SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

September 18, 2013

Bagaimana Mengikuti Nabi dengan Benar?

"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah (ittiba) aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. " Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang.
[QS. Ali Imran:31]

Al-Humaidi (guru Imam Bukhari) bercerita, ketika kami sedang bersama Imam Syaf'i datanglah seorang lelaki bertanya kepada beliau tentang suatu hal. Lalu beliau menjawab: "Dalam masa'alah ini Rasulullah memutuskan begini dan begitu." Orang tersebut bertanya kepada beliau, " Lalu bagaimana pendapat engkau sendiri? " Imam Syaf'i lalu berkata, "Subhanallah! apakah engkau mendapati aku berada didalam gereja? Atau engkau dapati aku di sinagog (tempat peribadahan Yahudi)? Aku mengatakan kepadamu bahwa dalam masa'alah tersebut Rasulullah memutuskan begini dan begitu, lalu engkau katakan apa pendapatku?
[Siyar A'lam al-Nubala: 10/34]

Ini hanyalah beberapa penggal kisah yang menceritakan bagaimana sikap para ulama Rabbani dalam mengikuti dan meneladani (ittiba') Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan meyakini kebenaran mutlak yang dibawa oleh beliau dan membuang jauh-jauh apa yang datang selain dari beliau shallallahu alaihi wasallam: "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsu kalian, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah pula aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk." [QS. Al An'am: 56], "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang." [QS. Ali Imran:31]

Di zaman sekarang ini....sebagaimana yang disabdakan Nabi : "Ketika Islam datang pertama kali, ia dianggap aneh dan suatu saat nanti akan menjadi aneh kembali. " [Syarah Muskil Atsar. No: 689] .... Umat Islam yang menganggap aneh ajaran Islam sehingga berpaling dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam terbagi menjadi dua; ada yang mengidolakan dan fanatik mengikut serta meneladani tokoh kafir dan segala ajarannya sebagai pedoman hidup mereka lalu menjadikan Rasulullah sekadar "pajangan" dalam kehidupan mereka agar status keislaman mereka tidak hilang.

Dan ada pula yang mengidolakan dan fanatik mengikuti serta meneladani para ulama, syaikh, kiyai, ustadz, dan segala ajaran mereka sebagai panduan mereka sampai-sampai mereka malah meninggalkan Rasulullah beserta ajaran-ajarannya.

Rasullullah shallallahu alaihi wasallam sendiri hanya dijadikan "iklan komersial yang menarik" agar umat Islam tertarik dan tunduk pada hawa nafsu si syeikh, kiyai, atau ustadz tadi. Sungguh aneh memang! Tapi itulah kenyataannya.

Sebagai umat Islam sejati tentu kita tidak ingin terjebak dalam kesesatan-kesesatan semacam itu. Sebaliknya kita mahu mengikuti beliau dengan benar dan tanpa harus tertipu oleh segala macam hiasan-hiasan semu yang dianggap kebenaran selama ini. Wallahul Musta'an.

Rujukan selanjutnya buku " Ittiba' Rasulullah shallallahu alaihi wasallam " oleh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan.

No comments:

Post a Comment