SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

July 1, 2014

Perkara-perkara yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang.

Syaikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah Ibnu Baaz~rahimahullah~berkata:-
Di antara perkara yang tidak diketahui oleh umat Islam; bahwa terkadang seseorang yang shiyam terkena luka, keluar ingus, muntah, kemasukan air atau bensin (minyak dan lain-lain) kedalam tengkorokan tanpa kehendaknya, maka semua itu tidaklah merusak ibadah puasanya. Akan tetapi jika dia menyengaja untuk muntah maka shiyam nya menjadi rusak.

Di antaranya lagi apa yang terjadi atas orang yang shiyam yakni mengakhirkan mandi janabah sampai terbit matahari. Juga apa yang menimpa kepada sebagian wanita yakni mengakhirkan mandi setelah haidh atau nifas sampai terbit fajar padahal dia sudah suci sebelum terbit fajar.

Maka sesungguhnya wajib atasnya untuk tetap shiyam dan tidak mengapa jika mengakhirkan mandi janabah sampai terbit fajar. Akan tetapi tidak diperbolehkan atasnya untuk mengakhirkan mandi janabah sampai terbit nya matahari. Bahkan wajib atasnya untuk segera mandi dan shalat shubuh sebelum terbit matahari. Begitu juga orang yang junub, tidak boleh atasnya mengakhirkan mandi wajib sampai setelah terbit matahari, bahkan wajib atasnya mandi wajib dan shalat shubuh sebelum terbit matahari. Juga wajib atas laki-laki untuk segera melaksanakan semuanya sehingga dapat melaksanakan shalat Shubuh secara berjama'ah.

Diantara perkara yang tidak merusak shiyam; keluar darah dan memakai suntikan yang bukan bertujuan untuk memasukkan makanan. Namun, jika ia mengakhirkan atau menunda memakai suntikan sampai malam hari adalah lebih baik dan lebih berhati-hati jika hal itu memungkinkannya. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam;
"Tinggalkanlah perkara yang meragukanmu kepada perkara yang tidak meragukanmu."
Beliau juga bersabda;
"Barangsiapa yang menjaga dari perkara yang shubhat maka dia telah menjaga agama dan kehormatannya."

Diantara perkara yang tidak diketahui hukumnya oleh kebanyakan orang adalah; tidak thuma'ninah dalam melaksanakan shalat, baik wajib atau shalat sunnah. Banyak hadith-hadith shahih yang menjelaskan bahwasanya thuma'ninah adalah salah satu rukun shalat, yang shalat itu tidak akan shah jika tidak thuma'ninah, yakni tenang dalam shalat, khusu' serta tidak terburu-buru sehingga setiap tulang punggung kembali pada tempatnya masing-masing. Dan banyak dari kalangan manusia ketika Ramadhan melaksanakan shalat Tarawih dengan cara yang tidak masuk akal dan tidak thuma'ninah, bahkan mereka melaksanakannya seperti seekor ayam mematuk makanan. Shalat yang dilaksanakan seperti ini adalah batil dan orang yang melaksanakannya berdosa tidak mendapat pahala dari Allah Ta'ala. Wallahu 'alam.
Cerbisan dari "Bekal di Bulan Ramadhan" oleh Syaikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah Ibnu Baaz~rahimahullah Ta'ala~.

No comments:

Post a Comment