SUARAKAN YANG HAQ UNTUK MENEGAKKAN YANG HAQ! KERANA YANG ADA HANYALAH YANG HAQ SEMATA ....

May 14, 2015

Benarkah manusia boleh mendapatkan ilmu batin?

Benarkah Islam belum komplit,  maseh ada lagi 'ilmu' yang diturunkan langsung dari Allah Ta'ala sehingga Hari Kiamat?
"Hari Ini telah Aku SEMPURNAKAN agamamu, dan Aku SEMPURNAKAN nikmat-Ku bagimu, dan Aku redha'i Islam sebagai agamamu...."  [QS. Al-Maaidah: 3]

Bolehkah seseorang keluar dari syariat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sebagaimana dibolehkan bagi Khidir keluar dari syariat Musa alaihissalam?
"Katakanlah: 'Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian SEMUA.'"
[QS. Al-A'raaf : 158]
"Dan Kami tidak mengutus kamu melainkan kepada umat manusia SELURUHnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan."  [QS. Saba' : 28].

Adapun keluarnya Khidir dari keta'atan kepada Nabi Musa kerana Nabi Musa tidak diutus kepada Khidir, juga kerana risalah Nabi Musa khusus untuk Bani Israil;
"Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Wahai kaumku, mengapa kalian menyakitiku sedangkan kalian mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada KALIAN." [QS. Ash-Shaff: 5]

Benarkah ada manusia yang boleh mendapatkan 'ilmu batin' yang mana semua perkara-perkara batin, spiritual, perkara ghraib di 'singkapkan' darinya.
Allah Azza wa Jalla berfirman; 
"Katakanlah, 'Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat.'"  [QS. Al-An'am : 50]
Ilmu ghaib adalah khusus milik Allah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
"Kunci-kunci GHAIB ada lima, TIDAK ADA yang MENGETAHUI nya SELAIN ALLAH. Sesungguhnya disisi Allah terdapat ilmu tentang Kiamat, Dia menurunkan hujan, dan Dia mengetahui apa yang ada didalam rahim. Tidak ada jiwa yang mengetahui dinegeri mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui dan Maha Teliti." 
(HR. Bukhari dan Ahmad dari Ibnu Umar, lafazhnya Ahmad.)

Syaikh Salih bin Fawzan Al-Fawzan dalam syarah Nawaaqidhul Islam mengatakan; 
Ini adalah keadaan Sufi ekstrim, (mereka menganggap) bahwa mereka sampai pada suatu keadaan yang tidak membutuhkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sehingga mereka keluar dari syariat beliau, oleh kerana itu mereka tidak mengikuti risalah yang dibawa beliau. 
[Nawaaqidhul Islam oleh Syaikh Fawzan]

No comments:

Post a Comment