SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

March 21, 2015

Waktu keberkahan, pembagian rezki dan pencernaan makanan.

Disebutkan dalam Sunnah bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar memberkahi umatnya di waktu pagi. [Sunan Abu Daud, 2606; dan Sunan At-Tirmidzi, 1212]

"Ya Allah, berkahilah untuk umatku di pagi hari mereka."  

Mengingatkan pentingnya waktu ini, besarnya keberkahannya dan banyaknya kebaikan, maka para salaf, tidak menyukai tidur pada waktu ini dan menyia-nyiakannya dengan kemalasan atau kelemahan. Ibnu Qayyim rahimahullah, berkata ;  "Termasuk perkara yang makhruh bagi mereka, yakni salaf rahimahullah, adalah tidur diantara shalat subuh hingga matahari terbit. Sungguh ia adalah waktu keberuntungan. Untuk berjalan pada waktu itu bagi orang-orang yang menempuh perjalanan memiliki keistimewaan yang besar.  Hingga sekiranya jika mereka berjalan sepanjang malam, maka mereka tetap memanfaatkan waktu itu hingga matahari terbit. 
Sungguh ia adalah waktu awal siang dan pembukanya. Waktu turunnya rezki-rezki, saat pembagiannya, datangnya berkah, dan darinya bermula siang. Hukum seluruh hari akan diarahkan kepada hukum waktu itu. Maka sudah sepatutnya jika tidur pada waktu tersebut adalah seperti tidurnya orang yang terpaksa. (Madarij As-Salikin, 1/459 )
Bahkan sesiapa memelihara dzikir pada waktu ini akan memberikannya berupa tekad, kekuatan, dan semangat pada sepanjang hari itu. Barangsiapa pada masa muda terbiasa dengan sesuatu niscaya dia akan terbiasa dengannya hingga beruban. Oleh kerana itu apa yang berlaku atas seseorang di pagi hari dan awalnya, niscaya akan berlangsung terus atasnya disisa harinya. Jika giat maka akan terus giat, bila malas maka akan terus malas. Barangsiapa memegang kendali hari (awalnya), maka akan selamat seluruh harinya dengan izin Allah Ta'ala, dan diberi pertolongan untuk mendapatkan kebaikan, serta diberkahi untuknya padanya.

Diantara atsar-atsar salaf, diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas, Radiyallahuanhu, berkata pada anaknya, ketika melihat dia tidur di waktu subuh, "Bangunlah, apakah engkau tidur di waktu pembagian rezki?" (Disebutkan Ibnu Qayyim dalam Zaadul Ma'ad, 4/241).

Ibnu Qayyim berkata; "Tidur waktu pagi hari menghalangi rezki, kerana itu adalah waktu dimana ciptaan mencari rezki-rezki mereka, dan ia adalah waktu pembagian rezki. Maka tidur di waktu tersebut menghalangi rezki kecuali kerana fakta tertentu atau darurat. Tidur di waktu ini juga sangat membahayakan badan kerana melemaskannya. Merusakkan badan kerana ada sisa-sisa dzat yang mesti diurai dengan menggerakkan badan (olah raga). Sehingga mengakibatkan kerusakan, kedunguan dan kelemahan. Apabila dilakukan sebelum buang air besar, sebelum menggerak-gerakkan badan, dan sebelum mengisi perut dengan sesuatu, maka ini adalah penyakit yang berbahaya, akan lahir darinya berbagai jenis penyakit lainnya. (Zaadul Ma'ad, 4/242)
Dari: 'Fiqh Doa & Dzikir' oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin al-Badr.

No comments:

Post a Comment