SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

April 8, 2015

Mengapa generasi muda jauh dari para ulama

Satu daripada propaganda musuh-musuh Islam ialah menjauhkan generasi muda daripada para ulama untuk membuat keraguan dalam agama dan muslihat untuk menyematkan permusuhan di antara kaum Muslimin, sebagaimana terjadi hari ini.

Sementara propaganda orang-orang munafik pula, menakut-nakuti kaum Muslimin daripada merujuk kepada ulama Salaf, dengan mengaitkan mereka dengan terorisme, bahwa mereka kelompok radikal.  

Walhal 'ulama kontemporer' yang mereka buat rujukan, adalah 'ulama' yang mendukung ideologi pemberontakan, demonstrasi. 
Mereka juga cuba memisahkan umat Islam dari para pendahulu mereka dan berhasil membuat ragu sebagian orang Islam yang memiliki wawasan yang dangkal terhadap sejarah umat yang mulia ini, yakni sejarah perjalanan hidup Salafush soleh, generasi Islam yang terbaik terdahulu. Mereka lah sebenarnya yang telah memecah belah persatuan kaum Muslimin, menanamkan benih kebencian didalam hati generasi akhir umat. Walhal;
"Orang-orang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Mujahirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah redha kepada mereka dan mereka pun redha kepada Allah..." [QS. At-Taubah:100]

Dari itu kita tidak sepatutnya mencaci, mencela mereka sebab mereka adalah para tokoh pembawa hidayah, bukan tokoh pembawa spanduk-spanduk Demonstrasi atau pemberontakan.  

Sebab itu semakin lama masa berlalu dan semakin jauh manusia dari warisan risalah Islam, ilmu pun semakin berkurang dan kebodohan semakin merajalela, sebagaimana telah dikabarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya, "Siapapun dari kalian yang masih hidup (setelah ku) akan melihat banyak perselisihan." Juga sabda beliau;

"Sungguh Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya secara langsung dari para hamba. Akan tetapi Dia mencabut ilmu dengan mematikan ulama. Hingga ketika tidak ada lagi seorang 'alim pun, manusia akan mengangkat orang-orang bodoh sebagai pemimpin. (Ketika) ditanya mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan."  
(Jami' Bayanil 'limi wa fadhlihi, Ibnu Abdil Barr, 1/180).

Sumber bacaan: Kitab Tauhid oleh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, Al-Wala' wal-Bara' oleh Syaikh Muhammad Said Al-Qahthani.

No comments:

Post a Comment