SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

January 6, 2014

Sabar yang terberat!

Sabar yang sangat berat adalah apabila ada faktor pendorong dan juga peluang untuk melakukan sesuatu perbuatan. Ketika dua faktor ini (kemampuan dan kemudahan/kesempatan) menyatu maka bersabar untuk tidak melakukannya adalah sangat berat. 

Sebaliknya, apabila tidak ada dua faktor tersebut maka mudah lah bersabar. Ketika salah satu faktor didapatkan maka bersabar disatu sisi adalah mudah dan sulit disisi yang lain. Orang yang tidak memiliki faktor pendorong melakukan pembunuhan, pencurian, minum keras dan tindakan keji lainnya, pula tidak mudah baginya, maka bersabar untuk hal ini mudah dan gampang. Akan tetapi bagi orang yang faktor pendorongnya kuat dan mudah dilakukan, kesabaran disini sangat berat.

Maka kesabaran penguasa dari bertindak dzalim, kesabaran pemuda dari perbuatan keji, dan kesabaran orang kaya dari kenikmatan harta yang berlebihan, selera dan hobi adalah suatu kedudukan luhur disisi Allah Ta'ala. 

Didalam kitab Musnad Imam Ahmad, disebutkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Tuhanmu kagum kepada pemuda yang tidak berhura-hura."

Dalam sebuah hadith disebutkan tujuh orang yang dipanyungi Allah dalam naungan Arasy-Nya kerana kesabaran yang sempurna dan menanggung kepayahan, yakni : (1) Seorang penguasa  kesabarannya dalam keadilan, kebijakan, kerelaan dan kemarahannya. (2) Pemuda sabar terhadap beribadah disamping melawan hawa nafsunya. (3) Lelaki yang sabar menunggui masjid. (4) Orang yang bersedekah, bersabar menyembunyikan sedekahnya. (5) Orang yang bersabar bila diajak buat mesum walau ada kesempatan. (6) Dua orang yang saling mencintai bila saat berpisah mereka bersabar. (7) Orang yang menangis kerana takut pada Allah, dia bersabar merahsiakannya dari umum.  Semua ini adalah kesabaran yang paling berat. 

Oleh itu hukuman terhadap si tua yang berzina, raja yang pendusta dan orang melarat yang bertingkah adalah lebih berat. Kerana seharusnya mereka mudah untuk bersabar dari keharaman ini sebab faktor pendorong sudah melemah. Jadi ketidaksabaran mereka , padahal dalam keadaan mudah untuk bersabar, adalah satu indikasi pembangkangan dan kecongkakan mereka kepada Allah azza wajalla.

Bersabar dari kemaksiatan lisan dan kemaluan, termasuk kesabaran yang paling berat kerana daya pendorongnya yang kuat dan mudah untuk dilakukan. Apalagi kemaksiatan lisan yang bisa dilakukan pada bila bila waktu saja dengan hanya mengerakkan dua buah bibir.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada Mu'adz,
"Tahan lah lisanmu!" Maka Mu'adz bertanya; "Kami ditindak atas ucapan yang kami ucapkan?" Beliau bersabda,"Tidak lah manusia menjungkir kedalam Neraka selain oleh buah manisnya lisan mereka." 
Apalagi bila kemaksiatan lisan ini sudah jadi kebiasaan seseorang, maka sulit bersabar  terhadap lisannya. Ada yang malam ber-qiyamulail, siang hari berpuasa, tetapi meski pun sekejap, kadang dia melepas lisannya dalam menggunjing, mengadu domba.

Jadi, beratnya bersabar dari berbagai bentuk kemaksiatan berbeda-beda sesuai perbedaan kekuatan dan kelemahan faktor pendorongnya. Ali Ibn Abi Thalib radiyallahanhu menyampaikan, "Kesabaran ada tiga: (1) Kesabaran menghadapi musibah, (2) kesabaran menghadapi keta'atan dan (3) kesabaran dari kemaksiatan. Barangsiapa bersabar menghadapi musibah, hingga dapat menolaknya dengan baik, maka Allah mencatat untuknya 300 derajat. Barangsiapa bersabar menjalankan bentuk keta'atan, hingga dilaksanakan sesuai aturan Allah, maka tercatat untuknya 600 derajat. Barangsiapa bersabar dari suatu bentuk kemaksiatan, kerana takut siksa Allah dan kerana berharap pahala disisi-Nya, maka Allah mencatat untuknya 900 derajat. 
Wallahu  a'lam.
Ringkasan dari Sabar & Shukur oleh Ibnu Qayyim 

No comments:

Post a Comment