SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

February 20, 2015

Kemunafikan zaman kini!

Allah Ta'ala berfirman seraya mengkhabarkan tentang orang-orang munafik yang selalu memuliakan agama Islam jika datang menghadapkan wajah mereka kepada Rasul-Nya;
"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah ."  [QS. Munaafiquun; 63:1]

Padahal dalam batin mereka tidak demikian, bahkan sebaliknya. Yakni mereka  berdusta dengan berita yang mereka sampaikan, meskipun sesuai dengan keadaan luar (lahiriyah)nya. Kerana mereka tidak meyakini kebenaran ucapan mereka dan tidak juga membenarkannya.Oleh kerana itu, Allah Ta'ala mendustakan apa yang menjadi keyakinan mereka ;

"Dan Allah mengetahui sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta." [QS. 63:1]
Dusta, adalah sebuah ciri jelas membuktikan pelakunya adalah orang munafik. Sekalipun berdusta dalam bercanda ; "Celakalah orang yang mengobrol dengan orang lain, lalu berdusta untuk membuatnya tertawa. Sungguh celaka, sungguh celaka dia." (HR. Imam Ahmad, no.19519,19542,19551 dalam Musnad Ahmad).

Mereka menjaga diri dengan sumpah palsu, "Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai..." [QS. 63:2] agar kaum Muslimin percaya terhadap apa yang mereka ucapkan sehingga tidak tahu tentang hakikat mereka tertipu dan mengira bahwa ia benar-benar sebagai orang-orang muslim. Bahkan tidak jarang orang-orang yang tertipu itu akan mengerjakan apa yang mereka kerjakan serta membenarkan semua ucapan mereka.

Mengapa ramai manusia percaya dan mengikuti orang-orang munafik ini?
Kerana mereka mempunyai penampilan yang bagus dan sangat fasih berbicara, sehingga jika ada orang yang mendengar mereka, dia akan tertarik pada ucapannya itu kerana unsur sastranya yang tinggi.

"Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka." [QS. 63:4]

Mereka sangat memusuhi orang-orang Islam yang berada diatas kebenaran mengikuti Nabi-Nya. Yang menjadi sifat mereka adalah, secara bathin mereka sama sekali tidak condong dan tidak berpihak kepada Islam. Keadaan itulah yang dapat menimbulkan bahaya yang sangat besar bagi ummat manusia.
"Lalu mereka menghalangi manusia dari jalan Allah. Sesungguhnya sangat buruklah apa yang mereka kerjakan." [QS. 63:2].

"Yang demikian itu adalah kerana sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir, (lagi) lalu hati mereka di kunci mati; kerana itu mereka tidak dapat mengerti. "  [QS. 63:4]
"Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka, semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran) ?" [QS. 63:4]

Orang munafik masa kini, mengejek alQur'an dan Sunnah, melecehkan ulama, orang-orang shalih dan mengincar orang-orang yang ta'at, sebagai kolot, ekstrim, ultra konservatif, dengan terang-terang. Tidak pernah  terdengar mereka membicarakan kaum Yahudi, Nasrani, atau kaum Zindiq. Contoh; bila ada ulama yang mengeluarkan fatwa berdasarkan ayat-ayat alQur'an, bahwa matahari yang mengelilingi dunia, musuh Islam serta orang munafik mencemuh, mengejeknya.. Allahu Akbar! 
Tetapi bilamana ada orang kafir yang membenarkan fakta ini, mereka mendiamkan diri pula..

https://qawaariyyah.wordpress.com/2012/01/26/the-rotation-of-the-earth-shaykh-uthaymeen/

http://sirat-e-mustaqeem.com/openpdf.php?file=9921&token=na05j3t99x5q6nbywjitg6ntikug8q


Dari sini kita lihat bagaimana tanggapan yang berbeza oleh orang munafik, dan juga musuh Islam, terhadap situasi yang sama, bila pelakunya melibatkan orang Muslim dan non Muslim ! Allahul Musta'an..


Sebab itu ditetapkan kemunafikan sebagai sifat mereka, kerana mereka berpaling dari keimanan kepada kekufuran, dan tindakan mereka merubah petunjuk menjadi kesesatan. Sehingga Allah Ta'ala mengunci mati hati mereka, menjadi tidak mengerti sama sekali . Akhirnya, tidak ada satu pun petunjuk yang dapat masuk kedalam hati mereka dan tidak juga ada kebaikan yang dapat diterimanya, sehingga tidak pernah menyadari dan mendapatkan petunjuk.  
[Lihat tafsir Ibnu Katsir, surah al-Munafiqun..]

No comments:

Post a Comment