SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

February 24, 2015

Bahaya Mempersendakan Agama!

Dalam tafsir Ibnu Katsir rahimahullah, diceritakan, bahwasanya ada sekelompok manusia yang pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam perang Tabuk, di suatu majlis mereka mengatakan: "Kita tidak pernah melihat seperti para qurro' (pembaca) kitab ini yang paling dusta lisannya, paling buncit (rakus) perutnya, paling takut ketika bertemu musuh." Maksud mereka adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya.

Seorang sahabat yang dengar, marah dan pergi untuk memberitahu pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dan mendapati wahyu telah turun mendahuluinya. Apabila kelompok itu tahu bahwa wahyu telah turun dan baginda shallallahu alaihi wa sallam mengetahui apa terjadi di majlis itu, mereka pun segera datang untuk meminta maaf dan berdiri lah salah seorang dari mereka dan bergantungan di tali pelana unta beliau dalam keadaan beliau mengendarinya, orang itu pun berkata;

"Wahai Rasulullah sesungguhnya kami hanya berbincang-bincang untuk menghilangkan keletihan dalam perjalanan, kami tidak bermaksud untuk memperolok-olok, kami hanya bersenda gurau." Dalam keadaan beliau tidak menoleh sedikitpun kepadanya, beliau membaca ayat ini;

"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu) tentulah mereka akan menjawab: "Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian berolok-olok? Tidak usah kalian meminta maaf, kerana sungguh kalian telah Kafir sesudah beriman."   [QS. At-Taubah: 65-66].

Perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:  "sungguh kalian telah kafir sesudah beriman."

Sebelum ucapan ini mereka orang-orang yang beriman, maka tatkala mengucapkannya mereka jadi murtad dari Islam. Padahal mereka mengatakan ini ; "Hanya senda gurau" kerana perkara agama tidak boleh di buat senda gurau serta main-main. 

Ini merupakan dalil bahwa barangsiapa mencela Allah, Rasul-Nya, Kitab-Nya, atau sedikit saja dari alQur'an dan sunnah, maka dia telah murtad, walaupun senda gurau. Lalu bagaimana orang-orang yang mengatakan,"Sesungguhnya dia tidak murtad melainkan dia niat dihatinya? Seandainya ada yang mencela Allah, Rasul-Nya atau alQur'an, kita tidak boleh menghukumi nya hanya dengan ucapan, lafdz atau perbuatannya, kecuali dia menyakininya. " 

Darimana mereka mendatangkan ucapan semacam ini dan ketentuan ini? Padahal Allah telah menghukumi mereka murtad sedangkan mereka mengatakan "Kami hanya bersenda gurau dan main-main." Mereka orang-orang beriman, berperang bersama Nabi-Nya serta bertauhid, akan tetapi tatkala mereka mengucapkan perkataan seperti ini Allah Ta'ala berfirman ;
"Sesungguhnya kalian kafir setelah beriman." 

Mereka mengucapkan kalimat itu bukan dalam keadaan terpaksa, dipaksa. Jika dalam keadaan bergurau senda, bermain-main, Allah Ta'ala berfirman;  "Sesungguhnya kalian kafir setelah beriman," bagaimana pula jika ada yang mencemuh, mengejek dengan keseriusan! 
Allahul Musta'an
Di edit (tidak merubah isinya) dari risalah Pembatalan Islam oleh Syaikh Fawzan..

No comments:

Post a Comment