SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

December 30, 2014

Sebuah hadith agung, dari prinsip-prinsip Islam.

"Barang siapa menciptakan hal-hal baru dalam urusan (agama) kami yang tidak berasal dari-Nya, ia tertolak." (HR. Bukhari & Shahih Muslim)

Hadith ini adalah salah satu prinsip agung dari prinsip-prinsip Islam dan merupakan parameter tertolaknya segala amal perbuatan yang tidak atas dasar perintah Allah dan Rasul-Nya tertolak dari pelakunya. Siapa saja yang menciptakan hal-hal baru dalam agama yang tidak diizinkan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka bukanlah termasuk perkara agama sedikit pun. Sebagaimana beliau telah berkata ...'Dan jauhilah hal-hal baru yang diada-adakan (bid'ah) kerana hal-hal baru adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah kesesatan.' (HR. An-Nasa'i 3/188-189, Muslim 687, Ibnu Majah 45)
Tekstual hadith menunjukkan bahwa seluruh amal perbuatan yang tidak termasuk urusan Allah dan Rasul-Nya tertolak. Yang dimaksudkan 'urusan' ialah agama dan syariat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, seperti yang dimaksudkan hadith beliau diriwayat lain, "Barangsiapa menciptakan hal-hal baru dalam urusan kita yang tidak berasal darinya, ia tertolak." Adalah isyarat bahwa seluruh amal perbuatan manusia harus berjalan dibawah hukum-hukum syariat dan hukum-hukum syariat dengan perintah dan larangannya, menjadi penguasa atasnya. Jadi barangsiapa amal perbuatannya berjalan dibawah hukum-hukum syariat dan sinkron (synchronize) dengannya, amal perbuatan tersebut diterima. Sedang barangsiapa amal perbuatannya keluar dari hukum-hukum syariat, maka tertolak. 
[Jami'ul-Ulum wal-Hikam oleh Ibnu Rajab.]

Dalam sebuah riwayat Imam Ahmad rahimahullah, beliau berkata dari 'Abdullah bin Mas'ud radiyallahuanhu, ia berkata: "Allah melaknat kaum wanita yang membuat tato dan minta dibuatkan tato, yang mencabuti rambutnya, dan memperlihatkan kecantikannya, dan mereka yang merubah ciptaan Allah Azza wa Jalla." 
Tatkala ucapan ini sampai kepada Ummu Ya'qub, ia pun mendatanginya dan bertanya; "Telah sampai padaku berita bahwa engkau mengatakan begini dan begitu." Abdullah pun berkata: "Bagaimana aku tidak melaknat orang yang dilaknat oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa wasallam dan diperintahkan didalam Kitabullah."
Ummu Ya'qub berkata: "Sesungguhnya aku telah membaca isi alQur'an, namun aku tidak mendapati apa yang engkau maksudkan." 'Abdullah berkata: "Jika engkau benar-benar membacanya, niscaya engkau akan mendapatkannya. Bukankah engkau telah membaca firman Allah:
'Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah; dan bertakwa lah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.' "  [QS. Al-Hasyr ;59:7]

Jawab Ummu Ya'qub : "Memang." Abdullah bin Mas'ud berkata : "Rasulullah telah melarang hal itu."  [Lihat Tafsir Ibnu Katsir]

"Jika aku perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian. Dan apa yang aku larang, maka jauhilah." (HR Abu Hurairah dalam kitab ash-Shahihain)

Dari itu Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah melarang membuat 'mawlid, doa akhir/awal tahun, majlis selawat dan seterusnya, kerana ini semua termasuk perkara baru dalam urusan agama. Ya, walaupun dikatakan niat baik, tetapi amal tidak saja berdasarkan niat, tapi mesti cocok dengan syariat Islam. Semua perayaan ini tidak di syariatkan, sebab itu para sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut tidak membuatnya.  Allahul Musta'an...

No comments:

Post a Comment