SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

January 21, 2015

Siapakah Ibnu Sina dan tentang orang yang Memujinya.

Ramai orang yang keliru apabila cakap pasal Ibnu Sina. Sehingga ada masjid-masjid dan madrasah yang menggunakan nama Ibnu Sina sebagai salah seorang pemikir Islam. Berikut ini adalah petikan dari kumpulan Fatwa 47, pertanyaan kepada Syaikh Al'Allamah Shalih Fawzan hafizhahullah, tentang Ibnu Sina.

Tanya: "Syaikh yang mulia, semoga Allah memberi kebaikan kepadamu. Apa pendapatmu kepada orang yang memuji Ibnu Sina dan menjadikan dia termasuk salah satu ulama kaum Muslimin.? Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu."

Jawab: Orang yang mengatakan hal tersebut berada diantara dua kemungkinan. Kemungkinan Pertama; dia adalah orang yang jahil dan tidak mengetahui keadaan Ibnu Sina, maka orang yang demikian tidak pantas untuk berbicara tentang Ibnu Sina, yang menjadi kewajibannya adalah diam.
Kemungkinan Kedua; dia mengetahui keadaan asli Ibnu Sina, tahu kekafirannya, menetapkan hal tersebut, maka hukumnya sebagaimana Ibnu Sina, dan kita berlindung kepada Allah dari hal yang demikian. Kerana dia mengetahui dan menetapkan kekafiran Ibnu Sina namun dia malah memberikan pujian kepadanya, sungguh ini perkara yang berbahaya. 

Akan tetapi sebahagian orang yang memberikan pujian kepada Ibnu Sina kerana penghormatan bahwa dia seorang dokter saja. Ini merupakan perkara dunia. Dia (Ibnu Sina) seorang dokter dan diantara orang kafir ada dokter yang lebih ahli daripada Ibnu Sina, maka mengapa hanya mengkhususkan pujian kepada Ibnu Sina?
Mereka katakan:
'Kerana Ibnu Sina itu menyandarkan dirinya kepada Islam, sehingga ini merupakan kebanggaan untuk Islam.'
Kita katakan,
'Islam berlepas diri darinya dan Islam tidak membutuhkannya.'

Kesimpulannya bahwa Ibnu Sina tidak layak untuk dipuji dan diberi rekomendasi kerana dia seorang penganut sekte Bathiniyah (salah satu aliran Syi'ah), seorang ahli filsafat, atheist dia bolehnya menyatakan bahwa alam ini terdahulu (maksudnya alam lebih dahulu ada dibandingkan Allah.)" Allahul Musta'an...

Sumber :  At Ta’liiq Al Mukhtashar ‘alal Qasiidah An Nuuniyah, hal. 3/1328
www.Alfawzan.net

No comments:

Post a Comment