SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

November 22, 2014

Sikap mereka yang bertentangan didalam mencintai Allah

Mereka mengaku mencintai Allah tetapi mereka meninggalkan syariat-Nya. Allah Azza wa Jalla menuntut pengakuan mereka dengan firman-Nya;
"Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah...'"   [QS. Ali Imran:31]

Di antara kesesatan kaum Yahudi dan orang-orang yang serupa dengan mereka adalah, mengaku mencintai Allah Ta'ala tetapi mereka menyelisihi perintah-Nya. Padahal tanda mencintai Allah Ta'ala adalah dengan mengikuti perintah-Nya, sebagaimana firman-Nya:

"Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu." [QS. Ali Imran:31].
Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan, sebagaimana diterangkan oleh Allah Ta'ala didalam firman-Nya,
"Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya."   [QS. Al-Ma'idah: 18]

Tetapi bersama itu pula mereka menyelisihi syariat-Nya. Sehingga dengan demikian dustalah pengakuan mereka. Contohnya ketika Allah menuntut agar mereka membuktikan ucapan mereka yang mengaku mencintai-Nya untuk mengikuti Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, mereka enggan melakukan perintah-Nya. 

Demikian pula dengan tarekat Sufiyah. Mereka mengaku membangun agama diatas kecintaan kepada Allah Azza wa Jalla dan mereka mengatakan, "Yang namanya ibadah itu adalah cinta (kepada Allah). Tidaklah kami menyembah Allah kerana takut dari Neraka, dan tidak pula mengharapkan Surga-Nya. Kami menyembah-Nya hanya kerana cinta."  Padahal kenyataannya mereka menyelisihi syariat Allah, tidak mahu mengikuti (Sunnah) Nabi-Nya. Mereka hanyalah mengikuti para guru mereka dan orang-orang ahli tarekat yang membaiat mereka agar mau mendengar dan ta'at padanya. 

Mereka juga tidak berani menyelisihi apa pun yang diperintahkan oleh gurunya. Mereka mengatakan, " Seorang pengikut tarekat didepan gurunya seperti mayit di tangan tukang mandi. Tidak memiliki kehendak untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain, kecuali apa yang telah dipilihkan oleh gurunya. 

Maka mana Ittiba' nya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam? Mereka juga para pendusta dalam pengakuan nya mencintai Nabi. 

Oleh kerana itu, Allah Ta'ala menantang orang-orang yang mengaku mencintai-Nya; 
"Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu."
[QS. Ali Imran: 31]
Dengan demikian tanda mencintai Allah adalah mengikuti Rasul-Nya. Maka barangsiapa yang memiliki sifat ini pada dirinya, yaitu mengikuti Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, berarti dia jujur dalam pengakuan cintanya. Dan barangsiapa yang tidak memiliki sifat ini dalam dirinya, maka sesungguhnya dia seorang pendusta didalam pengakuannya. 

Bagaimana mungkin seseorang boleh berkata mencintai Nabi-Nya namun ia membuat kebid'ahan dengan mengadakan peringatan Maulid. Padahal Nabi shallallahu alaihi wa sallam sendiri telah melarang dari perbuatan bid'ah.

Mereka mengaku mencintainya tetapi mereka menyelisihi beliau dengan melakukan perbuatan bid'ah dan khurafat.
Allahul Musta'an.
Ringkasan dari "Perilaku & Akhlak Jahiliyah" oleh Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi. Di syarahkan oleh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan.

No comments:

Post a Comment