SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

December 28, 2013

Fondasi Ahlus Sunnah. bag (4)

13.). Al-Quran adalah Kalam Allah dan bukan makhluk, dan tidak boleh melemah untuk mengatakan Al-Quran bukan makhluk, kerana sesungguhnya kalam Allah itu tidak terpisah dari-Nya, dan tiada suatu bagian pun dari-Nya yang makhluk. Dan hindarilah dari berdebat dengan orang yang membuat perkara baru tentang-nya,(1) orang yang mengatakan lafazhku (2)dengan Al-Quran adalah makhluk dan selainnya serta orang yang tawaqquf tentangnya, yang mengatakan, "Aku tidak tahu makhluk atau bukan makhluk akan tetapi itu adalah kalam Allah." Kerana orang itu adalah ahli bid'ah,(3) seperti orang yang mengatakanAl-Quran adalah makhluk. Sesungguhnya Al-Quran adalah Kalam Allah dan bukan makhluk.(4) 

(1)  Dikeranakan hadith Nabi shallallahu alaihi wa sallam, "Berdebat tentang Al-Quran adalah kekufuran."  [HR. Abu Dawud. Shahih al-Jaami' (6687)].
Imam Ath-Thahawi berkata, "Kami tidak membicarakan tentang (bagaimana) Allah dan tidak berdebat tentang agama Allah." Makruh tersebut adalah makruh Tahrim. 
(2)  Al-Lafzhiyyah adalah orang yang mengatakan lafazh/ucapanku dengan Al-Quran adalah makhluk. (Lihat Asy-Syarii'ah, karya Ak-Ajurri, hal 89)
(3)  Dan mereka disebut dengan Al-Waaqifah.
(4)  Allah Subhanahu Wata'ala berfirman; 
"Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah."  [QS. Al-A'raaf:54] 
Ibnu 'Unaiyah dan selainnya berkata, "Al-Khalqu adalah ciptaan Allah Azzawajalla dan Al-Ameu adalah Al-Quran." 

Umar radiyallahanhu berkata; "Al-Quran adalah Kalam Allah, maka janganlah kalian memalingkannya sesuai dengan pendapat-pendapat fikiran kalian." [Asy-Syarii'ah (69)]

Imam Malik berkata "Al-Quran adalah Kalam Allah, dan sangat keji orang yang mengatakan Al-Quran adalah makhluk. Dia berpendapat orang tersebut dihukum dengan pukulan dan dipenjara hingga mati. [Diriwayatkan oleh Al-Ajurri dengan isnad shahih (atsar79)]

Imam Shafi'i berkata, "Al-Quran adalah Kalam Allah bukan makhluk, barangsiapa yang mengatakan Al-Quran adalah makhluk maka ia telah kafir." [Diriwayatkan oleh Al-Ajurri didalam Asy-Syarii'ah (atsar;90) dengan sanad yang shahih, dan Ibnu Baththah (2/577). Lihat Ta'liq terhadap Aqidah ath-Thahawiyyah, dan Aqidah Wasithiyah (46:50)]

14)  Beriman terhadap ru'yah (melihat Allah azzawajalla) pada hari Kiamat sebagaimana hadith-hadith shahih yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam. 
Allah berfirman;
"Wajah-wajah (orang-orang Mu'min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihat."  [QS. Al-Qiyaamah: 22-23]. 
"Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian pada hati Kiamat sebagaimana kalian bulan (purnama) ini, kalian tidak berdesak-desakan dalam melihat-Nya. " [Mutafaqun 'alaihi]
Yakni kaum mukminin melihat Rabb mereka pada hari kiamat. [Aqidah Wasithiyah, hal.51. Hadith-hadithnya mutawatir sebagian yang telah dinyatakan oleh sebagian para ulama seperti Al-Hafizh ( Ibnu Hajar) dalam Fathul Baari]
bersambung...InshaAllah..
Dari Syarah Ushulus Sunnah al-Imam Ahmad bin Hanbal. 
Pensyarah; Syaikh Walid bin Muhammad Nubaih. Penerbit: Maktabah Ibnu Taimiyyah.

No comments:

Post a Comment