SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

March 5, 2015

Allah perintah kita berselawat untuk Nabi-Nya, Tapi selawat yang macam mana?

"Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku pada hari Kiamat adalah mereka yang paling banyak berselawat kepadaku." (HR. At-Tirmidzi 484, di nilai shahih oleh Ibnu Hibban 911)

Seutama-utama manusia untuk mendapatkan syafa'atnya dan yang paling berhak untuk mendapatkan tempat terdekat dari beliau adalah mereka yang paling banyak berselawat kepadanya didunia.

Ibnu Qayyim rahimahullah dalam kitabnya, Jala Al Afham fi Ash-Shalati wa As Salami'ala Khairi Al Anam mengatakan seseorang yang berselawat kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam berarti ia telah melaksanakan perintah Allah Ta'ala dengan firman-Nya, "Hai orang-orang yang beriman, berselawat lah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."  [QS. Al-Ahzaab :56].

Adapun selawat yang dimaksudkan ialah yang dibaca setelah tasyahud didalam shalat, yakni selawat 'Ibrahimiyah', sebagaimana yang di ajarkan oleh Nabi-Nya, bukan dengan berbagai jenis selawat terdapat hari ini.
Dari itu bagaimana layak bagi seorang Muslim mengaku "cinta Nabi" yang mengetahui keutamaan kedudukannya, dan nasehatnya bagi umat, kemudian bersamaan itu dia meninggalkan petunjuk Nabinya yang agung lagi berkah, lalu memilih selawat-selawat rekaan manusia yang tidak sebanding dengan beliau shallallahu alaihi wa sallam.

Telah berlalu bersama kita perkataan Mu'adz bin Jabal radiyallahuanhu;
"Sesungguhnya di belakang kamu fitnah-fitnah, akan banyak padanya harta, dibuka kan padanya alQur'an, hingga diambil oleh orang Mukmin dan munafik, laki-laki dan perempuan, kecil dan dewasa serta budak dan orang merdeka. Hampir-hampir seseorang berkata! 'Ada apa dengan manusia tidak mau mengikutiku sementara aku telah membaca alQur'an? Tidaklah mereka mau mengikutiku hingga aku mengadakan untuk mereka selainnya, maka berhati-hatilah kamu dari apa-apa yang diada-adakan, sungguh apa yang diada-adakan adalah bid'ah."
(Sunan Abu Daud, 4611, Asy-Syari'ah. Di shahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Sunan Abu Daud, no3855)
Maksudnya jika pengajian berdasarkan alQur'an dan Sunnah sahaja tidak ada pengikutnya, ataupun sedikit,tetapi bila di masukkan (introduce) berbagai perkara bid'ah orang-orang akan ikutinya. Sungguh benar, jika dilihat keadaan manusia saat ini, mereka berbondong-bondong ke majlis-majlis yang diada-adakan, tetapi ke majlis ilmu yang syar'i hanya segelintir yang hadir atau mendengarkannya... Allalhul Musta'an.

Berkomitmentlah dengan sunnah dan ikut jalan para ahlinya. Sungguh pada yang demikian itu terdapat keselamatan dan keberuntungan.
Sumber: 'Fiqh Doa &'Dzikir' oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin al-Badr;  Syarah Bulughul Maram oleh Abdullah bin Abdurrahman al Bassam.

No comments:

Post a Comment