianatinya dan barangsiapa yang berfatwa dengan fatwanya dengan tanpa ketetapan maka dosanya hanya ditimpakan atas orang yang berfatwa saja.
[HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya, Jilid 1hal. 1;65,70]

Jika ada yang berkata ia tidak mengetahui hujahnya, tapi bertaklid pada seorang ulama besar kerana ia berpendapat atau berkata dengan berargumentasi yang kuat. Maka dikatakan jika kamu hanya bertaklid saja dengan ulama yang tidak kamu ketahui, yang demikian bertaklid lah pada guru yang lebih tinggi kealimannya, lebih mendalam ilmunya sampai pada para sahabat.
Bagaimana boleh bertaklid kepada orang yang lebih kecil dan lebih minim pengetahuannya?

Al Bakhtari berkata: " Orang-orang alim mengetahui keutamaanmu dengan ilmu dan orang-orang bodoh berkata dengan dasar taklid." 
Orang yang bertaklid pada dasarnya tidak berpengatahuan.
"Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini."  [QS. Yunus; 18]

Dari itu ittiba' lah pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, jalan selamat hanya satu, tariqah mendekatkan diri kepada Allah hanya atas jalan yang satu yang baginda dan para sahabatnya berada pada masa itu. Cukupkanlah diri dengan Sunnah beliau, tinggalkan amalan datok nenek kita yang tidak ada dasar, hujjah dan contoh dari beliau.
Wallahu 'Alam wa Allahul Musta'an.
Petikan dari Risalah Taklid dari Ibnu Qayyim

No comments:

Post a Comment