SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

September 3, 2013

Pertembungan di-Antara Ibadah Dengan Hiburan dan Tatapan Terhadap Hal-Hal Yang Diharamkan.

Jika kita memperhatikan ibadah-ibadah seperti shalat, haji, iktikaf, puasa dan wudhu, kita akan memahami bahwa perbuatan-perbuatan yang mubah tertentu dapat menafikan ibadah-ibadah tersebut. *1*

Seseorang yang sedang berihram dilarang menikah, bercengkerama, bersetubuh serta dilarang daripada segala perbuatan yang dapat mendorong kearah perbuatan tersebut. Demikian juga halnya orang yang sedang beriktikaf, dan dalam ibadah puasa. 

Kaum wanita dilarang jadi imam shalat bagi kaum lelaki, begitu juga dilarang memperdengarkan suara tasbih mereka pada kaum lelaki. Mereka harus di saf di belakang kaum lelaki, dan jika seorang wanita melalui batas saf seorang lelaki yang sedang shalat, maka shalat lelaki tersebut terbatal. *1*

Menurut mazhab jumhur, menyentuh wanita dengan syahwat membatalkan wudhu, bahkan menurut imam Syaf'i batal secara mutlak.  Semua ini adalah supaya hati seseorang yang ingin beribadah kepada Allah Subhanahu Wata'ala tidak terkait dengan apa pun selain Dia. *1*

Maka golongan yang dzalim itu mengubah agama Allah Subhanahu Wata'ala dengan amalan-amalan yang tidak disyariatkan sama sekali. Mereka malah menganggap kehadiran artis-artis serta nyanyian dan musik, sebagai satu bentuk taqarrub kepada Allah Subhana Wata'ala. Ibnu Qayyim mengatakan inilah seburuk-buruknya perbuatan merubah agama dan mengikuti syaitan. Bagaimana mungkin ia dapat menjadi suatu bentuk taqarrub jika disertai dengan nyanyian (drama) (perkara-perkara) yang sama sekali tidak dishariatkan? 

Beliau selanjutnya berkata, saya pernah mendengar Syaikh Ibn Taimiyyah bercerita seorang syeikh yang gemar pada nyanyian dan musik (hiburan) ditanya oleh seseorang, 
"Wahai Syaikh, jika perbuatan ini adalah jalan menuju shurga, manakah jalan menuju Neraka?"

Jika kita memperhatikan cara berdakwah hari ini, maka kita akan menyaksikan pemandangan yang aneh dan menakjubkan, namun sangat ,menyedihkan. Ramai yang turun dikancah dakwah dengan semangat berkobar-kobar namun dengan cara yang salah!
 
Begitu tingginya semangat mereka dalam berdakwah, sehingga terkadang mereka terkeluar dari landasan shariat yang telah ditetapkan oleh Sang Maha Pencipta. Mereka menggunakan segala cara, beraneka ragam, tanpa adanya rujukan, dengan alasan " Niat baik, hendak menarik ramai generasi muda dengan menggunakan cara yang mereka lebih minat melalui hiburan
Dakwah, satu dari cabang ibadah, memerlukan landasan yang telah di shariatkan. Karena itu Allah menghendaki manusia untuk meninggalkan hawa nafsu dan syahwatnya, serta tunduk pada aturan-aturan-Nya, menegakkan hukum-hukum-Nya, dan mengamalkan syariat-syariat-Nya. Apa saja acara hiburan, dapat melalaikan, menimbulkan syahwat dan tidak mungkin cara ini lebih baik daripada cara yang sudah di contohi oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Inti dakwah para rasul, mulai dari yang pertama hingga terakhir ialah Tauhid ibadah, kerana ia adalah fondasi tempat dibangun kannya seluruh amal. Tanpa merealisasikan tauhid itu, semua amal ibadah tidak akan diterima.  Kerana kalau ia tidak terwujud, maka muncullah lawannya, yaitu syirik. *2* . 
Subjek ini memerlukan keseriusan mempelajarinya, dan mengamatinya, bukan sambil bersantai-santai, berhibur-hibur, kerana sebagaimana berkata Shaikh Fawzan, tanpa merealisasikannya semua amal ibadah tidak diterima.
Sebagaimana firman Allah Subhana Wata'ala ;
"Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan."   [QS. Al-An'Am:88]
Wallahu a'alam.
Ref; *1*  Menyingkap Hukum Nyayian, oleh Ibnu Qayyim 
        *2*. Aqidatul Tauhid, Kitabut Tauhid lis-Shaff Al-Awwal -Ats- Tsalis-al-Aly. Oleh Dr Shalih bin Fawzan al-Fawzan.

No comments:

Post a Comment