Al-Hasan al-Bashri berkata: "Ketika Allah menurunkan Adam alaihissalam dari Surga bersama Hawa, iblis pun turun dalam keadaan gembira dengan apa yang menimpa keduanya. Dan dia berkata : "Jika aku berhasil merayu kedua nenek moyang nya, maka keturunannya pasti lebih lemah lagi." Padahal itu hanya merupakan dugaan iblis. Maka Allah Azza wa Jalla menurunkan:
"Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman." [QS. Saba' :20].
Di saat itu iblis berkata: "Aku tidak akan melepaskan diri anak Adam selama ruh berada didalam jasadnya dengan berusaha menggoda, merayu, dan menipunya." Lalu Allah Ta'ala berfirman: "Demi keperkasaan dan keagungan-Ku, Aku tidak akan menutup taubat darinya, selama dia belum direnggut maut. Tidaklah dia berdoa kepada-Ku, melainkan Aku akan memperkenankannya. Dan tidaklah dia meminta ampun kepada-Ku, melainkan Aku akan mengampuninya." [HR. Ibnu Abi Hatim],
Ingatlah "Dan tidak ada kekuasaan iblis terhadap mereka melainkan hanyalah agar Kami dapat membezakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Rabb-mu Mahamemelihara segala sesuatu." [QS. Saba':21].
Al-Hasan al-Bashri berkata: "Demi Allah, iblis tidak akan memukul dengan tongkat, tidak memaksa sedikit pun dan tidak ada apapun, kecuali hanya tipu dan angan-angan yang di serukan kepada mereka lalu mereka menurutinya."
Allah hanya memberi kekuasaan pada iblis untuk menguasai manusia hanyalah agar tampak jelas siapa yang beriman kepada akhirat dan kepastian terjadinya, perhitungan balasannya,
lalu dia memperbaiki pengabdiannya kepada Rabb Azza wa Jalla di dunia dan siapa yang berada didalam keraguan. Kita minta perlindungan dari bisikan iblis dan tenteranya..
Allahul Musta'an .
Ref: tafsir Ibnu Katsir; 34:20-21
No comments:
Post a Comment