SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

February 27, 2015

Asal perkataan 'musik' dari bahasa Yunani.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
"Akan berlaku kepada umatku beberapa kumpulan dan jemaah menghalalkan zina, sutera (dipakai oleh kaum lelaki) khamar (arak), dan ma'azif (alat bunyi-bunyian).
[HR, Shahih Bukhari dan Abu Daud].

Gubahan bunyi yang dipanggil irama, itu dihasilkan dari alat bunyi-bunyian (musical instrument)
Bunyian yang dipanggil 'musik' ini berasal daripada bahasa Yunani, 'Mousike' yang diambil dari nama dewa atau tuhan Yunani kuno yang bernama 'Muses', yang mengikut kepercayaan mereka adalah tuhan mereka yang mengetuai bidang seni dan ilmu.
Walaupun asal musik belum jelas, tapi kita dapat pastikan ia mula digunakan dalam upacara 'keagamaan' masyarakat primitif. 

Budaya musik ini telah mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia tidak kira bangsa dan agama. Dahulunya gereja-gereja di Eropah menggunakan musik sebagai satu daripada cara peribadahan mereka. Saat ini orang-orang Muslim menggunakan musik sebagai sarana bertaqarrub pada Allah Ta'ala. Walaupun perkataan musik ditukar atau diganti dengan "seni Islam", ini tidak akan menghilangkan hakikat keharamannya.

Memang terdapat kecenderungan dikalangan manusia untuk membuat-buat helah dalam perkara-perkara agama. Sepertinya tabiat atau perangai orang-orang Yahudi yang suka mencipta helah itu diceritakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan juga ayat-ayat Quran.
"Allah telah melaknat orang-orang Yahudi, sesungguhnya Allah telah mengharamkan lemak keatas mereka menjualnya, kemudian memakan hasil harga jualannya.  Dan sesungguhnya apabila Allah telah mengharamkan memakan sesuatu ke atas satu-satu kaum, maka Dia juga mengharamkan harganya keatas mereka."
(HR. Ahmad dan Abu Daud daripada Ibnu 'Abbas)

Adalah bermain alat-alat musik itu merupakan kebiasaan orang-orang kafir yang tidak beriman dengan Allah, tidak percaya dengan malaikat-malaikat-Nya, tidak percaya dengan Surga dan Neraka dan tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah. Dari itu kita tidak boleh menyerupai mereka dan terikut-ikut, terutama sekali dalam perkara-perkara yang ditengah oleh Allah seperti perkara musik dan sebagainya.

Semoga orang ramai tidak mudah mengikut dan terpengaruh dengan orang-orang yang mengharuskan alat-alat musik, sekalipun mereka itu terkenal lagi bijak. Mereka sebenarnya adalah pembawa fitnah kepada orang-orang yang suka tunduk kepada hawa nafsu, yang menjadi penganjur dan pengamal budaya baru yang tidak terikat dengan perintah-perintah Allah. 
Allahul Musta'an.
"Dan jika kamu mentaatinya (Rasulullah itu), kamu akan mendapat petunjuk." [QS. an-Nur:54]

No comments:

Post a Comment