SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

July 1, 2015

Konsep kaseh sayang yang disalah ertikan.

"Di dalam Kitabullah tidak ada hukum yang dalilnya lebih banyak dan lebih jelas melebihi hukum ini; Al-Wala' wal Bara', setelah diwajibkannya tauhid dan diharamkannya syirik."
~ Syekh Hamd bin 'Atiq rahimahullah ~

Hubungan yang mempertemukan seluruh manusia dalam agama ini bukanlah darah, keturunan, daerah tempat tinggal, negara, bangsa, kekerabatan, warna kulit, bahasa, jenis, unsur, profesi dan tidak pula metode maupun jalan. 
Tetapi yang  mempertemukan ialah AKIDAH. Inilah hubungan yang sesungguhnya. 
Tidak dipungkiri bahwa selain akidah dapat saja mempertemukan manusia dalam satu ikatan, tetapi itu hanyalah bersifat semu dan sementara. Setelah itu akan terputus antara satu anggota dengan anggota lainnya akan berpisah dan bercerai-berai. Sa'at ini kita lihat ada banyak persatuan, organisasi, semua atas nama Islam, tetapi mereka tidak bersatu padu, kerana berlainan manhaj. Bagaimana pula jika organisasi antara Muslim dan non-Muslim? 

Al-Qur'an telah mengabadikan kisah anak, Istri yang durhaka, keluarga Nabi Nuh dan Nabi Luth, dan bagaimana mereka tegar atas perintah Allah berlepas diri dari keluarga mereka. Allah Azza wa Jalla menjelaskan kepada Nuh 'alaihissalam, mengapa putranya tidak di masukkan dalam daftar keluarganya. Tidak lain adalah kerana apa yang dilakukan putranya bukanlah perbuatan yang saleh. Kerana itu hubungan iman telah terputus antara mereka. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir ; surah Hud:42-47). 

Tidak ada kaseh sayang, antara kaum Muslimin dan yang kafir. Namun kita disuruh menghormati mereka dengan berlakukan adil terhadap mereka, tidak menzalimi, tidak memerangi mereka tanpa sebab syari'i. Dakwah dengan berhikmah, tegakkan hujjah atas mereka, tetapi kita berlepas diri dari kekafiran mereka. Sebagaimana firman Allah;
"Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, saudaranya atau keluarganya." (Al-Mujadalah: 22).

Namun konsep al Wala' wal bara' ini telah di salah ertikan oleh sebagian pihak. Mereka mengatakan orang-orang yang mengikuti dan mengamalkan as-Sunnah sebagai jumud, 'obsolete' tidak bertolak ansur, ultra konservatif. Allahul mustaan.. Gelombang Fitnah mula memukul pantai..
Di edit dari: Al-Wala' wal-Bara' oleh Muhammad Said al-Qahthani.

No comments:

Post a Comment