SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

September 13, 2013

Sebab-sebab penyimpangan dari akidah yang benar.

1.  Kebodohan terhadap akidah yang benar kerana enggan mempelajari atau kurang perhatian terhadapnya. Akibatnya tumbuh suatu generasi yang tidak mengenal akidah yang benar dan juga tidak mengetahui apa yang menyelisihinya. Mereka menyakini haq sebagai sesuatu yang batil dan yang batil dianggap sebagai yang haq. Sebagaimana yang dikatakan oleh Umar Radhiallaahu anhu:
"Sesungguhnya ikatan simpul Islam akan pudar satu demi satu tatkala didalam Islam terdapat orang yang tumbuh tanpa mengenal kejahiliahan."

2.  Fanatik pada yang diwarisi dari nenek moyang meskipun hal itu batil dan meninggalkan apa yang menyalahinya sekalipun hal itu benar. Sebagaimana firman Allah;
"Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah' mereka menjawab, '(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami.' (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mendapat petunjuk? "   [QS. Al-Baqarah:170]

3.  Taklid buta dengan mengambil pendapat manusia dalam masa'alah akidah tanpa mengetahui dalilnya dan menyelidiknya. Sebagaimana yang terjadi pada golongan seperti Mu'tazilah, Jahmiyah, dan lainnya. Bertaklid kepada para imam sesat sebelum mereka sehingga mereka juga sesat dan jauh dari akidah yang benar.

4.  Berlebihan dalam mencintai para wali dan orang-orang saleh serta mengangkat mereka diatas derajat yang semestinya. Yakni menyakini mereka mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan kecuali oleh Allah, baik berupa mendatangkan manfaat maupun menolak kemudaratan. Demikian pula menjadikan para wali itu sebagai perantara antara Allah dan makhluk-Nya sehingga sampai pada tingkat penyembahan para wali tersebut, bertaqarrub pada kuburan para wali dengan hewan qurban, nazar, doa, istighatsah, dan meminta pertolongan. Hal ini sebagaimana yang terjadi pada kaum Nabi Nuh terhadap orang-orang saleh mereka. Lihat
[QS. Nuh:23] . Demikian lah yang terjadi pada penyembah-penyembah kuburan diberbagai negeri hari ini.

5.  Lalai dalam merenungi ayat ayat al-Quran. Disamping itu, terbuai juga dengan hasil-hasil teknologi dan kebudayaan sehingga mengira bahwa itu semua adalah hasil kreasi manusia semata. Maka mereka pun agung-agungkan manusia serta menisbatkan seluruh kemajuan ini kepada jerih payah dan penemuan manusia semata. Sebagaimana kesombongan Qarun yang mengatakan :
"Qarun berkata, 'Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu kerana ilmu yang ada padaku."'
[QS. Al-Qashash:78]
"Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah kerana kepintaranku."   [Az-Zumar:49]

6.  Kosongnya mayoritas rumah tangga sekarang ini dari pengarahan yang benar (menurut Islam). Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah bersabda;
"Setiap bayi dilahirkan atas dasar fitrah. Maka kedua orang-tuanya lah yang (kemudian) membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi."   [HR. Al-Bukhari].

7.  Enggannya media pendidikan dan informasi menunaikan tugasnya. Kurikulum pendidikan kebanyakkan tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap pendidikan agama Islam, bahkan ada yang tidak peduli sama sekali. Secara umum media informasi baik media cetak maupun elektronik berubah menjadi sarana penghancur dan perosak, atau paling tidak hanya memfokuskan pada hal-hal yang bersifat materi dan hiburan semata. Media tersebut tidak memperhatikan hal-hal yang dapat meluruskan akhlak, menanamkan akidah yang benar, serta melawan aliran-aliran sesat. Dari sini muncullah generasi tanpa senjata yang tak berdaya dihadapan pasukan kekufuran yang lengkap persenjataannya.

Petikan dari kitab Tauhid; Shaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan.

No comments:

Post a Comment