SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

September 13, 2013

Larangan yang jelas, tetapi hukumnya tidak dijelaskan dengan jelas!


Larangan musik itu sangat jelas, tetapi oleh kerana hukum ini tidak dijelaskan kepada masharakat umum dengan jelas, ramai orang menganggap musik dibolehkan asalkan tidak ada fitnah dalam menyanyikan atau mendengarnya sehingga melalaikan. Anggapan ini terjadi sebab ketidaktahuan dan ketidakfahaman mereka yang hendak bermusik atau mendengarkannya. 
Musik satu fenomen yang telah melanda semua lapisan manusia tidak kira tua muda, miskin kaya. 

Sangat di kesalkan, ramai 'cendiakawan Muslim' dan juga para dai' yang menganggap larangan musik itu hanyalah pendapat dari sebagian kaum Muslimin yang beragama secara ekstrim. Kelompok ini menuduh kaum yang melarang bermusik sebagai jumud, 'closed minded' dan keterlaluan dalam beragama.  Ada juga penulis yang sanggup mendakwa bahwa musik itu adalah satu daripada seni Islam warisan dari zaman dahulu, yang boleh dijadikan sebagai terapi untuk ketenangan jiwa (spiritual healing). 

Berikut ini ada beberapa  keterangan tentang musik dalam al-Quran.

1). Surah Al-Furqaan; 25:72, dalam Tafsir Ath-Thabari

"Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya."

Para ahli takwil, Mujahid berkata tentang firman Allah "Dan orang orang yang tidak memberikan persaksian palsu" maknanya adalah, "mereka tidak mendengarkan nyanyian."
Abu Ja'afar berkata; termasuk didalamnya Nyanyian, kerana Nyanyian juga termasuk yang diperbagus dengan pengulangan suara, sehingga menyenangkan pendengarnya.
Beliau menyimpulkan, maka pendapat yang paling benar mengenai takwilnya adalah, orang orang yang tidak menyaksikan sesuatupun dari yang batil, baik syirik, Nyanyian, kebohongan, maupun yang lain serta segala sesuatu yang dapat di sebut "azzur".  Mendengar nyanyian juga termasuk yang dianggap jelek dikalangan ahli agama.

Sementara dalam Tafsir Ibnu Katsir pula, 6/25:72 , Muhammad bin al-Hanafiyyah berkata bahwa az-zuur "Yaitu permainan dan lagu." 'Amr bin Qais berkata: Yaitu majlis majlis keburukan dan kata kata busuk.

2). Surah Al-Luqman ; 31:6 dalam Tafsir Ath-Thabari

"Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokkan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang menghinakan.)

Abdullah bin Mas'ud bersumpah bahwa maknanya adalah Nyanyian. "Demi Allah yang tidak ada tuhan selain Dia, maknanya adalah Nyanyian ." Dia mengulanginya sebanyak tiga kali.
Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah melalui ramai sumber, mengatakan maknanya adalah Nyanyian.

Sementara dalam Tafsir Ibnu Katsir pula, (QS Luqman 31:6) Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, Jabir, Ikrimah, Sai'd bin Jubair, Mujahid, Mak-hul, 'Amr bin Syu'aib dan Ali bin Badzimah mengatakan  ayat ini adalah berkenaan lagu.  Dan Al-Hasan al-Bashri berkata, diturunkan ayat ini pada lagu dan alat ALAT MUSIK. 

Sungguh benar sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam; 

“Di kalangan umatku nanti akan ada suatu kaum yang menghalalkan perzinaan, sutera, khamr dan alat-alat musik.”  [HR Bukhari , di shahihkan oleh Sheikh Al- AlBani.
Allahu Musta'an.

No comments:

Post a Comment